banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Selasa, 31 Mei 2016

Sunatullah Bisnis

Kenapa ketika seseorang berbisnis ada yg mendapatkan hasil maksimal dan ada yang biasa saja?

Sesuai Sunatullah bahwa untuk mendapatkan Hasil yang Maksimal diperlukan faktor Mental dan Tindakan.

Faktor Mental yaitu pengetahuan, keahlian,emosi,nilai2,keyakinan,impian.

Contoh misal kita inginkan hasil 100 :

Mental 1 x Tindakan 100 = hasil 100
Dengan Mental hanya 1 dibutuhkan Tindakan (kerja sangat keras) untuk dapatkan hasil 100.

Mental 10 x Tindakan 10 = Hasil 100
Dengan Mental yang cukup maka Tindakan pun tidak begitu berat (Kerja Cerdas)

Namun setinggi apapun mentalnya tetap dibutuhkan Action/Tindakan, jadi tidak hanya sekedar berteori.

Selain secara sunatullah dibutuhkan juga bisnis sesuai syariat serta ditambah pondasi kuat yaitu tujuan hakiki. Maka lengkaplah rumusan untuk menggapai Bisnis Berkah Berlimpah

Kesemuanya saya rumuskan dalam sebuah buku setebal 400 halaman berjudul Jurus Jitu Membangun Bisnis Berkah Omset Milyaran.

More Info : www.edubuku.com

Kamis, 19 Mei 2016

Hukuman Yang Tidak Terasa

Murid bertanya:
"Ustadz, betapa banyak kita berdosa kepada Allah dan tidak menunaikan hakNya sebagaimana mestinya, tapi saya kok tidak melihat Allah menghukum kita"

Sang Guru menjawab:
"Betapa sering Allah menghukummu tapi engkau tidak terasa"

"Sesungguhnya salah satu hukuman Allah yang terbesar yang bisa menimpamu wahai anakku, ialah: *Sedikitnya taufiq*  (kemudahan) untuk mengamalkan ketaatan dan amal amal kebaikan"

Tidaklah seseorang diuji dengan musibah yang lebih besar dari "kekerasan hatinya dan kematian hatinya"

Sebagai contoh:
Sadarkah engkau, bahwa Allah telah mencabut darimu rasa bahagia dan senang dengan munajat kepadaNya, merendahkan diri kepadaNya, menyungkurkan diri di hadapanNya..? 

Sadarkah engkau tidak diberikan rasa khusyu' dalam shalat..? 

Sadarkah engkau, bahwa beberapa hari2 mu telah berlalu dari hidupmu, tanpa membaca Al-Qur'an, padahal engkau mengetahui firman Allah:
"Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini ke gunung, niscaya engkau melihatnya tunduk, retak, karena takut kepada Allah"

Tapi engkau tidak tersentuh dengan Ayat Ayat Al-Qur'an, seakan engkau tidak mendengarnya... 

Sadarkah engkau, telah berlalu beberapa malam yang panjang sedang engkau tidak melakukan Qiyamullail di hadapan Allah, walaupun terkadang engkau begadang... 

Sadarkah engkau, bahwa telah berlalu atasmu musim musim kebaikan seperti: Ramadhan.. Enam hari di bulan Syawwal.. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dst.. tapi engkau belum diberi taufiq untuk memanfaatkannya sebagaimana mestinya..?? 

Hukuman apa lagi yang lebih berat dari itu..??? 
Tidakkah engkau merasakan beratnya mengamalkan banyak ketaatan (amal ibadah)..??? 

Tidakkah Allah menahan lidahmu untuk berdzikir, beristighfar dan berdo'a kepadanya..??? 

Tidakkah terkadang engkau merasakan bahwa engkau lemah di hadapan hawa nafsu..??? 

Hukuman apa lagi yang lebih berat dari semua ini..??? 

Sadarkah engkau, yang mudah bagimu berghibah, mengadu domba, berdusta, memandang ke yang haram..??? 

Sadarkah engkau, bahwa Allah membuatmu lupa kepada Akhirat, lalu Allah menjadikan dunia sebagai perhatian terbesarmu dan ilmu tertinggi..??? 
Semua bentuk pembiaran ini dengan berbagai bentuknya ini, hanyalah beberapa bentuk hukuman Allah kepadamu, sedang engkau menyadarinya, atau tidak menyadarinya... 

Waspadalah wahai anakku, agar engkau tidak terjatuh ke dalam dosa dosa dan meninggalkan kewajiban kewajiban. 

Karena hukuman yang paling ringan dari Allah terhadap hambaNya ialah:
"Hukuman yang terasa"pada harta, atau anak, atau kesehatan.

Sesungguhnya *hukuman terberat* ialah: "Hukuman yang tidak terasa"pada kematian hati, lalu ia tidak merasakan nikmatnya ketaatan, dan tidak merasakan sakitnya dosa.

Karena itu wahai anakku, Perbanyaklah di sela sela harimu, amalan taubat dan istighfar, semoga Allah menghidupkan hatimu...

(Diterjemahkan dari Taushiyah Syaikh Abdullah Al-'Aidan di Masjidil Haram pada 22 Rajab 1437)

Sabtu, 14 Mei 2016

Salah Satu Sebab Datangkan Rezeki

Taqwa merupakan salah satu sebab yang dapat mendatangkan rezeki dan menjadikannya terus bertambah. Allah Subhannahu wa Ta”ala berfirman, “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (At Thalaq 2-3)

Bertakwa adalah jalankan setiap perintah-Nya dan jauhkan setiap larangan-Nya. Yang hanya dapat diraih dengan Cara Ber ILMU. Bagaimana bisa ketahui perintah dan larangan tanpa maklumat terlebih dahulu.

Pengertian taqwa lebih jelas lagi dari  cerita yang ada dalam riwayat berikut ini. Diriwayatkan bahwa pada suatu ketika Umar bin Khattab bertanya kepada Ubai bin Ka’ab tentang Taqwa. Ubai balik bertanya : ”Apakah anda pernah melewati jalan yang banyak durinya ? ”Pernah ” Jawab Umar. Ubai bertanya kembali : ”Bagaimana ketika anda melewatinya?” Umar menjawab : ”Saya bersungguh-sungguh serta berhati-hati sekali supaya tidak kena duri.” Ubai akhirnya mengatakan : ” Itulah arti Taqwa yang sebenar-benarnya.”

Dari hadist an Atsar Umar ra,kita bisa menyimpulkan , bahwa hakikat taqwa adalah kesungguhan dan kehati-hatian terhadap apa yang dilarang Allah SWT. Orang yang bertaqwa adalah orang yang sungguh-sungguh untuk menjauhi segala larangan Allah dan berhati- hati sekali supaya tidak terjerumus didalamnya, walaupun untuk menuju kepada ketaqwaan tersebut, kadang-kadang ia harus meninggalkan apa yang tidak dilarang, jika hal tersebut akan menyeretnya kepada apa yang dilarang.

#sukses #motivasi #inspirasi #suksesmulia #bahagia #suksesmuda #motivasi

Selasa, 10 Mei 2016

Pahlawan Masa Kini

Harapan/impian masyarakat digambarkan dengan film2 laris yang dibuat. Film2 Korea menonjolkan keromantisannya karena disana prianya sangat kaku,gila kerja,dan tidak romantis (menurut cerita beberapa teman yg juga tinggal disana).

Film Barat banyak tentang Super Hero. Mereka merindukan sosok pahlawan yang bijaksana,adil,pembela kebenaran,pemberani yang juga baik hati. 

Semua seakan khayalan belaka. Padahal sosok dengam karakter kepahlawanan telah ada sejak jaman keemasan Islam dulu seperti Muhammad Al Fatih (Mehmed II), Salahudin Ayyubi, Khalid bin Walid,Thariq bin Ziyad ,dsb banyak sekali.

Karena karakter2 itulah yang harusnya dimiliki seorang muslim, spt dicontohkan Rasulullah SAW. Sifat2 mulia yg seharusnya mendarah daging dalam jati diri setiap muslim.

Dengan sekulerisme membuat rakyat bingung, memisahkan urusan agama dianggap hanya di masjid saja , selepas itu memakai cara masing2. Padahal syariat mengatur secara komplit dalam seluruh segi kehidupan. 

Mari menggali ilmu lebih dalam, mengembalikkan kemasa kejayaan..

Senin, 02 Mei 2016

Pemahaman Kunci Kehidupan

Pemahaman Kunci Kehidupan

Seorang bergerak melakukan suatu perbuatan didasari dua hal yaitu Keinginan (Nafsu) dan Pemahaman. Seperti contoh seorang Anak yang tanpa pemahaman lalu diajak ke mini market, maka ia memilih makanan apa saja yang ia sukainya gak peduli makanan itu sudah ada label HALAL atau belum.

Berbeda ketika sudah dikasih pemahaman, saat beli makanan ia akan perhatikan dulu label tulisan halal, jika tidak ada labelnya walau itu makanan favoritnya ia akan menolak.

Itulah kekuatan pemahaman, mengetahui beda dengan memahami. Jika sudah paham maka dia akan sekuat tenaga menghindari dari hal-hal yang dilarang.

Bagaimana supaya orang paham ? Apabila terkait kehidupan, tentu dia harus menjawab dulu arti kehidupan ini. Memahami sebenarnya dari mana ia berasal? untuk apa sebenarnya hidup? dan akan kemana setelah mati ?

Ketika sudah memahami bahwa diri diciptakan oleh Allah SWT,dengan tujuan hidup didunia untuk mengabdi kepada-Nya dengan penuh ketaatan,lalu setelah mati ke akhirat maka jelaslah arah hidup serta perilaku diri.

Untuk dapat memahami memang dibutuhkan tekad kuat,yaitu berusaha keras untuk teguh dalam ketaatan sehingga hati yang tadinya keras menjadi lembut & mudah terima kebenaran.

Ketika kebenaran diterima maka menjadi  benar-benar paham dan menjadikan Islam sebagai the way of life (jalan kehidupan),setiap perilaku diri tunduk pada aturanNya.

Teruslah mendekat kepada-Nya maka Allah kan mendekat. Semoga kerak-kerak yang telah menempel akan terkikis seiring keteguhan dalam taat.