banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Minggu, 30 Juli 2023

Menemukan Cincin Emas Bolehkah Dimiliki Menurut Islam?

Menemukan cincin emas bolehkah dimiliki ?

Barang temuan masuk dalam Luqathah yaitu harta yang ditemukan tergeletak di jalan / di tempat sejenisnya, dan tidak diketahui pemiliknya. cincin merupakan barang yang bernilai dan sifatnya dapat disimpan / tahan lama. Untuk barang  seperti ini, hukumnya adalah wajib diumumkan dulu kepada publik selama satu tahun (dalam kalender hijriyah). Jika pemiliknya tidak datang, setelah diumumkan selama satu tahun menurut kalender hijriyah, maka barang temuan yang seperti ini boleh dimiliki oleh penemunya.


“Apa yang ditemukan di jalan yang dilalui orang atau di kampung yang ditinggali penduduk, maka umumkanlah selama setahun. Jika datang orang yang mencarinya maka serahkan barang itu kepada dia. Jika tidak ada yang datang, maka itu untukmu. Dan apa yang ditemukan di reruntuhan (bukan jalan yang dilalui umum), maka padanya, dan pada rikāz (harta yang terpendam di dalam tanah), ada khumus(kewajiban mengeluarkan seperlima dari harganya).”  (HR Abu Dawud, no. 1710).


Berdasarkan dalil hadits di ats, jelaslah hukum syara’ yang berlaku untuk barang temuan berupa cincin barang temuan ini wajib diumumkan terlebih dahulu selama satu tahun hijriyah. Jika datang pemiliknya, berikanlah kepadanya. Namun jika pemiliknya tidak datang, boleh hukumnya barang itu dimiliki oleh penemunya, setelah berlalu satu tahun menurut kalender hijriyah.


“Adapun jika barang temuan itu termasuk barang-barang yang sepele (murah harganya), seperti satu butir kurma, atau satu suap [makanan], atau yang semisalnya, maka tidak wajib diumumkan, melainkan boleh dimiliki (oleh penemunya) saat itu juga.” (Taqiyuddin An-Nabhani, Al-Nizhām Al-Iqtishādi fi Al-Islām, hlm. 124).


Dari Jabir bin Abdullah RA, ia berkata,”Rasulullah SAW memberikan keringanan kepada kami untuk barang temuan berupa tongkat, pecut, tali dan yang semisalnya yang ditemukan dan dimanfaatkan oleh seseorang (penemunya).” (HR Abu Dawud, no. 1459).

Senin, 17 Juli 2023

Biaya umroh naik sepihak oleh biro umroh

Bolehkah biaya umroh ini dinaikkan karena menyesuaikan dengan kenaikan harga tiket pesawat atau harga sewa hotel di tanah suci?

Dalam kondisi yang problematis seperti ini, terdapat pilihan solusi syariah :


1.)jika biro umroh hendak menaikkan biaya sedangkan pihak calon jamaah umroh tidak menyetujuinya, dan pihak biro umroh merasa keberatan untuk memberangkatkan, misalnya kerugiannya sangat besar dan dapat membuatnya bangkrut, maka Syariah membolehkan terjadinya fasakh, yaitu pembatalan akad berdasarkan saling ridho di antara para pihak, untuk membatalkan akad ijarah yang ada. Ulama Hanafiyah telah membolehkan adanya fasakh untuk akad ijarah, khusus jika terjadi udzur tertentu, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Mausū’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah


2.)jika pihak biro umroh dapat meyakinkan jamaah umroh mengenai perlunya kenaikan harga (biaya) umroh, disertai penjelasan alasan-alasannya yang rasional dengan berbagai manfaatnya, lalu para jamaah umroh ridho dengan kenaikan itu tanpa ada keterpaksaan, maka dalam kondisi demikian ini boleh hukumnya pihak biro umroh menaikkan besarnya biaya umroh.


Yang demikian itu dikarenakan berbagai muamalah dalam Islam itu telah mewajibkan keridhoan di antara dua pihak yang bermuamalah (‘an tarādhinعَنْ تَرَاضٍ), sesuai firman Allah Ta’ala :


“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar secara syariah), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka (saling ridho) di antara kamu.” (QS An-Nisā’ : 29)


3.) jika biro umroh hendak menaikkan biaya sedangkan pihak calon jamaah umroh tidak menyetujuinya, maka pihak biro umroh tidak boleh memaksakan kehendaknya secara sepihak, dan tetap wajib hukumnya memberangkatkan mereka berumroh. Artinya, pihak biro umroh mau tidak mau harus menerima terjadinya kerugian sebagai suatu risiko yang wajar dari suatu akad komersial (al-mu’āwadhāt / al-tijārah), yaitu dalam hal ini akad ijārah dalam pemberangkatan jamaah untuk berumroh ke tanah suci.

Hadits Nabi SAW yang juga sekaligus kaidah fiqih dalam masalah ini menetapkan :


Al-Kharāj bi al-dhamān (keuntungan itu diperoleh dengan diimbangi kesediaan menerima risiko/kerugian). (Eng : no gain without risk). (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi. Hadits ini dinilai shahih oleh Imam Tirmidzi).


(Di sarikan dari tanya jawab guru kami KH.Shiddiq Al Jawi)

Menggali ide dengan Metode SCAMPER


METODE SCAMPER


Metode SCAMPER adalah strategi paling mudah dan efektif untuk menemukan solusi atas permasalahan, serta mencetuskan pemikiran kreatif. Metode yang dipelopori oleh Bob Eberle untuk menciptkan kreativitas terdiri atas 7 teknik :


1.Substitute (menggantikan). Teknik in mengacu pada menggantikan bagian-bagian tertentu dalam produk, proses, atau layanan dengan komponen lain untuk memecahkan sebuah masalah. Untuk menerapkan teknik ini, langkah

pertama adalah dengan mempertimbangkan bahwa sebuah situasi atau masalah tertentu pada dasarnya memiliki banyak elemen-seperti material yang beragam, tahap-tahap dalam

proses tersebut, perbedaan waktu dan tempat saat proses itu terjadi, pasar barang atau jasa yang bervariasi, serta selera.Setelah itu, coba pertimbangkan bahwa masing-masing elemen tersebut mungkin saja digantikan oleh hal lainnya.


Beberapa pertanyaan yang mungkin membantu Anda untuk mendalami aliran berpikir ini, antara lain:

-“Dapatkah material yang lebih hemat biaya menggantikan material yang kita gunakan saat ini tapa harus mengorbankan kualitas produk?" -"Bagian mana dari proses tersebut yang dapat

digantikan dengan cara lain yang lebih sederhana?" 

-“Di mana lagi kita dapat menawarkan layanan kita?"


Anggap saja, saat ini Anda sedang menjalankan tahap produksi kerajinan tangan yang menggunakan lem khusus sebagai bahan perekat. Namun, Anda menemukan bahwa

lem tersebut mudah kering dan menguap meskipun disimpan sesuai petunjuk, sehingga menimbulkan pemborosan dan biaya produksi yang lebih tinggi. Untuk menyelesaikan

masalah ini, cobalah bertukar pikiran tentang kemungkinan menggunakan bahan perekat lain untuk menggantikan yang Saat ini dipakai. Contoh lainnya, mungkin bisa menggantikan

material impor dengan lokal, yang tidak hanya mengurangi biaya produksi tetapi juga membantu komunitas lokal dalam prosesnya.


2. Combine (menggabungkan). Teknik ini menyarankan pemikiran tentang apakah dua produk, ide, atau langkah-langkah pada sebuah prosedur dapat digabungkan untuk hasil akhir atau proses yang lebih baik. Dua produk yang ada saat ini bisa saja menghasilkan produk lain jika digabungkan menjadi satu. Dua ide lama, jika disatukan dengan cara yang

benar, bisa menjadi sebuah ide segar yang mengejutkan. Dua tahapan proses bisa melebur menjadi satu untuk menciptakan prosedur yang lebih ramping serta efisien. 


Beberapa pertanyaan yang dapat memfasilitasi cara berpikir menggunakan teknik penggabungan, antara lain:

-"Dapatkah kita meletakkan dua elemen atau lebih secara bersamaan?" 

-“Dapatkah kita menerapkan dua proses dalam

satu waktu?"

-“Dapatkah kita menggabungkan kekuatan de-

nan perusahaan lain untuk memperbaiki kekuatan pasar kita?"


Misalnya, kombinasi sendok (spoon) dan garpu (fork) telah menggiring pada inovasi spork, yaitu alat makan yang sekarang banyak dikemas dalam mangkuk mi instan untuk penghematan biaya sekaligus kenyamanan. Inovasi ini menjadi solusi permasalahan pabrikan yang sebelumnya harus menyediakan dua alat dalam kemasan. Cara ini juga efektif memangkas separuh biaya produksi.


3. Adapt (menyesuaikan). Teknik ini bertujuan untuk melakukan penyesuaian dalam rangka peningkatan. Cara penyelesaian permasalahannya adalah dengan memperbaiki cara kerja yang biasa dilakukan, yaitu melakukan penyesuaian mulai dari hal kecil hingga radikal. Anda ditantang untuk berpikir tentang penyesuaian pada hal-hal yang sudah Jades balk itt mengenal produk, proses, maupun tata cara pengerjakan sesuatu. Hingga akhirnya, penyesuaian tersebut akan menyelesalkan permasalah yang ada dan memenuhi Kebutuhan Anda secara lebih baik.

Misalnya, Anda mengetahui bahwa energi Anda lebih sedikit daripada biasanya. Salah satu cara menyelesaikan masalah mungkin dengan menyesuaikan makanan yang dikonsumsi, seperti mengurangi makanan nol kalori dan

produk olahan. Dalam dunia bisnis, teknik ini juga sering dimanfaatkan oleh grup-grup diskusi yang berupaya meningkatkan kualitas produk, pelayanan, atau proses produksi.


Beberapa pertanyaan yang dapat dipertimbangkan untuk topik ini, antara lain:

-"Bagaimana kita dapat mengatur proses

yang ada saat ini agar lebih hemat waktu?"

-"Bagaimana kita dapat merekayasa produk yang ada agar penjualan lebih

baik?" 

-“Bagaimana cara kita menyesuaikan proses yang ada agar biayanya menjadi lebih efektif?"


Contoh dari adaptasi atau penyesuaian sebuah produk dapat dilihat pada kasus pengembangan telepon genggam yang telah dilengkapi dengan peredam getaran atau material tahan getar. Rekayasa cerdas ini secara nyata dikembangkan sebagai jawaban atas permasalahan yang biasa muncul akibat

tidak sengaja menjatuhkan telepon genggam sehingga terjadi kerusakan pada komponen yang rapuh. Casing telepon genggam  tahan air, jam tangan tahan air, dan kasus sejenis lainnya adalah contoh penyesuaian produk dalam rangka meningkatkan kualitas.


4. Magnify (memperbesar) atau minimize (memperkecil).

Teknik ini membutuhkan peningkatan atau pengurangan sebuah elemen untuk mempercepat munculnya ide baru dan Solusi. Memperbesar (magnify) adalah dengan meningkatkan sesuatu, misalnya dengan mengembangkan permasalahan, memberi lebih banyak penekanan pada sebuah ide, membuat

produk lebih besar atau lebih kuat, serta lebih sering melakukan sebuah proses.

