banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Senin, 08 Juni 2020

Manusia Cerdas










Manusia yang cerdas menurut Imam Ghazali adalah yang berpikir jangka panjang, segala perilakunya dipikirkan untuk dampak jangka panjang.

Manusia berperilaku didasarkan atas kemanfaatan jangka pendek, jangka panjang,dan jangka panjang sekali.

Kebanyakan manusia berperilaku atas dampak jangka pendek,yaitu yang dapat terindera,dapat dlihat,dirasakan,dinikmati segera.

Inilah orang pragmatis yang hanya berpikir pendek, instan dan tidak mau bersusah payah, halalkan segala cara asal dapat yang diinginkan. 
Level kedua yang bertindak atas dampak jangka panjang,ini mereka orang-orang yang sukses hidup didunia,mereka mau bersusah payah berjuang.

Pemikirannya jauh kedpn,namun hanya sebatas untuk tujuan dunia,terkadang juga tidak begitu peduli untuk urusan akhirat, masih setengah-setengah.

Ia ibadah,sedekah namun hanya sebatas untuk tujuan dunia, masih belum benar-benar belajar tentang agama & menjalankan syariat Islam secara menyeluruh (kaafah). Tipe terakhir adalah yang berperilaku atas dasar dampak jangka panjang sekali (akhirat),mereka adalah yang berhasil sukses dunia & akhirat.

Semua perilakunya berdasar pada panduan kehiduoan AlQuran & Hadits,sangat berhati-hari dalam berperilaku,  karena memikirkan dampaknya jauh sampai hari penghisaban kelak.

Apabila dihadapkan keuntungan jangka pendek bermilyar-milyar rupiah didepan mata pun tdk akan mau diterima, apabila merupakan hal yg dilarang Allah SWT.

Tipe ketiga ini dalam berperilaku pertama lihat dulu dampak jangka panjang sekali (akhirat),baru dampak jangka panjang & terakhir jangka pendek.

Visi mereka besar, atas dasar dalil, inilah yg memunculkan generasi hebat di zaman sahabat,merubah peta dunia dalam waktu singkat.

Itulah kenapa Imam Gozali bilang semakin panjang berpikirnya,semakin cerdaslah orang itu. BERPIKIR melampaui rata2 kebanyakan manusia.

Sebaliknya orang yang berpikir pendek sebagai orang bodoh, karena akal dikalahkan hawa nafsunya. AlQuran & Sunnah tdk djadikan pedoman. "Alif laam miim.Kitab (Al Quran) ini tdk ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yg bertaqwa" QS. Al Baqarah:1-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar