banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Selasa, 01 Desember 2015

Surga mahal harganya

Surga itu mahal harganya. Kenikmatannya tak tertandingi. Siapa yang mau masuk surga maka –pada dasarnya- harus membelinya dengan sesuatu yang paling berharga yang dimilikinya.

Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal. Ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu adalah surga.” (HR. Al-Tirmidzi).

 Manusia yang merugi adalah yang menjual akhiratnya untuk kepentingan dunia yang sementara. Sedikit bersyukur (bukti syukur adalah taat) dan malas untuk menuntut ilmu agama. 

Bagaimana seseorang tau kan kelezatan hidangan makanan jika tidak mencicipinya. Bagaimana seseorang tau perihal halal-haram jika tak tau ilmunya. 

“Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259

ANATOMI BISNIS ISLAMI



Mengapa bisnis harus sesuai syariah? pertanyaan ini sering muncul di benak pebisnis. Moga dapat mencerahkan kita semua bahwa bisnis tak lepas dari amal keseharian kita dan amal – apapun itu – mesti terikat dengan syariah. Terikat? Yap, karena kita ingin berbisnis penuh ‘berkat’ dan berkah, agar bisnis kita menjadi salah satu jalan kita meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Insya Allah. Seperti apa bisnis syariah itu?
Pertama, Anatomi Bisnis Islami 
Bisnis dengan segala macam aktivitasnya terjadi dalam kehidupan kita setiap hari, sejak bangun pagi hingga tidur kembali.  Betapa komprehensifnya cakupan bisnis. Bila semua cakupan bisnis ini dicoba  diterjemahkan, maka akan muncul pengertian yang komprehensif pula.
Kamus Bahasa Indonesia mengartikan bisnis sebagai “usaha dagang, usaha komersial di dunia perdagangan, dan bidang usaha”. Skinner (1992)  mendefinisikan bisnis sebagai pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberi manfaat. Menurut Anoraga dan Soegiastuti (1996) bisnis memiliki makna dasar sebagai “the buying and selling of goods and services”.
Dari semua definisi yang digali dari fakta bisnis tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu organisasi/pelaku  bisnis akan melakukan aktivitas bisnis dalam bentuk: (1) memproduksi dan atau mendistribusikan barang dan/atau jasa, (2) mencari profit dengan menjual, menyewakan, mengerjakan sesuatu, mendistribusikan, dan aktivitas sejenis lainnya, dan (3) mencoba memuaskan keinginan konsumen.
Karenanya setiap organisasi bisnis akan melakukan  fungsi  dan aktivitas yang sama.  “Kalau begitu lalu apanya yang beda?
Bangunan  bisnis Islami bisa dibandingkan dalam sejumlah aspeknya dengan bisnis non Islami. Berikut ikhtisar anatomi bisnis Islami vs bisnis yang tidak Islami (konvensional sekuler) :
  1. Asas: Aqidah Islam (nilai-nilai transendental) vs asas Sekulerisme (nilai-nilai material).
  2. Motivasi: Dunia – akhirat vs Dunia.
  3. Orientasi: Profit dan Benefit (non materi/qimah), Pertumbuhan, Keberlangsungan, dan  Keberkahan vs Orientasi: Profit, Pertumbuhan, dan Keberlangsungan.
  4. Strategi Induk: Visi dan misi organisasi terkait erat dengan misi penciptaan manusia di dunia vs Visi dan misi organisasi ditetapkan berdasarkan pada kepentingan material belaka.
  5. Manajemen/Strategi Fungsional Operasi/Proses: Jaminan halal bagi setiap masukan, proses dan keluaran, Mengedepankan produktivitas dalam koridor syariah vs Tidak ada jaminan halal bagi setiap masukan, proses dan keluaran, Mengedepankan produktivitas dalam koridor manfaat.
  6. Manajemen/Strategi Fungsional Keuangan: Jaminan halal bagi setiap masukan, proses dan keluaran keuangan vs Tidak ada jaminan halal bagi setiap masukan, proses dan keluaran keuangan.
  7. Manajemen/Strategi Fungsional Pemasaran: Pemasaran dalam koridor jaminan halal vs Pemasaran menghalalkan cara.
  8. Manajemen/Strategi Fungsional SDM: SDM profesional dan berkepribadian Islam, SDM adalah pengelola bisnis, SDM bertanggung jawab pada diri, majikan dan Allah SWT vs SDM profesional, SDM adalah faktor produksi, SDM bertanggung jawab pada diri dan majikan.
  9. Sumberdaya: Halal vs Halal dan haram.
Jika sembilan karakter bangunan bisnis Islami ini diringkas, maka pembedanya dengan bisnis yang tidak Islami adalah pada aspek Keberkahan. Berkah adalah ridlo Allah Swt atas amal bisnis, yaitu ketika bisnis dijalankan  sesuai dengan syariah-Nya. Karenanya, aktivitas bisnis Islami tidak dibatasi kuantitas kepemilikan hartanya, namun dibatasi dalam cara perolehan dan pendayagunaan  hartanya (ada aturan halal dan haram). Nah!
Kedua,  Mengapa Harus Disebut Bisnis Syariah?
Jika disebut kata ‘bisnis’ saja tanpa embel-embel apapun, konotasinya pasti mengarah pada sistem yang diterapkan saat ini, maka pengertiannya akan menjadi ‘bisnis kapitalis’ atau ‘bisnis konvensional’ yang pasti tidak Islami atau jauh dari syariat Islam.
Atas dasar itu, menjadi penting penggunaan istilah ‘bisnis Islami’ atau ‘bisnis syariah’ untuk menegaskan sifat bangunan bisnis yang dilakukan dan memberi efek edukasi pada masyarakat luas bahwa kita memang tengah hidup dalam sistem yang tidak islami.
Ketiga,  Bisakah Bisnis Islami Berjalan Sempurna Dalam Sistem Saat Ini ? 
Bisnis yang sukses umumnya adalah bisnis yang mendapat ‘berkat” (profit, tumbuh dan sinambung), tapi  tidak atau belum tentu berkah. Lalu, kalau pun ada yang ‘berkat’ dan berkah, jumlahnya sedikit dan sulit berkembang optimal, karena terhambat perilaku bisnis sekuler yang menghalalkan segala cara.
Bisnis Islami hanya akan hidup secara ideal dan sistem dan lingkungan yang Islami pula. Sebaliknya bisnis non Islami juga hanya akan hidup secara ideal dalam sistem dan lingkungan yang sekuler/sosialis. Jadi, apa yang mesti kita lakukan? Pengusaha mesti bersatu wujudkan sistem Islam (syariah dan khilafah)?  Atau jangan-jangan kita pragmatis saja seraya terus mencari alternatif lain selain Islam?  Dan kalau ini yang terjadi, apa kata dunia?
oleh Muhammad Karebet Widjajakusuma dalam mediaumat.com

-------

Dapatkan materi seputar bisnis syariah lainnya di fanpage FB Yuk Hijrah Bisnis

Minggu, 08 November 2015

E- BOOK GRATIS!

#Repost 

Dapatkan E-book GRATIS!! dari Agung Nugroho Susanto - CEO & Founder Simply Group – Seorang pebisnis yang memulai bisnisnya dari nol dimulai dgn sebuah laundry kecil di sebuah gang hingga akhirnya mampu membuka hingga 280 cabang di lebih dari 100 kota, dan mampu mengembangkan bisnis kecilnya menjadi sebuah group dibidang Guest House (25 unit guest house), chemical, property, dll. Mengupas 5 Kesalahan yang menyebabkan para pebisnis sulit untuk naik kelas menjadi pebisnis yang lebih sukses.

GRATIS! 
Cara download dan password dapat dibaca di Grup Facebook:  Yuk Hijrah Bisnis

Segera Bergabung dan Selamat membaca!
Salam SUKSES MULIA!
#bisnis #sukses #motivasi #inspirasi #bukugratis #ebookgratis

Jumat, 23 Oktober 2015

Selalu Produktif dan Kreatif



Kita diberi waktu sama 1 hari 24 jam. Manfaatkan waktu seoptimal  mungkin utk hal yang produktif (manfaat/menghasilkan). Produktif tentunya yang dapat menghantarkan diri kepada kesuksesan hidup dunia dan akhirat.

Rasulullah juga bersabda berkaitan dengan pentingnya mempersegerakan suatu urusan. Sabdanya, “Bersegeralah melakukan perbuatan baik, karena akan terjadi fitnah laksana sepotong malam yang gelap.” (HR. Muslim). Dalam hadits lain, beliau juga menerangkan, “Jadilah engkau di dunia laksana orang asing atau orang yang menyeberangi jalan.” Ibnu umar berkata. “Bila engkau berada di sore hari, maka jangan menunggu datangnya pagi, dan bila engkau di pagi hari, maka janganlah menunggu datangnya sore.” Manfaatkan waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu.
Hasan Al-Bashri berwasiat, “Jangan sekali-kali menunda-nunda karena Anda adalah hari ini bukan besok.” Beliau juga berkata ,”Apabila Anda memiliki esok hari, maka penuhilah dengan ketaatan, sebagaimana hari ini yang Anda penuhi dengan ketaatan bila Anda tidak lagi hidup di esok hari, maka Anda tidak akan menyesal atas apa yang Anda lakukan hari ini.”
Ibnu Al jauzi mewanti-wanti kita agar tidak mengulur-ulur waktu. Beliau pernah mengatakan, “Jangan sekali-kali mengulur-ulur waktu, karena ia merupakan tentara iblis yang paling besar.” Penundaan merupakan bekal orang yang bodoh dan lalai. Itulah sebabnya orang yang saleh berwasiat, “Jauhilah ‘saufa (nanti)’, penundaan juga kemalasan, merupakan penyebab kerugian dan penyesalan.”

Selain produktif iringi dengan KREATIF (cerdas), supaya hasil dapat maksimal.
Mungkin banyak seniman yang kreatif, namun kurang produktif.
Untuknya KREATIF (kerja cerdas) dan PRODUKTIF (kerja keras) harus seiring sejalan.
Ditambah IKHLAS dan TUNTAS akan menjadi sebuah padanan solid.

Salam SUKSES MULIA!

Senin, 14 September 2015

Konseptual Era


Tulisan dari Pak Roni (Founder TDA) ini cukup menarik untuk dikaji dan diambil intisarinya :

Daniel Pink di buku A Whole New Mind menulis bahwa sekarang ini era informasi sudah lewat. Informasi yang berlimpah bukan lagi dianggap sebagai aset yang bernilai.

Sekarang adalah era Konseptual, era beyond information di mana kita dituntut untuk bisa mencipta dan berempati, bukan sekedar menjadi pekerja intelektual yang terfokus pada pekerjaannya saja.

Ada 6 kemampuan yang dituntut di Era Konseptual ini, yang semuanya berorientasi menyeimbangkan otak kiri dan kanan. Ya, era masa depan adalah untuk yang bisa menyeimbangkan kedua belahan otak ini.

1. Fungsi dan DESAIN. Tidak lagi cukup menciptakan produk yang fungsional, tapi juga harus indah berestetika, menyentuh emosi dan ada experience dalam menggunakannya.

2. Argumen dan CERITA. Informasi dan data yang membanjir tidak cukup lagi sebagai landasan berargumen yang logik dan efektif. Pemahaman dan persuasi akan lebih bisa diterima dalam bentuk cerita yang menyentuh.

3. Fokus dan SIMPONI. Era Industri dan Era Informasi sangat dibutuhkan kemampuan untuk fokus dan spesialisasi. Tapi di Era Konseptual itu tidak lagi cukup. Kemampuan menciptakan simponi yang lebih dibutuhkan, yaitu menggabungkan hal-hal berbeda sehingga tercipta gambar yang utuh dan indah. Connecting the dots, istilahnya Steve Jobs.

4. Logis dan EMPATI. Era Informasi mengantarkan manusia makin berpikir logis dan mampu beranalisa. Tapi itu tidak lagi cukup di masa depan. Logika harus diimbangi dengan kemampuan berempati, kemampuan memahami orang lain, menjalin relasi dan peduli terhadap sesama.

5. Serius dan BERMAIN. Tertawa, bermain, humor dan perasaan positif telah terbukti berpengaruh terhadap kesehatan dan mental. Ada waktu serius, ada waktu tidak serius atau bermain. 

6. Akumulasi dan MAKNA. Era Informasi menuntut segalanya serba lebih, lebih dan lebih lagi. Kelimpahan materi menjadi pesonanya. Namun akhirnya akumulasi itu kehilangan makna dan membuat manusia kehilangan orientasi hidup. Materi yang diakumulasi akhirnya mengendalikan mereka. Kita perlu materi tapi jangan sampai ia menguasai kita. Kita harus bebas darinya. Hidup itu perlu makna selain akumulasi. Perlu kepuasan spiritual dan terhubung dengan terhubung dengan Sang Maha Pencipta.

Desai, cerita, simponi, empati, bermain, makna. Enam kemampuan ini menjadi bekal yang harus dimiliki untuk mengarahkan kehidupan di masa kini.

Badroni Yuzirman

Minggu, 23 Agustus 2015

Pergaulan Tentukan Kesuksesan



Mark Victor Hansen adalah orang yang menciptakan seri buku Chicken Soup. Waktu penghasilannya baru mencapai $ 1 juta, ia bertemu dengan Anthony Robbins dan bertanya padanya. “Penghasilan Anda demikian besar, bagaimana saya bisa mencapainya juga ? Anthony bertanya, “Siapakah kelompok pemikir utama Anda ?” Ia menjawab, “Kelompok jutawan”. Anthony Robbins berkata, “Itulah kekeliruan Anda. Anda harus bergaul dengan kelompok miliarder, pasti mereka akan membuat Anda berpikir pada tingkatan mereka.” Kini Hansen hampir mencapai angka penghasilan $ 1 milyar.

Seorang teman atau komunitas tertentu bisa mempengaruhi kita baik atau buruk. Hal ini diteguhkan juga oleh penelitian yang dilakukan Dr. David dari Universitas Havard, yang menyimpulkan bahwa setelah 25 tahun hidup teman-teman Anda memiliki pengaruh terhadap hidup atau kesuksesan Anda. Pada dasarnya manusia memang senang beradaptasi atau mengikuti pola hidup lingkungannya. Bila kita bekerja di antara orang-orang yang rajin, berdisiplin tinggi, selalu menjaga mutu dan kualitas, jujur, maka cepat atau lambat kita akan meniru gaya hidup mereka. Namun sebaliknya, bila kita bekerja di lingkungan yang orang-orangnya cenderung malas, telat, tidak disiplin, suka membolos, curang, maka pelan tapi pasti kita akan melakukan hal yang sama.

Karena itu, bila kita ingin berhasil, tempatkanlah diri kita pada jalur yang benar. Tetapkanlah diri kita untuk selalu bergaul dengan pribadi-pribadi yang dapat memberi pengaruh positif, dan masa depan yang cemerlang pun tersedia bagi kita. Seorang bijak berkata, tunjukkanlah kepadaku sahabat-sahabatmu dan aku akan menunjukkan masa depanmu. Ini juga berlaku tidak pada pekerjaan saja tetapi juga semua hal. Carilah pergaulan yang baik, punya prinsip tidak mudah terpengaruh.

Dan sebenarnya sudah dijelaskan dari dulu oleh nabi Muhammad SAW . Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda yg maknanya : "seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya, oleh karena perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian." (HR. Ahmad dengan sanad Hasan)

Mari optimalkan diri dengan mengejar impian, bukan diam apalagi menunggu dikejar.
Gali potensi diri dengan belajar ,keluarkan segala daya upaya kreatifitas dan ide pengembangan yg tereksekusi.

Ribuan lidi kan kuat daripada satu lidi yang mudah dipatahkan.
Mimpi besar kan mudah dicapai jika bersama saling menguatkan.

KITA TIDAK  BISA TERBANG SEPERTI ELANG
KALAU KITA HIDUP DI KUMPULAN KALKUN.
#BeraniBermimpi #BeraniBerubah

Bagaimana cara membangun TEAM HEBAT dalam perusahaan ?
Baca selengkapnya di buku saya.
Info : www.edubuku.com


Sabtu, 01 Agustus 2015

Komentar buku Jurus Jitu Membangun Bisnis Berkah Omset Milyaran

 

Pentingnya Budaya Perusahaan



Perusahaan/bisnis yang dapat melewati perubahan zaman hingga sampai beberapa generasi adalah yang memiliki Value/Budaya perusahaan yang kuat. 

Terbukti perusahaan-perusahaan di Amerika, Jepang dan Korea yang memiliki Value kuat menjadi sebuah perusahaan yang terus berkembang.

Bahkan dalam suatu Riset oleh Kotter & Heskett bahwa perusahaan yang memiliki budaya/value yang kuat menghasilkan :
-Revenue 4x lebih tinggi
-Kualitas tenaga kerja 7x lebih baik
-Nilai saham 12x lebih tinggi
-Keuntungan bersih lebih dari 700%

Riset lain oleh Jim Ware, dampak perusahaan yang memiliki budaya yang lemah:
-Penurunan nilai aset sebesar 82% dalam jangka waktu 3 tahun.
-Turn Over karyawan hingga 50%

Untuk itu jika ingin bisnis anda terus tumbuh berkembang diperlukan penanaman value/budaya perusahaan sesuai visi misi yang hendak dicapai.

Membangun Value bukanlah proyek yang sekali jadi, butuh proses berkelanjutan disertai komitmen oleh para pihak di dalam perusahaan/bisnis.

Caranya yaitu dengan tentukan dulu nilai dasar yang ingin dijadikan value seperti kejujuran, proaktif, tanggung jawab, pembelajaran dan sebagainya.

Setelah itu tanamkan Nilai-Nilai tersebut menjadi kepribadian anggota perusahaan, baik untuk interaksi internal maupun eksternal.

Salah satu cara penanaman nilai adalah dengan dibiasakan diucapkan dengan penuh semangat ketika briefing pagi.

Baca strategi lengkapnya di buku "Jurus Jitu Membangun Bisnis Berkah Omset Milyaran" yang dijual terbatas hanya di : www.edubuku.com 
atau 




Semua memiliki kekurangan diri

Seorang Ibu di Cina yang sudah tua memiliki dua buah tempayan yang digunakan untuk mencari air, yang dipikul di pundak dengan menggunakan sebatang bambu.

Salah satu dari tempayan itu retak, sedangkan yang satunya tanpa cela dan selalu memuat air hingga penuh. Setibanya di rumah setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai, air di tempayan yang retak tinggal separuhnya.

Selama dua tahun hal ini berlangsung setiap hari, dimana ibu itu membawa pulang air hanya satu setengah tempayan.Tentunya si tempayan yang utuh sangat bangga akan pencapaiannya. Namun tempayan yang retak merasa malu akan kekurangannya dan sedih, sebab hanya bisa memenuhi setengah dari kewajibannya.

Setelah dua tahun yang dianggapnya sebagai kegagalan, akhirnya dia memberanikan diri berbicara kepada ibu tua itu di dekat sungai. "Aku malu, sebab airku selalu bocor melalui bagian tubuhku yang retak di sepanjang jalan menuju ke rumahmu."

Ibu itu tersenyum, "Tidakkah kau lihat bunga beraneka warna di jalur yang kau lalui, namun tidak ada di jalur yg satunya? Aku sudah tahu kekuranganmu, jadi aku menabur benih bunga di jalurmu. Dan setiap hari dalam perjalanan pulang, kau menyirami benih-benih itu."

"Selama dua tahun aku bisa memetik bunga-bunga cantik untuk menghias meja. Dan sebagian aku jual sebagai tambahan penghasilan. Kalau kau tidak retak, maka rumah ini tidak akan seindah ini, sebab tidak akan ada bunga bertebaran di sana sini."

Kita semua mempunyai kekurangan masing-masing. Namun keretakan dan kekurangan itulah yang menjadikan hidup kita menyenangkan dan memuaskan. Kita harus menerima setiap orang apa adanya, dan mencari yang terbaik dalam diri mereka.

Setiap orang pasti memiliki karunia masing-masing, demikian pula dengan setiap peristiwa. Maka perbuatan apapun itu, atau peristiwa apapun yang terjadi, pasti ada sisi baik meski sekilas awalnya tampak buruk.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (QS Al-Baqarah 216)."

Sahabat sesama tempayan yang retak, semoga hari kalian menyenangkan. Jangan lupa menikmati indah dan wanginya bunga-bunga di jalan setapak yang kalian lalui.

Minggu, 31 Mei 2015

Bisnis Berbasis Syariah




 
Sahabatku, seluruh aktivitas seorang muslim harus berbasis syari’ah Islam. Dan ini adalah konsekuensi keimanannya sebagai muslim. Allah SWT Berfirman:
 
“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mu’min dan perempuan mu’min, apabila Allah telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Barangsiapa yang bermaksyiat kepada Allah dan rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah sesat dengan kesesatan yang nyata” (QS. Al Ahzab [33]: 36)
 
Rasulullah saw bersabda:
 
“Tidak beriman salah seorang diantara kalian sampai hawa nafsunya tunduk dengan apa yang aku bawa (syariah
Islam)” (HR. Al-Hakim).
 
Selalu menyandarkan aktivitas kepada syari’ah adalah kata lain dari takwa. Inilah modal ketiga kita dalam berbisnis. Bagi   kita   para   shariapreneur,   maka   beraktivitas   sesuai syari’ah Islam bukan hanya sebuah kewajiban, namun juga kita sangat meyakini bahwa hanya dengan syari’ah Islam bisnis   dapat    mencapai   kesuksesan   puncaknya.   Sebab syari’ah  adalah  the  highest  quality  standard  (alat  ukur kualitas tertinggi) dalam seluruh aspek kehidupan seorang
muslim. Rasulullah bersabda:
 
“Islam  itu  tinggi  dan  tidak  ada  yang  lebih  tinggi daripadanya” (HR. Ahmad dan Daruquthni)
 
Oleh karenanya dalam aktivitas keseharian bisnispun kita harus terus bersandarkan kepada syari’ah. Memang sudah  semestinya  kita harus  selalu menggunakan  syari’ah yang tidak sekedar pada tataran moralitas (akhlak) saja namun  harus  sampai  kepada tataran  operasional pelaksanaan bisnis kita. Kita yakin tidak akan ada kesuksesan tanpa bersandarkan syari’ah.
 
Meski harta kita banyak, dan bisnis kita sukses secara duniawi.   Apabila   hal   itu   kita   peroleh   tanpa   bersandar
terhadap syariah maka itu hanyalah merupakan keburukan.
 
“Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, Maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan." (Al-Maidah [5]: 100)
 
“Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan  yang  haram.”  (HR.  Ibnu  Majah,  Abdurrazzaq, Ibnu Hibban dan al-Hakim, dishahihkan oleh al-Albani).
 
Dengan selalu bersandarkan kepada syariah ini, kita insyaAllah akan terus berada di jalan ketakwaan. Karena sesungguhnya   bekal   terbaik   adalah   takwa.   Allah   SWT
berfirman:
 
Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal. (al-Baqarah [2]: 193).
 
Karena sangat pentingnya berbekal pemahaman terhadap syari’ah-syari’ah Allah inilah sahabat, sepupu, sekaligus menantu Rasulullah saw Imam Ali karamallahuwajhahu berkata:
 
“Barangsiapa yang berdagang namun belum memahami ilmu   agama,   maka   dia   pasti   akan   terjerumus   dalam   riba, kemudian dia akan terjerumus ke dalamnya dan terus menerus terjerumus.”
 
Sahabatku   shariapreneur,   setiap   akan   berbisnis   atau bekerja   kita   wajib   memahami   syari’ah   terkait   bisnis   atau pekerjaan yang akan kita lakukan itu, sebagaimana juga kita wajib mengkaitkan seluruh aktivitas kita lainnya kepada syari’at Islam. Sobatmu Hamba Alloh. 

Minggu, 26 April 2015

Syarat Kerja Bernilai Ibadah

Mungkin Anda sering mendengar bahwa kerja adalah ibadah. Bahkan untuk menguatkan hal itu para pembicara menyampaikan hadits yang intinya, “Ada dosa yang tidak bisa dihapus dengan sholat, zakat, puasa dan haji sekalipun tetapi hanya bisa dihapus dengan kelelahan karena mencari nafkah penghidupan.” Nah, salah satu cara mencari nafkah adalah dengan bekerja.
Namun benarkah bekerja itu ibadah? Tergantung. Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi agar kerja Anda bernilai ibadah. Pertama, niatkan bekerja sebagai cara mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah memang bukan hanya di tempat ibadah atau saat menjalankan aktivitas ritual. Semua sendi adalah ibadah, termasuk bekerja.
Bahkan hal yang kecil, contohnya masuk kamar mandi ibadah, membuang sampah pada tempatnya juga ibadah. Semua hal dimana Anda menyertakan Allah dalam aktivitas itu, berpeluang besar bernilai ibadah.
Kedua, cara yang dilakukan harus benar. Niatnya benar tapi caranya keliru tak akan bernilai ibadah. Anda sholat, niatnya benar karena Allah, tetapi sujudnya diganti dengan koprol, walau Anda ikhlas tak akan bernilai ibadah. Begitu juga dengan bekerja. Cara bekerjanya harus benar, di tempat yang benar, tidak bertentangan dengan ketentuan-Nya.
Jadi, walau Anda ikhlas karena Allah tetapi Anda bekerja di tempat yang diharamkan atau memperoduksi barang dan jasa yang dilarang oleh Sang Pemberi Rezeki maka lelah Anda selama bekerja tak ada nilainya di sisi Allah. Anda hanya memperoleh penghasilan tetapi tidak memperoleh ganjaran. Sungguh rugi, bekerja mencari rezeki tetapi justru menjauh dari Sang Pemberi Rezeki.
Ketiga, Anda harus enjoy, tulus dan senang. Segala sesuatu yang dilakukan dengan mengeluh dan penuh keterpaksaan tidak akan bernilai ibadah. Jadi bila Anda kerja, namun Anda lebih sering terpaksa, mengeluh, bahkan terkadang mencaci perusahaan tempat Anda bekerja maka jangan berharap Anda mendapat pahala. Anda mungkin mendapat gaji yang utuh tetapi pahala dan keberkahan rezeki akan menjauh dari Anda.
Bagaimana agar bekerjanya enjoy? Bekerjalah dengan passion Anda, agar lelah, keringat dan jerih payah Anda mendapat balasan berlimpah di dunia (penghasilan, penghargaan dll) dan juga bisa menjadi bekal untuk kehidupan setelah dunia. Itulah pentingnya Anda menemukan passion dan bekerja sesuai dengan passion. Karena dengan cara itu Anda berpeluang besar mendapatkan keuntungan di dunia dan tempat terhormat di kehidupan akhirat.
Ingatlah ketiga hal tersebut di atas: niat, cara dan enjoy agar kerja Anda bernilai ibadah. Sehingga, penghasilan berlimpah, pahala terus bertambah dan hidup semakin SuksesMulia dan berkah.
Salam SuksesMulia!

Sumber : http://jamilazzaini.com/benarkah-kerja-ibadah/

========

“Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (profesional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla.” (HR Ahmad).
“Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya keterampilan kedua tangannya pada siang hari, maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah” (HR Ahmad).
"Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti shalat, puasa, dll)." (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

Jumat, 20 Maret 2015

Beriklan Sesuai Syariah, Solusi Pemasaran Berkah

Bila kita menilik perkembangan periklanan modern yang muncul sekitar tahun 1945-an sampai sekarang, maka desain iklanyang tampil di berbagai media hampir tidak mengalami perubahan yang signifikan. Produk-produk kecantikan seperti alat kosmetika, sabun, shampoo, dan lain-lain masih menggunakan gambar sosok wanita cantik yang membuka aurat. Hal ini merupakan suatu kesengajaan karena aurat yang dipertontonkan dalam iklan-iklan tersebut memang ditujukan untuk memperlaris dan mempermudah produsen  dan pengiklan dalam memasarkan produknya.

Tidak berhenti sampai di situ, menjajakan produk dengan mengumbar aurat, bahkan kalau perlu melakukan pose telanjang menjadi perkara yang seringkali dilakukan pengiklan kelas dunia. Giorgio Armani misalnya, ketika memasarkan produk underwear for men menggunakan endorser David Beckham, satu dari pemain sepakbola termahal di dunia. Tanpa malu, giant banner-nya dengan mudah ditonton ribuan wanita pada saatlaunching. Targetnya, para wanita itu akan membujuk suami ataupun pacarnya untuk membeli dan mengenakannya seperti Beckham. Selain aurat, kisah cinta dua orang lawan jenis yang tidak terikat tali pernikahan juga menjadi bumbu iklan sepanjang masa tidak terkecuali pada produk untuk konsumen anak-anak… Sungguh sangat menyedihkan.

Namun jangan salah, iklan yang merepresentasikan pemikiran-pemikiran hedonis, sekuleris tersebut tidak kalah berbahayanya untuk umat. Inilah kreativitas bebas nilai ala Kapitalisme yang telah sukses memasukkan ide-ide yang bertentangan dengan syariah. Iklan dijadikan sebagai alat ampuh untuk membius umat dengan mengumbar janji, membujuk umat mengonsumsi hal yang tidak perlu menjadi seolah perlu, membujuk untuk memuaskan nafsu “keinginan” yang tidak berdasar “kebutuhan”…semua dikemas dalam balutan gengsi ataupun alasan gaya hidup.

Lalu bila sedemikian rusaknya periklanan ala Kapitalis, bagaimana seharusnya periklanan yang syariah itu? Apa beda periklanan yang syariah dengan yang konvensional? Bagaimana caranya agar iklan kita sesuai dengan syariah?

Beberapa pertanyaan tersebut otomatis akan terjawab apabila kita memahami gambaran umum bagaimana seharusnya seorang muslim beriklan ketika menawarkan produknya.

  1. Dalam membuat iklan harus didasari atas akidah dan syariat Islam. Kreativitas ternyata tidak bebas nilai, sama dengan status perbuatan dalam aktivitas lainnya. Termasuk produk yang diiklankan, harus merupakan produk-produk halal, bukan yang diharamkan.

    Pandangan ini biasanya akan berbenturan dengan pendapat sebagian besar masyarakat yang menyatakan bahwa kreativitas yang dibatasi oleh agama akan menjadi kreativitas yang terpasung. Padahal justru sebaliknya, banyak contoh menunjukkan bahwa semakin banyak batasan-batasan dalam periklanan, justru akan mendorong orang-orang kreatif untuk menggali lebih dalam lagi dan akan menghasilkan karya yang luar biasa di luar dugaan kita.

  2. Iklan harus jujur menyampaikan hal apa adanya, tidak membohongi konsumen. Berbicara jujur mengenai produk yang ditawarkan adalah hal yang mutlak. Membohongi konsumen akan berdampak buruk bagi brand tersebut. Kalau tidak dirasakan sekarang, bisa jadi jangka panjang.
  3. Tidak boleh berkesan produknya yang paling baik dibandingkan produk lainnya. Dengan menuliskan awalan ‘ter’… misalnya : terbaik, terharum, menuliskan bahwa produknya adalah nomer satu, paling baik, paling hebat/terhebat. Hal ini tidak boleh dilakukan karena tidak sesuai dengan akhlak Islam. Khusus poin ini, juga telah tercantum dalam Buku Etika Pariwara Indonesia terbitan P3i (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia).
  4. Menciptakan iklan yang bernuansa edukasi. Apabila memang ingin memberikan informasi dalam iklan dengan informasi yang selengkap-lengkapnya, tidak perlu menyampaikannya secara berlebihan. Cukup dengan informasi yang cukup. Dikemas secara kreatif, tidak menggurui tetapi target memahami pesan yang disampaikan.
  5. Terakhir, periklanan syariah sebagai salah satu cara untuk berdakwah sekaligus mempromosikan produk. Tunjukkan bahwa baik barang maupun jasa bisa juga menjadi cara/uslub untuk menunjukkan kreatifitas dan indahnya Islam. Keindahan Islam tidak harus diidentikkan dengan ikon masjid, sajadah, tasbih, peci, baju koko, kubah, jubah, kalau memang produk yang dijual tidak ada hubungannya dengan itu. Keindahan Islam dapat muncul ketika pengiklan secara cermat mempelajari insight produknya, atau menemukan brand essence-nya, mengenali target audience-nya, memahami consumer journey-nya, melakukan analisis sederhana sehingga menghasilkan “what to say” dan “how to say” yang kreatif.

Allah memberi kita segenap kemampuan untuk berkreasi, dan kekuatan ketaatan sekaligus. Tergantung eksplorasi dan pembelajaran kita. Akan mampu menjual dengan kreatif atau biasa-biasa saja, semua ada di tangan kita! Semoga Sukses![]

SUMBER

www.mustanir.com/beriklan-sesuai-syariah-solusi-pemasaran-berkah.html

Kamis, 19 Maret 2015

Ilmu sebelum Amal

Ilmu Sebelum Amal | Kunci kesuksesan hidup didunia dan akhirat

Dgn ilmu sblm amal dpt mengetahui mana cara dan sistem terefektif didlm berbisnis

Dgn ilmu sblm amal dpt mengetahui mana yg dibolehkan dan dilarang oleh syariat

Amal tanpa ilmu kan hsilkan sebuah trial error yg bisa salah melangkah dan menimbulkan berbagai kerugian

Kerugian didunia masih bisa dibenahi,namun kerugian sebab dosa blm tentu dpt terbersihkan

"Allah akan meninggikan org2 yg beriman di antaramu dan org2 yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS Al Mujadalah: 11)

Kamis, 22 Januari 2015

Solusi Terbaik Dengan Berpikir Cemerlang




@AgungNSusanto

1.Share ttg berpikir spy kita mjd pribadi dgn pemikiran cemerlang yg dpt mncari solusi tuntas dlm prmslahan

2.ada 4 komponen yg mjd dasar pada proses berfikir ini yaitu Fakta,Panca Indera,Otak dan Informasi.

3.jika saja seorang manusia kehilangan salah satu dari empat komponen ini, dipastikan proses berfikirnya tidak akan sempurna.

4.berfikir memiliki tiga tingkatan, yaitu : Dangkal, Mendalam dan Cemerlang

5.Berpikir dangkal: hanya memindahkan fakta kedlm otak,tnp disertai kajian lain,dan tnp menggali indormasi lain yg relevan

6.contoh:Ketika melihat pohon mangga maka ia berfikir & menyebutkan pohon mangga itu terdiri dari akar,batang, ranting,buah mangga,daun dsb

7. Namun Dia hanya berfikir disitu saja, dan tidak berfikir lebih dari itu.ini contoh berfikir dangkal hny mmindahkan fakta saja ke otak

8.Berfikir mendalam adlah memikirkan fakta dgn mendalam,disertai dgn informasi yg mendlm ttg fakta yg dihubungkan dgn penginderaan

9.contoh:ketika melihat pohon mangga dia tdk hny dpt menyebutkan bagian2 dari pohon mangga ini tp bisa memberikan bnyk informasi mengenai >

10.terbentuknya buah mangga, penyebab daun berwarna hijau & penyebab pohon bisa tumbuh dari kecil menjadi besar.

