banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Rabu, 10 Mei 2017

Anomali Rezim Panik




Ketika seseorang panik perilakunya tidak berdasar akal sehat. Segala cara dilakukan untuk atasi ketakutan yang timbulkan rasa panik tersebut. Sayangnya keputusan orang panik itu biasanya terkesan serampangan. Parahnya keputusan serampangan ini malah buat masuk kejurang kebodohan yang lebih dalam.

Dalam teori pemasaran tak peduli itu sebuah keburukan atau kebaikan, selama bisa dibicarakan banyak orang maka dia  berhasil membuat sesuatu populer.
Makanya ada konflik-konflik yang di setting supaya sebuah produk jadi populer karena buah bibir pembicaraan orang banyak.

Ntah kenapa, apa karena buah kepanikan rezim, pembubaran HTI mencuat hingga diberitakan banyak media, padahal seperti teori pemasaran diatas rezim secara tidak langsung sedang populerkan HTI. 

Alhamdulillah walau awalnya skeptis, masyarakat sudah semakin cerdas yang akhirnya semakin paham pentingnya penerapan syariat Islam secara kaffah (menyeluruh).

Bagaimana tidak kerusakan-kerusakan dinegeri ini adalah karena tidak diterapkannya syariat Islam.

Dalam ekonomi riba dimana-mana bahkan diwajibkan sebagai syarat pendirian bank, riba timbulkan banyak mudharat di masyarakat.

Dalam hal kriminalitas yang semakin banyak kejahatan sebab tidak adanya efek jera dengan tidak diterapkan hukum qisos.

Perzinahan,pelacuran,lgb t dan berbagai gaya hidup rusak, syariat berikan solusi pada hal ini.

Juga kemiskinan yang semakin meningkat akibat Sumber Daya Alam yang menurut syariat seharusnya dikuasai negara untuk dimanfaatkan sepenuhnya untuk masyarakat malah hanya dimiliki segelintir orang bahkan dijual kepada asing. 

Inilah anomali rezim panik, mereka bisa membuat makar namun makar Allah jauh lebih dahsyat. 

Kita nantikan episode selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar