banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Kamis, 29 Maret 2018

Bangun Intangible Asset Diri


CEO MESSAGE #2

"INTANGIBLE ASSET” DIRI

CEO Message yang kedua kali ini akan saya bahas tentang pentingnya membangun intangible asset diri.
Apakah itu ? Sebenarnya istilah intangible asset dilekatkan pada aset sebuah perusahaan, namun menurut saya relevan juga untuk istilah pengembangan diri.

Dalam membangun bisnis / karier di pekerjaan rubah FOKUS jangan hanya pada hasil akhir berupa materi saja (uang/gaji). Penting juga membangun intangible asset diri, karena “aset” inilah yang akan berikan kemudahan dalam hidup, sehingga kesuksesan hidup dunia dan akhirat pun bisa tercapai.

Sebelumnya saya jelaskan dulu istilah intangible asset yang semakin terkenal di era digital ini, yaitu untuk menunjukkan sejauh mana nilai perusahaan dinilai dari aset yang tak kasat mata.

Aset ini berbeda dengan aset kasat mata (tangible asset) seperti tanah, pabrik, mesin-mesin yang modern, atau gedung kantor yang megah. Setidaknya ada 3 intangible assets, yaitu :
1 : human capital asset
2 : knowldedge and creativity asset
3 : brand asset

Amazon ditahun 2018 berada di urutan pertama dengan nilai brand mencapai USD150,8 miliar atau setara Rp2.037,8 triliun. Amazon sukses menggusur posisi Google yang sebelumnya bertengger di posisi pertama.

Sementara Samsung berada di urutan keempat yaitu USD92,3 miliar atau sekitar Rp1.247,2 triliun, naik 39 persen dibanding 2017. Tahun lalu, Samsung berada di urutan keenam sebagai perusahaan teknologi paling mahal dan kini menempati posisi ke-empat. Samsung meluncurkan berbagai macam produk yaitu smartphone Android Galaxy, tablet, televisi, home appliances, produk keamanan rumah, dan lain-lain.

Tahun ini, nilai merek Facebook berada diurutan kelima mencapai USD89,7 miliar atau setara Rp1.212,1 triliun, naik 45 persen dibandingkan nilai merek Facebook tahun lalu. Kunci sukses Facebook karena Facebook sangat dominan pada konten digital.

Bisa kita lihat walau Brand Asset ini tidak berwujud namun memiliki nilai yang sangat tinggi, nilai ini juga diperhitungkan ketika akan melakukan jual beli perusahaan tersebut. Sudah biasa terjadi nilai Intangible asset perusahaan melebihi aset berwujud (tangible asset). Sampai-sampai petinggi Coca Cola pernah bilang : Anda bisa menghancurkan semua pabrik Coke di seluruh dunia, dan kami akan tetap eksis, sepanjang kami punya hak paten atas merk kami.

Lalu bagaimana dengan intangible asset DIRI ?
Seseorang dinilai berdasar perilakunya, semakin baik seseorang maka semakin bernilai-lah dia. Namun baik disini adalah baik sesuai syariat Islam tentunya. Bukan baik dari sudut pandang manusia yang relatif, karena bisa jadi baik menurut A belum tentu baik menurut B.


Mudahnya membangun intangible asset DIRI dapat dengan meniru sifat Rasulullah SAW, yaitu Fathonah (cerdas), Amanah, Siddiq (Jujur), Tabligh (Menyampaikan). Dan keempat sifat ini juga di GROUP PERUSAHAAN kita jadikan VALUE yang biasa disebut FAST :
1. FATHONAH : KERJA KERAS & CERDAS, KREATIF dan BIJAKSANA

2. AMANAH : INTEGRITAS, TANGGUNG JAWAB dan DISIPLIN
3. SIDDIQ : JUJUR, TERPERCAYA dan SUKSES MULIA
4. TABLIGH : PEDULI,  POSITIF , KERJASAMA dan VISIONER

Intangible Asset seperti saya jelaskan diatas nilainya bisa jauh bernilai dari tangible asset itu sendiri. Sebagai contoh seorang yang terkenal terpercaya, cerdas dan amanah tentu akan menjadi “rebutan” orang banyak dibanding mereka yang terkenal suka menipu, negatif, tidak disiplin dan tidak tanggung jawab. Karier mereka cenderung cepat melesat, banyak dipercaya orang, dan insyaAllah mudah dalam urusan dunia.

 Allah SWT berfirman :
“...Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu...” (QS. Al Hujurat: 13)

Semoga kita semua bisa istiqomah menjadi pribadi yang Fathonah, Amanah, Siddiq dan Tabligh seperti sifat Rasulullah yang di cintai Allah SWT, sehingga bisa tercapai kesuksesan hidup dunia dan akhirat. Aamiin Ya Rabbal Alaamiin.

Salam Sukses Berkah Berlimpah!
Agung Nugroho Susanto

Rabu, 21 Maret 2018

KEKUATAN

CEO MESSAGE #1

KEKUATAN

Alhamdulillah setelah lama tertunda akhirnya saya berkesempatan untuk membuat CEO Message ini kepada seluruh team yang berada dibawah arahan saya langsung. Harapannya dengan CEO Message ini sebagai penyambung pemikiran saya agar selaras dengan seluruh team. Dengan demikian mudahkan untuk kita bersama mencapai tujuan membangun DUNIA dengan hasilkan Karya dan Layanan yang TERBAIK dan TERPERCAYA untuk menjadikan hidup penuh KEBERKAHAN.

Tema kali ini adalah tentang KEKUATAN, dalam sebuah hadits Dari Abu Hurairah ra berkata, "bahwa Rasulullah Saw bersabda, 'Seorang mu'min yang kuat, lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Swt daripada mu'min yang lemah.." (HR. Muslim, hadits no 4816)

 Kekuatan sebagaimana yang dimaksud dalam hadits di atas, mencakup berbagai dimensi ;
PERTAMA. Al-Quwwah An-Nafsiyah, yaitu kekuatan jiwa dalam artian seorang mu'min seharusnya memiliki mental yang KUAT, tidak mudah putus asa, tidak mudah patah semangat, dan selalu OPTIMIS serta berpositif thinking. Mau bekerja di manapun tentu akan selalu menghadapi masalah/tantangan,tinggal bagaimana sikap kita terhadap setiap masalah. Selama bekerja diniatkan untuk IBADAH, berikan ikhtiar TERBAIK, serta bukan sebuah DOSA maka tidak perlu takut menghadapi masalah, apalagi sampai harus saling menuding. Jiwa yang besar justru mencari solusi bersama untuk kedepan lebih baik.

KEDUA. Al-Quwwah Al-Jasadiyah yaitu kekuatan fisik dalam arti sejatinya seorang mu'min memiliki fisik yang sehat dan kuat, tidak lemah dan tidak mudah lelah. Diriwayatkan bahwa Nabi Saw memiliki fisik yang kuat, yang bahkan ketika para sahabat kesulitan memecahkam batu yang menjadi penghalang ketika membuat parit dalam perang Khandak, maka Nabi Saw yang memecahkan batu tersebut. Rutinkan olahraga supaya fisik sehat dan kuat, walau di sela kesibukan saya mulai sedikit-dikit lari beberapa kilometer di sekitar rumah.

KETIGA. Al-Quwwah Al-Aqliyah, yaitu kekuatan akal dalam arti seharusnya setiap muslim memiliki KECERDASAN dan kaya dengan ilmu pengetahuan. Karena salah satu konsekwensi iman adalah menuntut ilmu, bahkan wahyu pertama yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi Saw adalah perintah utk membaca. Sedangkan membaca merupakan sarana paling efektif dalam menuntut ilmu. Negara kita menurut riset termasuk negara dengan penduduk index membaca yang rendah. Luangkan waktu dalam sehari 1/2 - 1 jam untuk membaca terutama terkait kebutuhan diri. Baik dari aspek agama maupun profesional pengembangan diri dan pekerjaan.

KEEMPAT. Al-Quwwah Al-Maliyah, yaitu kekuatan finansial, dalam artian seorang muslim idealnya adalah orang yang memiliki KEMAMPUAN finansial yang cukup, kehadirannya memberikan kontribusi finansial bagi orang lain. Dengan kata lain, seorang muslim idealnya menjadi "muzakki", karena tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Ini bukan tentang Punya/Tidak Punya, tapi tentang mental. Banyak yang berada namun bermental miskin, sukanya hanya meminta-minta ntah dalam hal apapun. Jadilah muslim yang bermartabat, tidak perlu memaksakan diri apalagi harus berhutang riba (bank/leasing/lembaga pembiayaan) hanya untuk penuhi kemauan diri.

Semoga tulisan ini dapat di resapi dan dipahami. Mudah-mudahan Allah Swt anugerahkan kita kekuatan sebagaimana dimaksud dalam hadits di atas yang oleh karenanya menjadikan kita layak utk mendapatkan cinta Allah Swt. Amiiiin Ya Rabbal Alamiiin. 

Salam SUKSES BERKAH BERLIMPAH!
Agung Nugroho Susanto

Minggu, 18 Maret 2018

Keberanian



Rasa takut itu bukan hal yang buruk, karena ada rasa takutlah manusia bisa bertahan hidup.

.

Namun kadang diri takut berlebihan terhadap hal yang belum pasti terjadi. Bisa terjadi karena pengalaman di masa lalu, atau karena informasi salah.

.

Hadapi rasa takut dengan menyandarkan kepada Allah SWT semata, yakinlah selama tujuan nya baik dan dijalankan dengan cara yang baik (sesuai syariat dan sesuai sunatullah), maka InsyaAllah kan diberikan yang terbaik.

.

Bila pun sudah demikian tetap raih kegagalan pasti banyak hikmah terkandung yang bisa diambil.

.

Tidak ada yang sia-sia bagi seorang mukmin. Karena kan bernilai pahala bila diniatkan untuk ridho-Nya. Maka Beranilah!

.

“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya, sesungguhnya perumpamaan mukmin itu bagaikan lebah yang selalu memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik. Ia hinggap (di ranting) namun tidak membuatnya patah dan rusak” (HR Ahmad) #yukhijrah #suksesberkah #suksesmulia #sukses 

Sabtu, 10 Maret 2018

Pemecahan Masalah



Dalam bisnis sering dihadapkan kepada berbagai masalah. Kesemuanya membutuhkan solusi jitu agar masalah tidak semakin berlarut dan menjadi beban. Untuk itu dibutuhkan skil problem solving yang terlatih.

.

Setidaknya ada 4 hal yang harus anda ketahui sebelum memutuskan masalah. Ini juga dapat anda gunakan tidak hanya dalam bisnis, juga dalam masalah kehidupan yang lain.

.

Pertama, DATA. Pastikan anda memiliki data yang detail dari masalah tersebut. Misalkan ada komplain, anda harus memiliki data terkait kode produksi, shift siapa yang bertanggung jawab, siapa yang mengerjakan, dll.

.

Kedua, INFO. Anda harus mendapatkan informasi yang jelas. Misal bila komplain, telusuri komplain dalam hal apa, bagaimana kronologisnya, dll.

.

Ketiga, KNOWLEDGE. Anda tidak dapat memutuskan sesuatu yang anda sendiri tidak kuasai. Jadi pastikan anda kuasai bidang tersebut. Bila tidak paham sebaiknya minta bantuan dengan yang paham. Knowledge yang dimaksud disini juga termasuk pengalaman. .

Keempat, SYARIAT. Anda harus memutuskan sesuatu berdasar syariat / aturan yang Allah SWT tetapkan. Semua hal ada aturan dalam Islam. Setidaknya pahami hal tersebut apakah masuk hal yang Haram, Sunnah, Mubah, atau Makruh. .

InsyaAllah dengan keempat hal ini anda dapat memutuskan suatu keputusan yang jitu. .

Salam sukses berkah berlimpah!

#yukhijrah #suksesberkah #suksesmulia #sukses


Rabu, 07 Maret 2018

Otak atau Otot ?



Lebih penting mana Otak atau Otot?

.


Jawabannya keduanya penting. Otak (kerja cerdas) tanpa Otot (kerja keras) maka hanya hasilkan ide-ide tanpa eksekusi atau biasa dibilang OmDo alis Omong Doang.

.

Sebaliknya Otot tanpa Otak hanya hasilkan tampak sibuk tapi sejatinya tak produktif, padahal bisa lakukan delegasi untuk hal teknis operasional.

.

 Namun cukupkah keduanya? Belum! Sudahlah kerja keras dan kerja cerdas tanpa kerja ikhlas tiadalah artinya.

.

Yaitu kerja Ikhlas karena Allah SWT semata untuk raih ridho-Nya dengan jalankan semua sesuai syariat, Sehingga keberkahan pun hadir.

.

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al A’rof: 96)

#yukhijrah #suksesmulia #suksesberkah #sukses 

Senin, 05 Maret 2018

Tingkatkan Kapasitas



Ibarat flash disk 1 GB berapa kapasitas maksimalnya ? ya jelas 1 GB, jika diisi lebih dari itu tidak akan cukup alias mentok.

.


Begitu juga dengan kapasitas diri apabila tidak mau berusaha menambah, akan terus seperti itu sulit untuk berkembang dan berujung pada hasil yg tidak jauh beda.

.



Orang yang kapasitasnya puluhan juta per bulan, akan sulit untuk membayangkan bagaimana bisa menggapai ratusan juta atau milyaran rupiah per bulan, demikian analoginya untuk mengukur kapasitas diri.


.

Lalu bagaimana utk menambah kapasitas diri ? dengan menuntut ilmu, baik ilmu dunia dan ilmu akhirat, seperti pengajian, membaca, bertanya kepada ahlinya, browsing, seminar, workshop, coaching, dll.

.


Tips mudahnya mulailah setiap hari belajar dengan luangkan waktu minimal 1 jam sehari diisi dengan ilmu bermanfaat utk menggapai sukses mulia (sukses dunia dan akhirat)


.

Imam Asy Syafii berkata


مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَ77;َ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ


“Barangsiapa yang menginginkan dunia, maka hendaknya menuntut ilmu & barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka hendaknya ia menuntut ilmu”

.

Setelah berilmu selanjutnya jelas dengan ACTION, mengeksekusi setiap ilmu yang didapat dengan jalankan sunatullah dan syariat-Nya. 

.

#yukhijrah #suksesberkah #suksesmulia #sukses 

Minggu, 04 Maret 2018

Lembutkan hati dengan berdzikir



Rasulullah bersabda, “Dan sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal daging, jika ia baik niscaya baiklah tubuh seluruhnya, dan jika ia rusak niscaya rusaklah tubuh semuanya, ketahuilah bahwa segumpal daging tersebut ialah hati.” (HR. Muslim, no. 4178)

.

Syahr bin Hausyab mengatakan, “Aku pernah bertanya kepada Ummu Salamah, “Wahai Ummul Mukminin, doa apakah yang sering kali dipanjatkan Rasulullah tatkala beliau berada di tempatmu?” Ia menjawab, “Doa yang sering kali beliau panjatkan adalah,

.


يَا مُقَلِّبَ القُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

.

Wahai Dzat yang membolak balikan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu’” (HR. at-Tirmidzi, no. 3522 )


.

Ummu Salamah pernah bertanya, “Wahai Rasulullah mengapa Anda seringkali memanjatkan doa; ‘Wahai Dzat yang membolak balikan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu?’ Beliau kemudian menjawab, “Wahai Ummu Salamah sesungguhnya tak seorang pun melainkan hatinya berada di antara jari-jemari Allah, maka kalau Dia mau Dia luruskan dan kalau mau Dia palingkan.” (HR. at Tirmidzi, no. 3522)


.

Hati yang diluruskan oleh Allah adalah hati yang mulia, ia mendapatkan dan mengikuti bimbingan-Nya. Itulah hati yang selamat. Adapun hati yang dipalingkan oleh Allah adalah hati yang hina, yang tidak mau mengikuti bimbingan-Nya, yang keras membatu. Itulah hati yang celaka. Karena itulah beliau banyak berdoa kepada Allah agar hatinya mendapat bimbingan dan meraih kemulyaan di sisi-Nya.

.
“Janganlah kalian memperbanyak perkataan selain dzikir kepada Allah. Karena sesungguhnya banyak berkata selain dzikir kepada Allah merupakan penyebab kerasnya hati dan sesungguhnya hamba yang paling jauh dari Allah adalah hamba yang memiliki hati yang keras.” (HR. at-Tirmidzi, no. 2411)