Menggapai Kesuksesan Hakiki
Hal BESAR di awali dari sesuatu yang kecil. Begitu pula dalam menggapai kesuksesan, tidak ada yang instan semua butuh proses dan perjuangan. Inilah blog mengenai perjalanan, pengalaman, pembelajaran, petunjuk, hidayah dan PERJUANGAN. Semoga kita dapat menggapai kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.
Kamis, 15 April 2021
Hidup itu simple
Selasa, 13 April 2021
Sementara Saja
Senin, 12 April 2021
Ramadhan Bulan Perjuangan
Marhaban Ya Ramadhan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana puasa itu pernah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa (TQS al-Baqarah [2]: 183).
Jika memang takwa adalah buah dari puasa Ramadhan yang dilakukan oleh setiap Mukmin, idealnya setiap Mukmin senantiasa takut terhadap murka Allah SWT.
Lalu ia berupaya menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya sebagai bentuk ketakwaan.
Menjalankan semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya tentu dengan mengamalkan seluruh syariah-Nya.
Baik terkait aqidah dan ubudiah; makanan, minuman, pakaian dan akhlak; muamalah (ekonomi, politik, pendidikan, pemerintahan, sosial, budaya, dll); maupun ‘uqubat (sanksi hukum) seperti hudud, jinayat, ta’zir maupun mukhalafat.
Bukan takwa namanya jika seseorang melakukan shalat, melaksanakan puasa Ramadhan atau bahkan menunaikan ibadah haji ke Baitullah; sementara ia biasa memakan riba, melakukan suap dan korupsi, mengabaikan urusan masyarakat, menzalimi rakyat dan menolak penerapan syariah secara kaffah.
Ramadhan bulan perjuangan. Bulan bertabur pahala. Bulan penuh ampunan.
Marhaban Ya Ramadhan
Kamis, 08 April 2021
Ilmu Sebelum Amal
Pesan Imam Syafii
Rabu, 07 April 2021
Zuhud
Senin, 05 April 2021
Nilai Perbuatan
Nilai perbuatan
Tentu namanya bisnis targetnya adalah keuntungan. Memang harus begitu adanya. Karena Qimahnya adalah madiyah (materi).
Kalau bisnis malah terus-terusan kasih gratis, dilakukan sekedar ingin berbagi, Ini bukan bisnis, namun Qimahnya insaniyah (kemanusiaan). Bisa merugi kalau begini.
Justru ketika bisnis dituntut harus profesional, bahkan dengan teman atau keluarga sekalipun. Benar angka-angka dan perhitungannya.
Perkara hasil keuntungan dari bisnis buat sedekah banyak-banyak ini beda lagi, ini sudah diluar perkara bisnis.
Sebaliknya ada perbuatan yang harusnya masuk kategori Qimah Insaniyah/kemanusiaan, malah digunakan untuk bisnis cari profit, ini juga tidak tepat.
Atau contoh lain saat sholat lima waktu qimahnya adalah ruhiyah, targetnya menjalankan perintah-Nya supaya semakin dekat dan mendapat ridho-Nya. Bila sholat karena ingin pujian (qimah khuluqiyah) maka amalnya rusak dan berdosa.
Jadi harus bisa membedakan Qimah/ nilai dari suatu perbuatan. Nilai perbuatan ini tidak bisa bebarengan, akan tetapi dalam satu perbuatan semestinya cukup menegakkan satu qimah(nilai).
Selain qimah madiyah dan insaniyah. Ada juga qimah khuluqiyah (akhlak) dan qimah ruhiyah (spiritual).
Yang terjadi banyak mencampur adukkan antara bisnis dengan nilai yang lain. Sehingga bisa jadi tidak amanah, terlebih kalau bisnis bersama partner pemodal.
Yang jadi dasar perbuatan adalah syariat. Syariat yang bisa menentukan untuk mengedepankan satu nilai atas nilai yang lain, juga melebihi atau menyamakannya adalah hak preogratif syara’.
Maka dibutuhkan ilmu supaya kita tidak salah jalan menentukan nilai.