banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Jumat, 13 April 2018

Mousoleum Sultan Muhammad 1

Menelusuri jejak khilafah Utsmani #3

Makam SULTAN MUHAMMAD I (1379-1421)
.
Di komplek Masjid Hijau (Yesil Camii) terdapat komplek Makam Sultan Sultan Çelebi Mehmet dan keluarganya di dalam sebuah Maosoleum yang lokasinya berada di seberang jalan dari Masjid Yesil. 
.
Mausoleum ini juga di dominasi warna hijau dengan keramik-keramik menawan menghiasi isi makam. Bagian atas jendela kayunya tertutup mahkota kaligrafi sehingga disebut sebagai Green mausoleum dan sama sama dirancang oleh arsitek Haci Ivaz Pasha. 
.
Mihrab di satu sisi juga terbuat dari tatanan keramik bermotif mirip batik berwarna hijau, biru, coklat dan kuning, Ada beberapa makam di dalamnya. Besar, kecil, berornamen dan polos. Paling besar tentu saja milik Sultan Mehmet I. Keramik penutup makam bagian atas tertutp kaligrafi dan sebuah turban di ujungnya. Di bagian dalam bangunannya berdenah octagonal juga dihias dengan satu mihrab berukuran kecil, mungkin sekedar penunjuk arah kiblat dan penghias ruangan.
.
Sultan Muhammad I dilahirkan pada tahun 1379 M / 781 H.1 Dia menjadi penguasa sepeninggal ayahnya, Bayazid I. Dalam sejarah, dia dikenal sebagai Muhammad Jalabi. 
.
Dia bertubuh tinggi sedang, wajah bundar, kedua alisnya bersatu, berkulit putih, kedua pipinya merah, berdada bidang, memiliki tubuh yang kuat dan sangat dinamis. Muhammad adalah sosok sangat pemberani, dia seorang pegulat yang kuat dan mampu menarik busur anak panah yang kuat sekalipun. Pada saat memerintah, dia ikut terjuan dalam 24 peperangan dan badannya terluka sebanyak 40 kali.2

Muhammad I mampu meredam perang saudara berkat kemampuannya dan kecerdikan yang Allah karuniakan padanya serta pandangannya yang sedemikian jauh. Dengan demikian, dia mampu mengalahkan saudara-saudaranya satu per satu hingga akhirnya kekuasaan berada ditangannya. Dalam masa pemerintahannya yang berlangsung selama delapan tahun, dia mampu membangun kembali pemerintahan Utsmani dan mengokohkan sendi-sendinya. Sebagian sejarawan menganggap, bahwa dia adalah “pendiri kedua” pemerintahan Utsmani.
.
Yang sangat berkesan dari apa yang dilakukan Sultan Muhammad I adalah bahwa dia mampu menggabungkan antara tekad yang kuat dengan kesabaran dalam menghadapi tekanan dari pihak-pihak yang melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Utsmani. Tatkala melakukan penyerbuan ke negeri pemimpin Karman yang sebelumnya telah menyatakan merdeka, dia memberinya ampunan setelah bersumpah dengan menggunakan Al-Qur'an bahwa dirinya tidak akan melakukan pengkhianatan kembali pada pemerintahan Utsmani. Kemudian dia memberinya ampunan kedua kali tatkala dia mengingkari janji untuk kedua kalinya.
.
Siasat demikian dia lakukan, dalam rangka mengembalikan pembangunan kembali pemerintahan Utsmani dan untuk konsolidasi internal. Oleh karenanya, dia melakukan kesepakatan dengan kaisar Byzantium dan mengajaknya bersekutu. Dia pun mengembalikan beberapa kota yang berada di tepi pantai Laut Hitam dan Thessalie padanya. Selain itu, dia melakukan perjanjian damai dengan pemerintahan Venezia setelah kekalahan pasukan lautnya dihadapan Clitopoli. Dia mampu meredam semua fitnah dan pemberontakan yang timbul di Asia dan di Eropa dan dia mampu menaklukkan beberapa negeri Asia yang dibangkitkan oleh Timurlenk dan negeri-negeri ini tunduk dibawah pemerintahannya.
.
Sultan Muhammad I sangat menyukai syair, adab, dan seni. Disebutkan bahwa dia adalah sultan Utsmani yang pertama yang mengirimkan hadiah tahunan pada penguasa Mekkah, yang lebih dikenal dengan sebutan pundi uang. Uang itu dia kirimkan untuk dibagikan pada orang-orang fakir di Mekkah dan Madinah.
.
Sultan Muhammad I adalah sosok yang sangat menyenangi ilmu kedamaian dan ilmu pengetahuan. Ia demikian mencintai para fukaha. Oleh sebab itulah, dia memerintahkan pusat pemerintahan dari Adrianople ke Bursa yang sering disebut sebagai “ kota para fukaha”. Dia dikenal sebagai sosok yang memiliki akhlak yang mulia, keinginan yang demikian kuat, kesabaran yang tiada tanding, dan kebijakan politis yang indah dalam memperlakukan musuh dan lawannya.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar