Kecerdasan Tampak Dari Adab
KH hafidz Abdurahman menyampaikan dalam satu kajian wali santri bahwa kesempurnaan akal (kecerdasan) terpancar dari adabnya (akhlak yang mulia).
Artinya tanda akal seseorang yang belum sempurna (bodoh) juga terpancar dari buruknya adab.
Berperilaku bukan melalui proses berpikir (akal), tapi PERASAAN-nyalah yang menjadi FAKTA.
Perasaan yang buruk membuat semua fakta sebaik apapun dipandang buruk.
Fenomena yang dalam bahasa jawa disebut sebagai Gebyah Uyah / menyamaratakan sesuatu yang berbeda menjadi versi nya sendiri.
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. A’raf : 179)