11.bisa menjelaskan buah mangga terbentuk karena melakukan proses fotosintesis, hasil fotosintesis diedarkan keseluruh bagian tanaman dsb

12.Berpikir Cemerlang:berpikir mndlm itu sendiri dtmbh dgn mmikirkan apa yg ada disekitar fakta& apa yg terkait dgn fakta utk hasil akurat

13.Ketika melihat pohon mangga,tdk berhenti sampai spt diberpikir mendalam.

14.Juga memikirkan & mengetahui pencipta dari proses fotosintesis, pencipta dari klorofil yang memberikan warna hijau pada daun,dsb

15. Spt dlm Firman Allah SWT ini,shg pemikirannya tuntas sampai keujung akhirnya.inilah berpikir cemerlang


-------------------------------------

Terjemah Surat Al An’aam Ayat 95-99

95. Sungguh, Allah yang menumbuhkan butir (padi-padian) dan biji (kurma). Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. Itulah (kekuasaan) Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?
96. Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketetapan Allah yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.
97. Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Kami telah menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.
98. Dan Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), maka (bagimu) ada tempat menetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda (kebesaran Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.
99. Dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah, dan menjadi masak. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.

--------------------------

16.tidak ada sst pun yg tertinggal kecuali semuanya itu diliputi oleh kejelasan & jg disertai penjelasan ttg perkara2 di balik sst tersebut

17.Dengan pemikiran mustanir itu pula dia dapat menentukan sudut pandangnya tentang kehidupan dan makna keberadaannya dalam kehidupan.

18.pemikiran yang dapat mengantarkan pada kebangkitan yang sebenarnya.yang membuat perkara2 yang samar menjadi jelas terang benderang.

19.Pemikiran cemerlang inilah yg membuat kebangkitan umat spt dicontohkan Rasulullah,dgn cepat bangkit dr sblmnya zaman jahiliyah/kebodohan

20.Yg berujung Jelas akan tujuan hidup ini. Dari mana ia berasal?untuk apa? dan hendak kemana? shg dunia dlm genggaman,bkn digenggam dunia

Kebangkitan diawali dgn perubahan pemikiran,yg membawa pd perubhan persepsi dan sikap.




Pabila ukurannya dunia maka tak kan pernah ada habisnya,sll merasa kurang dan kurang.Jiwanya miskin,pdhal hakikat kaya adlah kaya jiwa dlu

Jika Jiwa sdh kaya,ukurannya bkn asas manfaat saja,namun asas akhirat dlu yg utama (surga dan neraka)

Jika jiwa sdh kaya mau diiming2i uang milyaran pun kan teguh dlm taat,tdk kan diambil jk adlah hal yg diharamkan

Nilai materi didunia tak sebanding dgn nilai perhitungan akhirat kelak,shg mjd pribadi kuat yg ga mudah silau dgn kemilau fana

Dampaknya jk teguh dlm taat (syariat) ditambah sunatullah dijalankan,kan mjd luar biasa dahsyat

Janji Allah "Barangsiapa bertakwa kan diberikan keberkahan dari LANGIT dan BUMI!"

Mulai dilatih berpikir cemerlang,yaitu melihat fakta sampai ke ujungnya,yaitu dr panduan Sang Maha Kaya, AlQuran dan As Sunnah (Hadits)

Sabtu, 03 Januari 2015

Fokus pandangan ke depan


Kunci Sukses : Fokus Pandangan Ke Depan

Oleh Dr. Amir Faishol Fath

Saudaraku, tahukah anda bahwa kecepatan lari seekor kijang dua kali lipat lebih cepat dari singa. Pun tahukah anda mengapa singa selalu berhasil menangkap seekor kijang. Jawabannya adalah karena kijang ketika dikejar singa selalu dihantui rasa takut maka larinya tidak fokus. Kadang melihat ke belakang karena takut terkejar oleh singa. Sementara, singa fokus arahnya kepada satu kijang saja sekalipun disekitarnya banyak pilihan kijang yang lain.

Dalam Al Quran, kita diajarkan fokus ke akhirat. Bahwa dunia ini bukan tujuan. Maka siapa yang fokusnya pecah tidak akan dapat dua-duanya.

Sebaliknya, siapa yang fokusnya akhirat ia akan dapat dua-duanya sebab dunia pasti ikut. Sebab, ia pasti akan juga terurus dunianya karena ia tahu itu sarana akhirat.

Banyak orang yang jatuh dalam urusan dunianya karena tidak punya wawasan akhirat. Maka, seorang muslim hendaknya fokus urus akhiratnya dan jangan lupa dunianya. Inilah makna : wabtaghi fiima ataakallahud daaral aakhirata wa laa tans nashiibaka minad dunnya (burulah akhiratmu dan jangan lupa urusan duniamu). Dan para sejarawan ketika menganalisa sebab runtuhnya kekhilafahan Islam adalah karena mereka berubah fokus dari ngurus akhirat ke fokus ngurus dunia.
Astaghfirullah...

Demikian paparan dari Dr. Amir Faishol Fath,smoga manfaat .Fokus kedepan dgn jdkan akhirat sbg tujuan,mnambah kapasitas dgn ilmu "langit"
#Hijrah