Sementara itu, memperkecil (minimize) adalah dengan mengurangi sesuatu, seperti menurunkan kadar sebuah masalah, melonggarkan sebuah ide, mengurangi ukuran

produk tertentu, atau lebih sedikit melakukan sebuah proses.

Memikirkan elemen-elemen tertentu, baik untuk memperbesar maupun memperkecilnya, bertujuan memberi Anda pemikiran-pemikiran segar atas bagian terpenting atau paling

tidak penting dari masalah Anda. Cara ini akan memandu anda menemukan solusi efektif.

Sejumlah pertanyaan diskusi yang menerapkan teknik memperbesar (magnify), antara lain:

-"Bagaimana Anda dapat memperbesar atau memperkuat suatu masalah?" 

-“Apa yang akan dihasilkan jika Anda menekankan pada fitur ini?"

-“Apakah melakukan suatu proses dengan lebih sering akan menghasilkan sebuah perbedaan?


Sementara, untuk teknik memperkecil (minimize), tantanglah diri Anda untuk merenungkan beberapa hal berikut.

-“Bagaimana menurunkan fitur ini akan mengubah sebuah hasil?"

-"Bagaimana cara kita memadatkan produk ini?"

-“Apakah dengan mengurangi tahap ini akan berujung pada efisiensi yang lebih baik?"


Bayangkan bahwa Anda ditugaskan untuk pindah ke kantor yang lebih kecil.

Saat ini, Anda dihadapkan pada masalah untuk menempatkan barang-barang ke tempat yang

terbatas. 


Gunakan teknik memperbesar (magnify) dan memperkecil (minimize) untuk mengatasi dilema Anda, misalnya dengan bertanya pada diri sendiri tentang komponen kantor yang Anda ingin lebihkan atau justru kurangi. Apakah Anda

lebih membutuhkan tempat untuk menerima klien dan ruang rapat, atau lebih banyak tempat untuk perangkat teknis dan mungkin penyimpanan dokumen?

Merenungkan aspek mana untuk diperbesar akan membantu Anda memilih dan menyusun benda-benda di kantor baru dengan cara terbaik yang mencerminkan kebutuhan

dan nilai-nilai Anda. 


Adapun pada teknik memperkecil (mi-

Mimize), pertimbangkan barang kantor mana yang mungkin perlu diringkas untuk menyesuaikan dengan area kantor yang lebih keeil. Sebagai contoh, jika sebelumnya Anda memisahkan meja untuk komputer dan printer, mungkin saat ini Anda perlu memikirkan penggunaan meja komputer dengan rak printer di sisi atasnya.


5.Put to another use (menggunakan untuk kebutuhan lain). Teknik ini dimaksudkan untuk mencari tahu bagaimana sebuah produk atau proses yang ada saat ini dapat digunakan untuk tujuan berbeda dari biasanya. Hal ini akan

menstimulasi diskusi tentang segudang cara lain seputar penggunaan material mentah, produk alhir, hingga pengurangan limbah, Intinya adalah menemukan tujuan baru untuk hal-hal lama.


Beberapa pertanyaan yang dapat memfasilitasi cara berpikir ini, antara lain:

-“Bagaimana produk ini dapat dimanfaatkan dengan cara berbeda?" 

-“Bisakah bagian lain dari perusahaan ini menggunakan material ini?"

-"Dapatkan kita menemukan manfaat dari sisa-sisa produk yang selama ini kita buang?"


Pertimbangkan bagaimana metode in dapat diaplikasikan untuk benda-benda di sekeliling rumah Anda. Misalnya, bagaimana Anda mengatasi masalah tumpukan koran bekas

di sudut ruangan? Jika Anda menggunakan koran itu untuk membersihkan jendela, ini adalah solusi yang terlalu biasa.

Jadi, bagaimana menemukan cara baru untuk memanfaatkan Koran koran tersebut? 


Yaitu dengan menantang diri Anda untuk berpikir lebih banyak tentang cara penggunaan yang tidak biasa sehingga akan memperbesar kegunaan koran. Koran itu yang akan menguntungkan Anda. Contoh kegunaannya bisa sebagai penyerap bau tak sedap pada sepatu hingga membuat kerajinan tangan yang menyenangkan.


6.Eliminate (menghilangkan). 

Teknik ini merujuk pada pengenalan elemen-elemen tidak penting dari sebuah proyek

atau proses yang dapat dihapuskan, serta berpeluang dalam peningkatan hasil. Cara ini mempertimbangkan bagaimana perampingan sebuah prosedur dengan menghilangkan beberapa langkah yang dinilai berlebihan. Bisa juga dengan memikirkan cara agar memperoleh hasil serupa dengan pengurangan sejumlah sumber daya. 


Tujuan dari penghilangan beberapa sumber daya tersebut adalah untuk meningkatkan

kreativitas dan inovasi.

Beberapa pertanyaan untuk menerapkan cara berpikir ini, antara lain: 

-"Apakah ada langkah yang bisa kita hilangkan

tanpa memengaruhi hasil?" 

-“Bagaimana cara kita melakukan kegiatan yang sama jika hanya memiliki setengah dari sumber daya?"

-“Apa yang akan terjadi jika kita menghilangkan

bagian ini?"


Salah satu bentuk aplikasi paling bermanfaat dari teknik ini adalah untuk mengatasi permasalahan finansial sehari-hari.

Contohnya, Anda memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, tetapi tidak pernah bisa menabung untuk keperluan darurat. Selain pilihan untuk mendapatkan penghasilan tambahan, satu-satunya cara yang tersisa adalah mengurangi pengeluaran agar dapat menyisihkan dana darurat.

Dengan menggunakan teknik ini, tentukan pengeluaran mana yang dapat Anda kurangi. Bisa saja dengan tidak membeli tas baru yang menggoda tetapi sesungguhnya tidak

terlalu Anda butuhkan, atau memilih memasak di rumah daripada makan di luar. Uang yang disisihkan dari pengurangan pengeluaran tidak penting ini selanjutnya dapat menjadi

simpanan Anda untuk menghadapi masa-masa sulit.


7.Reverse (membalik). 

Teknik ini menganjurkan penukaran urutan langkah-langkah proses tertentu untuk menemukan solusi dan memaksimalkan potensi inovatif. Cara berpikir yang juga dikenal sebagai teknik menyusun ulang ini mendorong penukaran elemen-elemen tau pertimbangan pelaksanaan yang diproses secara terbalik untuk menstimulasi munculnya hal baru.


Beberapa pertanyaan yang menerapkan teknik membalik ini, antara lain:

-"Bagaimana membalik suatu proses terten'

akan mengubah hasil?" 

-“Apa yang akan terjadi jika kita melakukan prosedur secara terbalik?" 

-“Dapatkah kita menukar satu langkah dengan yang lainnya?"


Bayangkan bahwa Anda adalah seseorang yang mengalami kesulitan dalam menepati janji pada diri sendiri untuk lebih sering melakukan olahraga. Padahal Anda telah menuliskan dalam jadwal untuk berolahraga selama 30 menit di penghujung hari. Namun ketika waktunya tiba, selalu ada hal penting yang harus dilakukan atau Anda terlalu lelah

untuk berolahraga. Inilah kenapa Anda tidak pernah berhasil melakukan olahraga secara teratur. Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa mencoba menerapkan teknik membalik.

Coba periksa jadwal Anda, apakah bisa menukar waktu berolahraga dengan aktivitas lain pada satu hari itu, misalnya

berolahraga sebagai kegiatan pertama di pagi hari. Dengan membalik waktu yang telah Anda atur untuk berolahraga, mungkin saja hal ini terasa lebih mudah dilakukan sehari-hari. Hal ini mengingat Anda belum terlalu lelah di pagi hari

atau terlalu terperangkap dengan kegiatan-kegiatan di hari itu.