banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Minggu, 21 Agustus 2016

Perlakukan orang lain seperti syariat perintahkan


Ada sebuah ungkapan yang sering kita dengar "Perlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan". Selintas ada benarnya supaya kita selalu berperilaku baik, karena sudah sewajarnya setiap manusia ingin diperlakukan dengan baik. 
Namun ungkapan ini menjadi kurang tepat sebab standar perilaku setiap orang berbeda-beda. Ada yang bila bertemu orang  cukup dengan tersenyum dia sudah anggap baik, ada yang dianggap baik jika menyapa ramah, ada yang lain lagi yang cukup diam saja itu sudah baik baginya, atau ada juga dianggap baik ketika mengucap salam. 
Standar yang berbeda antar satu dengan yg lain inilah yg kerap menimbulkan masalah. Orang menjadi tersinggung, merasa tidak dihargai, dsb. Bukan hanya sekedar urusan bertemu seperti contoh tersebut, banyak persoalan muncul karena perbedaan standar seperti dalam urusan rumah tangga, keluarga, sekolah, kantor, bertetangga, bahkan bernegara. 
Lalu bagaimana ungkapan yang tepat untuk atasi perbedaan ini? "Perlakukan orang lain seperti syariat perintahkan." Bagi seorang muslim wajib mendasarkan segala perilakunya terikat pada hukum syara. Ketika ada yang salah bermuamalah menggunakan riba / praktik suap menyuap (riswah) contohnya, demi untuk menjaga hubungan terkadang kita diam saja, atau bahkan menyetujui langkahnya, padahal kita mampu untuk sampaikan kebenaran. Karena ada perintah amar ma'ruf nahi mungkar (mengajak pada kebaikan, mencegah hal buruk).   
Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya dengan lisannya. Dan apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah-lemah iman.’.” (HR. Muslim) 
Sampaikan kebenaran dengan bahasa yang lembut, santun, baik, dan tidak menghakimi. Tak lain adalah sebagai bentuk kasih sayang kita kepadanya. 
Jadi jelaslah  "Perlakukan orang lain seperti syariat perintahkan" lebih tepat ketimbang "Perlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan". Jadikan standar ini yang harus melekat dalam perilaku anda. 
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (Qs. Al Ahzab: 36).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar