banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Jumat, 12 Agustus 2011

11 tips jitu melayani konsumen

Menurut Susan A Friedmann, setidaknya ada 11 tips jitu yang perlu dipahami, agar dapat menajamkan fokus dalam melayani konsumen:


1.      Anda berbisnis untuk melayani konsumen, dan Anda hanya dapat melakukan itu apabila mengetahui keinginan mereka. Jika anda sungguh-sungguh mendengarkan konsumen, mereka akan menjelaskan apa yang dikehendaki dan bagaimana sebaiknya Anda memberikan pelayanan terbaik untuk mereka. Jangan lupa bahwa yang “membayar” gaji kira dan memungkinkan bisnis berjalan adalah konsumen.
2.      Jadilah pendengar yang baik. Luangkan waktu untuk menelaah kebutuhan konsumen dengan bertanya dan fokus terhadap apa yang telah mereka katakan. Perhatikan kata-katanya , intonasi suaranya, gerak badannya, dan yang terpenting bagaimana perasaan mereka. Jauhkan diri dari asumsi-asumsi dan berpikir mengira-ngira tentang keinginan konsumen.
3.   Identifikasi dan antisipasi kebutuhan konsumen. Perlu disadari, konsumen bukanlah sekedar membeli produk atau jasa. Akan tetapi mereka juga membeli perlakuan yang baik (good feelings) dan solusi atas masalah yang dihadapinya. Seringkali konsumen bersikap emosional (perasaan) ketimbang berpikir logis. Karena itu, semakin baik anda memahami konsumen, maka akan lebih baik anda dalam menagntisipasi kebutuhan mereka. Lakukan komunikasi secara reguler sehingga anda tahu terhadap masalah yang muncul ataupun terhadap kebutuhan yang akan datang.
4.      Apresiasi dan jadikan konsumen merasa penting. Perlakukan konsumen sebagai indovidu. Selalu pergunakan nama mereka dan temukan cara untuk memberikan pujian / mengucapkan salam, tapi lakukan dengan betul-betul tulus. Orang sangat menghargai ketulusan. Hal ini menciptakan perasaan yang baik dan kepercayaan (trust). Pikirkan cara-cara untuk mendapatkan perasaan baik ini dalam menjalin hubungan dengan anda. Konsumen sangat sensitif dan akan tahu apakah anda betul-betul peduli atau tidak kepada mereka. Jangan lupa, ucapkan terima kasih tiap kali ada kesempatan. Jika bertatap muka langsung dengan mereka, pastikan pula gerak tubuh anda menunjukkan ketulusan. Antara kata-kata dan tindakan harus selaras.
5.     Bantulah pelanggan memahami sistem anda. Bisnis bisa saja sudah diorganisasikan dengan sangat baik. Namun jika konsumen tak memahami sistem tersebut, tidak mustahil mereka justru akan kebingungan dan menjadi tidak sabar bahkan marah. Karena itu, sediakan waktu untuk menjelaskan bagaimana sistem bekerja.
6.   Apresiasi kekuatan “YA”. Carilah selalu cara bagaimana anda bisa membantu konsumen. Pada saat mereka memiliki permintaan (sepanjang rasional) katakan bahwa anda bisa memenuhinya . Bayangkan apa yang terjadi sesudah itu, dimana jalan bisnis anda akan semakin mudah. Ringkasnya, selalu lakukan apa yang pernah anda katakan.
7.      Pahami Bagaimana meminta maaf. Ketika terjadi suatu hal buruk, maka minta maaflah. Hal ini mudah dilakukan dan konsumen menyukainya. Konsumen tidak saja selalu benar, tetapi konsumen selalu harus menang/ diutamakan. Upayakan pemecahan masalah secepatnya dan informasikan kepada konsumen apa yang telah anda lakukan. Permudah jalan bagi konsumen untuk menyampaikan komplain. Hargai keluhannya. Meski begitu kita mungkin terasa pahit, namun hal itu memberikan peluang untuk perbaikan. Sekalipun di luar cuaca sedang buruk, pergilah dengan cara anda untuk membuat konsumen  tetap nyaman.
8.   Berikan kelebihan ekspektasi mereka.  Karena masa depan sebuah bisnis terletak pada bagaimana mempertahankan kepuasan konsumen, pikirkan cara agar anda bisa meningkatkan pelayanan dan memenangkan persaingan. Pertimbangkan hal berikut: Apa yang bisa anda berikan kepada konsumen yang tidak didapatkannya ditempat lain? Apa yang dapat anda berikan selanjutnya dan bagaimana berterima kasih sekalipun mereka tidak berbelanja?
9.    Dapatkan umpan balik secara rutin. Dukung dan persilahkan setiap usulan atau kritik masuk, tentang bagaimana anda bisa memperbaiki diri. Terdapat sejumlah cara bagaimana anda dapat menemukan pikiran dan perasaan konsumen mengenai pelayanan anda.
10.  Dengarkan baik-baik apa yang mereka katakan. Periksa secara reguler untuk memastikan segala sesuatu berjalan dengan baik. Siapkan metode yang memungkinkan kritik konstruktif (membangun) , komentar, dan usulan mudah disampaikan.
11. Perlakukan karyawan dengan baik. Karyawan adalah konsumen internal anda yang memerlukan dosis apresiasi secara rutin. Ucapkan terima kasih kepada mereka dan temukan cara agar setiap karyawan memahami betapa pentingya mereka. Perlakukan kanryawan dengan penuh respek dan berikan peluang bagi mereka sehingga bisa mendorong pelayanan lebih baik untuk konsumen. Apresiasi itu penting datang dari atas. Karena itu memperlakukan konsumen dan karyawan secara baik adalah sama-sama penting.

Semoga bermanfaat..
Salam sukses selalu.. Success is our right !!
Agung Nugroho Susanto

Selasa, 09 Agustus 2011

Keajaiban Puasa Ramadhan: Pembaruan Struktur Otak & Relaksasi Sistem Saraf


JAKARTA (voa-islam.com) – Selama sebulan puasa selama Ramadhan, umat Islam jalani runititas sahur, menahan diri dari makan, minum & seks, serta amalan ibadah. Penelitian menunjukkan bahwa pengaturan dan pembatasan asupan kalori meningkatkan kinerja otak. Subhanallah, puasa Ramadhan terbukti bermanfaat untuk membentuk struktur otak baru dan merelaksasi sistem saraf.
Otak merekam kegiatan yang dilakukan secara simultan. Begitu juga dengan aktivitas puasa. Selama satu bulan, tubuh diajak menjalani rutinitas sahur, menahan diri dari makan, minum, dan seks, kemudian berbuka di petang hari serta menjalankan ibadah Ramadan lainnya.
Berpuasa menjadi bagian dari perintah agama. Sementara itu agama dan spiritualitas merupakan bentuk perilaku manusia yang dikontrol otak. Ketua Centre for Neuroscience, Health, and Spirituality (C-NET) Doktor Taufiq Pasiak mengatakan bahwa puasa menjadi latihan mental yang berkaitan dengan sifat otak, yakni neuroplastisitas. “Sel-sel otak dapat mengalami regenerasi dan membentuk hubungan struktural yang baru, salah satunya karena latihan mental yang terus-menerus,” kata Taufik.
Bahasa awamnya, kata dia, apabila seseorang melakukan perbuatan baik secara terus-menerus, struktur otaknya akan berubah. Waktu yang dibutuhkan untuk mengubah sel saraf itu minimal 21 hari. Menurut Taufik, puasa adalah latihan mental yang menggunakan perantara latihan menahan kebutuhan fisik (makan, minum, seks).
...Apabila seseorang melakukan perbuatan baik secara terus-menerus, struktur otaknya akan berubah...
Selain membentuk struktur otak baru, Taufik menjelaskan bahwa puasa merelaksasi sistem saraf, terutama otak. Tetapi ada perbedaan mendasar antara relaksasi sistem pencernaan dan sistem saraf. Selama puasa, sistem pencernaan benar-benar beristirahat selama sekitar 14 jam, sementara di dalam otak orang yang berpuasa justru terjadi pengelolaan informasi yang banyak.
Contohnya, kata dia, otak dapat mengingat dengan baik di saat tenang dan rileks. Ketika tidur, biasanya orang bermimpi. Kenapa? Karena di waktu ini otak hanya menerima dan mengelola informasi yang berasal dari dalam dirinya. Di dalam Al-Quran, menurut Taufik, ada istilah an-nafsul-muthmainah(jiwa yang tenang) karena memang dalam suasana tenang orang dapat berpikir dengan baik dan memiliki kepekaan hati yang tajam. “Ketenangan membuat kita tidak reaktif menghadapi permasalahan,” katanya.
Luqman Al-Hakim pernah menasihati anaknya, “Wahai anakku, apabila perut dipenuhi makanan, maka gelaplah pikiran, bisulah lidah dari menuturkan hikmah (kebijaksanaan), dan malaslah segala anggota badan untuk beribadah.”
Otak terdiri atas triliunan sel yang terhubung satu dengan lainnya. Di dalamnya bisa disimpan 1 miliar bit memori atau ingatan. Ini sama dengan informasi dari 500 set ensiklopedia lengkap.
Di dalam otak, ada sel yang disebut sebagai neuroglial cells. Fungsinya sebagai pembersih otak. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati atau sakit akan ‘dimakan’ oleh sel-sel neuroglial ini. Fisikawan Albert Einstein dikenal sebagai orang yang suka berpuasa. Ketika mendonasikan tubuhnya, para ilmuwan menemukan sel-sel neuroglial di dalam otak Einstein 73 persen lebih banyak ketimbang orang kebanyakan.
….Penelitian Universitas Harvard, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa pengaturan dan pembatasan asupan kalori meningkatkan kinerja otak...
Sebuah penelitian yang dilakukan John Rately, seorang psikiater dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa pengaturan dan pembatasan asupan kalori meningkatkan kinerja otak. Dengan alat functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI), Rately memantau kondisi otak mereka yang berpuasa dan yang tidak. Hasilnya, orang yang shaum memiliki aktivitas motor korteks yang meningkat secara konsisten dan signifikan.
Taufik mengatakan bahwa puasa adalah salah satu bentuktazkiyatun nafs (menumbuhkan nafsu) dan tarbiyatun iradah(mendidik kehendak). Karena itu, sejak niat puasa, perilaku selama berpuasa dan ritual-ritualnya berada dalam konteks memperbaiki nafsu, menumbuhkan, kemudian mengelola kemauan-kemauan manusia. [taz/tin]