banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Jumat, 05 September 2014

Your reaction is the problem

@AgungNSusanto

Kematangan manusia kan terbentuk seiring badai cobaan dan kemampuan menyelesaikan prmslhan tsb

Yg umurnya tak lagi muda pun blm tentu memiliki kematangan/kedewasaan krn seringnya mnghindar setiap kali mslah muncul

Selama masih hidup permasalahan kan sll ada,jd jgn lari darinya tapi hadapilah

Your problem isn't the problem. Your reaction is the problem. ~Anonymous

Masalah sbnrnya bukan mslah itu sndiri yg mmg kan sll ada,tapi dari reaksi kita thdpnya

Tapi beruntunglah kita hidup dizaman ketika Petunjuk jln yg lurus telah diturunkan (Quran & Hadits),smua solusi tlah ada

Tinggal mau/tdk mengikuti solusi petunjuk jln yg lurus tsb,atau malah cari solusi lain diluar itu

Bisnis berkah berkelimpahan

BISNIS BERKAH BERKELIMPAHAN
Follow @AgungNSusanto

Bisnis penuh lika liku ada yang sampai ketujuan yang diinginkan, ada yang berhenti ditengah jalan, ada juga yang jalan ditempat. Mengapa bisa berbeda antara satu dengan yang lain? Sebab rata-rata kebanyakan karena tidak tahan melewati proses.

Kenapa tidak tahan berproses? Sebab banyak yang terlalu fokus akan target sehingga membuat seseorang mudah down dan stress jika target tak tercapai. Merasa daya upaya yang dilakukan sia-sia karena hasil tidak seperti yang diharapkan, semangat yang tadinya menggebu-gebu berubah menjadi sikap pesimis.

Melihatlah dari sudut pandang yang berbeda, jangan hanya fokus pada hasilnya saja namun jadikan fokus pada prosesnya, jalani dan nikmati setiap ‪proses satu persatu maka bisnis yang dijalankan akan terasa enjoy. Ini penting ketika kita fokus pada proses dilatih untuk “think big act small” dimana terus action bergerak sekecil apapun tindakan dalam rangka mengarah kepada tujuan.

Ketika membangun bisnis dimana mimpi atau target boleh setinggi2nya,namun yang harus dipahami untuk meraihnya tidaklah dapat instan sekejap mata, dibutuhkan suatu perjuangan. Dalam berproses, pebisnis akan melewati keadaan naik-turun seiring tantangan bisnis, terus tingkatkan kapasitas yaitu dengan proses pembelajaran diri melalui pengalaman riil,tidak hanya skedar teori, artinya ilmu-ilmu yang didapat harus terus dijadikan tindakan (action), teruslah bergerak ibarat bersepeda jangan berhenti mengayuh jika tidak ingin terjatuh. Lakukan upaya dengan cara yg berbeda,inovatif dan kreatiflah kelak kan ditemukan jalan yang tepat menuju impian.

Yang jadi pertanyaan berikutnya, kenapa ada yang mudah melalui proses dan ada yang prosesnya seakan tiada habisnya, dimana bisnis penuh kendala dan masalah tiada habisnya. Tentu kita sebagai pebisnis ingin dilancarkan dan dimudahkan atau biasa kita sebut bisnis yang berkah. Kunci bisnis berkah dapat dirumuskan berikut :
Tujuan Mulia + Sesuai Syariat + Sesuai Sunatullah = Bisnis Berkah

Tujuan Mulia biasa kita sebut sebagai VISI atau MIMPI, dimana tujuan kita berbisnis haruslah untuk tujuan yang baik, semakin mulia tujuannya semakin menguatkan keberkahannya. Contoh : Dengan bisnis yang saya jalankan (laundry) dapat memberikan manfaat kebanyak orang, mulai dari produknya yaitu membuat menjadi bersih dan suci, lalu dapat menciptakan lapangan kerja yang banyak dengan membuka cabang disegala penjuru, juga dari hasilnya dimana bisa bersedekah lebih banyak lagi seperti membantu sekolah bagi yang tidak mampu, memberi ke lembaga sedekah untuk dimanfaatkan lebih maksimal lagi, dan lain-lain. Sehingga dengan tujuan yang mulia ini akan memberikan energi tambahan untuk kita selalu bersemangat.

Sesuai Syariat, ini yang banyak orang saat ini lupakan dimana banyak yang tidak perhatikan tentang kehalalan atau keharaman dalam berbisnis. Halal-Haram bukan hanya dari materi produknya saja namun juga dari prosesnya, sumbernya, organisasinya, dan lain-lain dimana prinsipnya Hulu sampai Hilir haruslah Halal. Kita ambil satu contoh dalam akad bisnis, kita analaogikan orang menikah apabila syarat dan rukun dalam akad nikah tidak terpenuhi namun nekat terus menjalankan maka yang terjadi adalah menjadi dosa, begitu juga dalam bisnis apabila akadnya tidak memenuhi syarat dan rukun, yang terjadi uang yang dihasilkan juga tidak jelas alias menjadi haram uang yang diperoleh tersebut. Sesuai syariat juga terkait tidak menggunakan riba, dimana sudah banyak terbukti banyak pengusaha jatuh karena sebab riba, dimana tidak ada keberkahan di dalam bisnisnya.

Terakhir,sesuai sunatullah atau biasa disebut sebagai hukum alam bisa berupa hukum sebab akibat. Seperti jika ingin berbisnis tumbuh menjadi besar tentunya haruslah professional dimana diperlukan adanya suatu manajemen yang baik, kegiatan marketing berkesinambungan, laporan keuangan yang rapi, dan sebagainya. Produk sehebat apapun tanpa banyak orang yang mengetahui maka hasilnya akan biasa saja, untuk itu diperlukan kegiatan marketing atau pemasaran, sehingga produk yang bagus akan tersebar luas diketahui orang banyak, ini yang dimaksud sebagai sunatullah.

Jika ketiga rumus tersebut dipenuhi maka InsyaAllah keberkahan dalam bisnis akan tercapai, biasanya saya sebut bisnis kita di-backing Allah. Semoga bermanfaat. Success is our right! Salam sukses MULIA!

Agung Nugroho Susanto
CEO PT.Sushantco Indonesia
(Simply Fresh Laundry dengan 258 outlet di 85 kota Indonesia dan Simply Homy Guest House dengan 20 unit di Yogyakarta dan Bandung)

p.s: Tulisan dimuat di Majalah Wirausaha & Keuangan edisi 15 Juli 2014 - 15 Agustus 2014