banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Rabu, 10 Juni 2020

Mind Set Sukses Sejati !










Sudah menjadi fitrah manusia untuk menghindari sengsara atau kesulitan.

.

Sebab manusia punya naluri mempertahankan diri /gharizatul baqa yang merupakan potensi dari Allah SWT.

.

Namun potensi ini menjadi problem kehidupan ketika pemenuhannya dilandaskan hawa nafsu ketimbang akal.

.

Menuruti Hawa nafsu umumnya mengajak kepada keburukan untuk pemuasan tanpa pedulikan aturan syariat.

.

Dibutuhkan akal untuk bisa membedakan apakah itu kebaikan atau keburukan. Tentunya akal yang sudah “diinstal” dengan ilmu syariat.

.

Manusia seringkali mengira bahwa sesuatu itu buruk padahal itu hal yang baik, demikian pula sebaliknya.

.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu; dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 216.


Al Munawi mengatakan, “Barangsiapa yang menyangka bahwa apabila seorang hamba ditimpa ujian yang berat, itu adalah suatu kehinaan; maka sungguh akalnya telah hilang dan hatinya telah buta. Betapa banyak orang sholih (ulama besar) yang mendapatkan berbagai ujian yang menyulitkan. Tidakkah kita melihat mengenai kisah disembelihnya Nabi Allah Yahya bin Zakariya, terbunuhnya tiga Khulafa’ur Rosyidin, terbunuhnya Al Husain, Ibnu Zubair dan Ibnu Jabir. Begitu juga tidakkah kita perhatikan kisah Abu Hanifah yang dipenjara sehingga mati di dalam buih, Imam Malik yang dibuat telanjang kemudian dicambuk dan tangannya ditarik sehingga lepaslah bahunya, begitu juga kisah Imam Ahmad yang disiksa hingga pingsan dan kulitnya disayat dalam keadaan hidup. … Dan masih banyak kisah lainnya.”[Faidhul Qodir Syarh Al Jami’ Ash Shogir, ‘Abdur Ro-uf Al Munawi, 1/158, Asy Syamilah]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar