banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Sabtu, 08 Februari 2025

Motivasi Sejati



Sebagai pengusaha sering dihadapkan berbagai persoalan. Mulai dari urusan karyawan, keuangan, pemasaran, legalitas, sampai urusan pelanggan.

Dulu sebelum mengkaji Islam lebih dalam solusi untuk kuatkan mental dan semangat dengan ikut kelas-kelas motivasi.

Energi berlipat dahsyat luar biasa, tapi tak berlangsung lama hanya beberapa hari saja. Ibarat baterai yang harus selalu di charge.

Setelah tahu hakikat kehidupan, energi ini seakan tiada habisnya. Setiap detik termotivasi, ghiroh yang selalu terbakar.

Apalagi melihat berbagai problematika umat, semakin menguatkan jiwa bahwa sejatinya seorang muslim adalah pejuang.

Ingin ikut kelas spesial coaching bisnis ini ? Silahkan japri untuk info lebih lanjut. Khusus area Jogja saja.

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Kamis, 06 Februari 2025

Carut Marut Pagar Laut

Sistem ekonomi Islam mengatur konsep kepemilikan harta menjadi tiga :  kepemilikan individu, kepemilikan umum, dan kepemilikan negara.


Perihal laut, keberadaannya adalah termasuk harta kepemilikan umum yang jika dikuasai oleh individu/korporasi jelas menghalangi individu lain untuk bisa mengakses dan memanfaatkannya.


Laut juga bukan milik negara, tetapi milik umum. Artinya, semua orang mendapat hak untuk merasakan kemanfaatannya. Maka Aksesnya tidak boleh ditutup seperti terjadi dalam kasus pagar laut


Carut-marutnya persoalan penguasaan laut hanyalah gambaran kecil dari rusaknya sistem kapitalisme. Dalam sistem ini, segelintir orang bisa mendapatkan keistimewaan, sementara rakyat kebanyakan malah dirugikan.


Islam menawarkan keadilan & keamanan. Menata kepemilikan dengan adil dan saksama yang berasal dari Zat Yang Maha Adil. Membangun sistem ekonomi berasaskan iman dan takwa yang bertujuan menciptakan keberkahan bagi kaum muslim.


Ketika aturan kehidupan tidak gunakan syariat sebagai landasan, maka yang terjadi adalah kerusakan.


Islam mengatur kehidupan bukan hanya seputar ibadah, namun juga ekonomi, politik, sosial, bahkan sampai uqubat (persanksian).


“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan (kaffah), dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 208)


#pagarlaut #syariat #islamkaffah

Senin, 03 Februari 2025

NYINYIR

Nyinyir

Fenomena nyinyir atau nyindir dengan tujuan merendahkan orang lain sudah jamak disekitar kita. 

Nyinyir bisa dibilang salah satu penyakit hati yang dekat kepada sifat Hasad . Yaitu sikap tidak menyukai orang lain mendapatkan nikmat atau kebaikan, disertai dengan keinginan agar hilangnya nikmat tersebut pada orang lain.

“Hati-hatilah kalian terhadap hasad karena ia memakan kebaikan laksana api memakan kayu.” (HR Abu Daud)

Perasaan hasad ini bisa menjangkiti siapapun, terlebih bagi yang kurang terlatih dalam pengendalian diri menjaga hati.

Ini karena secara fitrah, manusia diberikan Allah Swt. rasa cemburu dan persaingan. Ini adalah penampakkan dari naluri pertahanan diri (gharizah al-baqa) pada manusia

Ulama mengatakan, “Setiap jasad tidaklah bisa lepas dari yang namanya hasad. Namun, orang yang berpenyakit (hati) akan menampakkannya. Sedangkan orang yang mulia akan menyembunyikannya.” (Majmu’ Al Fatawa, 10/124-125).

Salah satu cara ampuh menetralkan penyakit hasad YAITU dengan mendoakan orang yang mendapatkan karunia KEBAIKAN. 

Ketika kita mendoakannya, para malaikat pun akan mengaminkan doa kebaikan tersebut untuk kita juga. 

Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) yang berjauhan, melainkan malaikat akan berkata, ‘Amin dan bagimu kebaikan yang sama.’”(HR Muslim)

Kita harus senantiasa menjaga hati dari penyakit ini. Jika mengalami hendaknya segera menyembuhkannya. Rasul bersabda, “Penyakit umat-umat sebelum kalian telah menyerang kalian yaitu dengki dan benci. Benci adalah pemotong, pemotong agama dan bukan pemotong rambut. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, kalian tidak beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan, kalian saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR Tirmidzi)

Inilah pentingnya selain memahami hukum-hukum Islam, kita juga memahami ilmu yang membentuk pola sikap (nafsiyah) dalam Islam. Terus menjadi lebih baik agar diri memiliki kepribadian Islam (syakhshiyyah Islamiyah).

Rabu, 29 Januari 2025

4 GOLONGAN AHLI SURGA

4 Golongan ahli surga  (Hayyin, Latin, Qarib, Sahl)

Rasulullah saw bersabda, “Empat golongan orang yang haram tersentuh api neraka. Mereka adalah golongan orang yang hayyin, layyin, qarib, dan sahl.” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban)

Hayyin adalah orang yang memiliki ketenangan lahir dan batin. Kehadirannya menenangkan, meneduhkan, dan tidak temperamental. Ia mampu mengontrol pikiran, mengendalikan perasaan dan sikapnya.

Layyin adalah orang yang lemah lembut, sopan, dan santun. Orang yang memiliki sifat layyin, perkataan dan sikapnya tidak melukai, tidak memojokkan, tidak mempermalukan orang lain.

Qarib merupakan pribadi yang hangat, akrab, supel, dan menyenangkan. Ia tidak memiliki sikap yang membuat orang lain tidak nyaman, terluka atau tersakiti. Sifat ini datang dari perilaku tawaduk atau rendah hati. Orang lain pun merasa nyaman bersamanya.

Sahl adalah orang yang memudahkan, tidak menyulitkan orang lain. Semua diperlakukan secara proporsional, tetapi tidak menggampangkan masalah. Ia selalu berpikir solusi ketika berhadapan dengan masalah.

Semoga kita menjadi bagian manusia yang memiliki akhlak yang mulia seperti dicontohkan Rasulullah 

Aamiin..

Sabtu, 18 Januari 2025

Biasa Saja Hadapi Dunia

Biasa Saja..


Sungguh, kehidupan ini tidak selamanya indah seperti cerita Romantis di film Korea. Dunia ini adalah daarul ibtilaa’ (negeri tempat ujian dan cobaan). 


Allah Swt. berfirman, “Wahai manusia, Kami akan menguji kalian dengan kesempitan dan kenikmatan untuk menguji iman kalian. Dan hanya kepada Kamilah kalian akan kembali.” (QS Al-Anbiya: 35).


Ujian kehidupan bukan hanya berupa kesempitan, tapi juga kenikmatan.


Maka wajar saja Umar bin Khattab berujar “Aku tidak peduli atas keadaan susah dan senangku, karena aku tidak tahu manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku.”


Jadi sikap terbaik dalam menjalani hidup adalah “biasa saja”. 


Ketika mendapat kenikmatan, biasa saja. Tidak takabur, sombong, atau berfoya-foya. Justru malah semakin tawadhu..


Pun ketika mendapat kesempitan, juga biasa saja. Tidak sedih berlebihan, meratapi nasib, atau menyalahkan. Justru malah bermuhasabah perbaikan diri..


Imam Syafii berpesan “Jadikan akhirat di hatimu, dunia di tanganmu, dan kematian di pelupuk matamu."


Wahai sahabatku Genggamlah dunia, hingga dia datang kepadamu dengan tunduk hina. 


Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu, ia mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


“Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.”


Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Senin, 23 Desember 2024

Kendalikan pikiran dan perasaan

Jangan sampai dunia fisik mengendalikan pemikiran & perasaan


Seringkali pikiran dan perasaan kita dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi disekitar kita. 


Padahal pikiran dan perasaan yang positif sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita. Dalam sebuah hadits disebutkan “Allah sesuai prasangka hamba-Nya”. 


Kalau prasangka kita baik atau buruk maka itulah wujud doa dan harapan kita. Dan itulah yang akan mewujud nyata dalam kehidupan nyata.


Dalam hadits yang lain “Jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad [berjuang] melawan dirinya dan hawa nafsunya”


Artinya memang menjadi tantangan bagi diri untuk tidak terbawa dengan pemikiran dan perasaan yang membawa kepada hawa nafsu.


Jadikah pribadi yang kuat yang tidak mudah terbawa pada situasi dihadapan. Anak yang rewel, pengendara ugal-ugalan, perkataan tidak mengenakan, teguran dan sebagainya jangan dimasukkan dalam perasaan, kendalikan lalu alihkan.


Inilah salah satu kunci kesuksesan hidup, berupa pengendalian diri yang luar biasa. Tidak terbawa kepada keadaan yang berpengaruh kepada pikiran dan perasaan. 


Jaga terus pikiran dan perasaan yang baik, maka itulah wujud prasangka dan doa kepada Allah SWT  yang kan mewujud nyata. InshaAllah.


Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Jumat, 06 Desember 2024

4 Penyebab Hati Gelisah

4 HAL YANG BUAT HATI GELISAH

Namanya manusia pasti pernah hatinya Gelisah. Setidaknya 4 penyebabnya :

Pertama, Menolak ketetapan yang sudah Allah SWT takdirkan. Memunculkan perasaan Allah SWT tidak adil, menjadi pribadi yang kurang bersyukur, dan suka mengeluh. 

Kedua, kurang sabar menghadapi ujian hidup. Padahal ujian adalah bentuk sayangnya Allah SWT kepada hamba-Nya. Yaitu sebagai penghapus dosa di masa lalu, pengingat supaya tidak melampaui batas, dan sebagai ladang pahala.

Ketiga, kurangnya tawakal kepada Allah SWT. Tambatan hatinya bukan kepada Allah SWT, namun mencampurnya atau bahkan menggantinya dengan yang lain.

Keempat, Enggan melaksanakan perintah Allah. Diri jauh dari taat, pelanggaran syariat/dosa dianggap biasa (enteng). Padahal Perintah dan larangan Allah SWT ini cakupannya luas mulai dari akidah, ibadah, akhlak, berpakaian, makanan & minuman, sampai dengan muamalah (Ekonomi, Politik, Sosial, Pidana, Pemerintahan )