banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Jumat, 27 Maret 2020

Gelombang Perubahan

Hikmahnya seluruh dosa umat muslim sedang di “cuci” dosa2nya dengan wabah covid-19, hingga kemudian keberkahan turun ke seluruh penjuru bumi.
.
“Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada pikiran), sedih (karena sesuatu yang hilang), kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rabu, 25 Maret 2020

Pahala Investasi

Pahala Investasi
.
Bila sekarang ada 264 juta penduduk Indonesia berapa pahala yang terus mengalir kepada wali songo (utusan khilafah utsmani) dan para ulama yang membawa dan mengajarkan Islam ke nusantara ?
.
Bila sekarang banyak yang mengamalkan kitab yang ditulis Imam Syafii (madzhab mayoritas negeri ini) berapa pahala yang mengalir kepada Imam Syafii?
.
Bila di bumi ini ada 1,8 Milyar umat Islam berapa pahala yang mengalir kepada Rasulullah SAW dan para sahabat ?
.
Bagaimana dengan kita ?
Mungkinkah kita ikuti jejak para ulama dan Nabi kita ?
.
Orang pintar adalah yang bisa memanfaatkan hidup yang singkat ini untuk beramal sebanyak-banyaknya.
.
Namun bukan sembarang amalan, amalan apa yang bisa terus mengalirkan pahala dari Milyaran umat Islam sedunia ?
.
Yang bisa membuat seluruh umat Islam melakukan kemarufan dan yang bisa mencegah seluruh umat Islam melakukan kemungkaran.
.
Yaitu amar maruf nahi mungkar kepada para penguasa seluruh negeri muslim untuk mau mengatur penduduknya dengan syariat Islam.
.

“Jihad yang paling utama adalah berkata benar di hadapan pemimpin zhalim” (H.R. Abu Dawud no. 4344, Ibnu Majah no. 4011, dishahihkan oleh Syaikh Al Bani).
.
Betapa berkah dan selamatnya seluruh penduduk bumi (Rahmatan lil alamin) ketika perintah Allah SWT yaitu tegaknya syariat Islam secara kaffah terwujud.
.
Namun amalan ini tidak bisa sendiri, harus dilakukan berjamaah secara bersama diseluruh dunia.
.
Tugas manusia hanya berikhtiar sesuai tuntunan Rasulullah SAW, hasil akhir Allah SWT yang tentukan.
.
Terakhir, sungguh rugi yang tidak maksimalkan waktu hidupnya yang hanya sekali, sebentar, dan tidak terulang lagi ini habis untuk selesaikan perkara cabang.
.
Sementara akar masalahnya tidak diperjuangkan ATAU jangan sampai malah memusuhinya. Naudzubillah min zalik.

Senin, 23 Maret 2020

Ghazwul Fikri

Sepanjang sejarah peperangan hebat sangat sulit bagi musuh menaklukan pasukan muslim karena keyakinan yang kokoh tentang syahid.
.
Khalid bin Walid yang dijuluki Rasulullah sebagai“Si Pedang Allah” adalah seorang panglima perang yang tak terkalahkan sepanjang karirnya.
.
Khalid pernah berkata kepada Gubernur Persia sebelum menyerbunya “Aku akan membawamu pasukan yang mencintai kematian seperti kamu mencintai kehidupan”
.
Demikian mengerikannya pasukan muslim bagi para musuh. Belajar dari itu mereka mengubah strategi dengan melakukan Ghawzul Fikri (Perang Pemikiran) yang akhirnya terbukti berhasil menaklukkan hingga runtuhlah Kekhilafah Utsmani pada tahun 1924.
.

Ghazwul Fikri menyerang cara berfikir terhadap suatu hal, masuknya bahkan begitu halus hingga umat Islam sendiri pun tidak menyadarinya. Inilah yang sekarang juga masih terus berlangsung.
.
Namanya “perang” tentu butuh persiapan dan perencanaan yang matang untuk melawan pemikiran musuh, dan cara melawannya pun harus dengan kata-kata yang miliki dasar ilmu.
.
Maka persiapkanlah diri dengan bekal yang kuat, perbanyak belajar ilmu agama, perkuat dengan shiroh ikuti contoh tauladan Nabi, juga tambah referensi sejarah masa lampau yang sering kali berulang.
.
Terakhir kuatkan mental dan ilmu retorika sehingga bisa “mengunci” dan “membanting” lawan tanpa ada celah untuk melawan.
.
Dengan niat tulus karena Allah SWT, semoga dimudahkan memberi pemahaman kepada umat.

Kamis, 19 Maret 2020

Dunia itu Kecil

Ada ungkapan “Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang."
.
Kualitas “mimpi” menentukan tingkat daya tahan diri hadapi ujian kehidupan.
.
Bila mimpinya jauh “menembus langit” di angkasa (hingga akhirat). Maka ujian kehidupan dunia seperti “permainan dan senda gurau” belaka.
.
Dunia berada dalam genggaman, bukan sebaliknya digenggam oleh dunia.
.
Dampaknya semua kondisi ntah sedih atau bahagia, responsnya biasa saja tidak berlebihan.
.
Berbeda bagi yang dunia jadi tujuan (dunia berada di hati) sedikit saja ada cobaan seakan dunia runtuh, stress sejadinya.
.
Demikianlah karakter muslim seharusnya. Muhasabah diri cek hati kemana diri ini condong, jangan-jangan salah tujuan.
.
“Kehidupan dunia ini hanyalah main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ?” [al-An’âm/6: 32]
.

Selasa, 17 Maret 2020

Harga Sebuah Perjuangan

Tentu kita pernah alami makan direstoran dengan layanan prima, penuh keramahan, cekatan dan ketelitian.
.
Juga tentu pernah alami sebaliknya makan di restoran dengan layanan yang amburadul, tidak jelas antriannya, lama dan salah-salah.
.
Dengan mudah kita menilai Restoran A baik dan Restoran B not recomended.
.
Padahal di balik output layanan yang prima dibutuhkan pembangunan sistem yang berkesinambungan penuh perjuangan.
.
Di sisi pelanggan apa pedulinya, yang penting layanan bagus, habis perkara.
.
Begitu juga dalam hidup kita ingin hidup yang tenang, bahagia, penuh keberkahan.
.
Untuk dapat output itu, tentu juga harus diiringi input yang sungguh2.
.
Diawali muhasabah, perbaikan diri, sabar hadapi ujian, beramar makruf nahi munkar, tawakal, banyak berbagi, serta taat kepada seluruh syariat-Nya.
.
Usaha tak kan menipu hasil, yakin atas Rahmat Allah SWT.
.

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan  itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al A’raaf: 96)


Sabtu, 14 Maret 2020

Seberapa Nyata

Wabah covid-19 sudah menjadi pendemi menyebar diberbagai negara.
.
Sudah semestinya kita berikhtiar untuk terhindar darinya.
.
Luar biasanya tanpa dikomando masyarakat inisiatif mencari masker, hand sanitizer, dan berbagai upaya pencegahan lainnya.
.
Dorongan kuat itu muncul karena terlihat jelas terindera dampak yang bisa terjadi, yaitu kematian.
.
Alangkah dahsyatnya bila semangat terhindar dari virus berlanjut terus pada semangat ketaatan jalankan seluruh syariat-Nya.
.
Karena dampak kedepannya lebih mengerikan dari kematian, yaitu siksa yang dahsyat di akhirat kelak.
.
Memang tidak bisa terindera mata, namun bagi seorang mukmin seharusnya tampak nyata jelas dihadapannya.
.
Bila belum juga meyakini kebenaran-Nya tanda ada pemahaman yang belum tuntas.
.

“Akan tetapi Allah itulah yang membuat iman terasa menyenangkan bagi kalian, membuatnya tampak indah di dalam hati kalian, dan yang membuat kalian benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan. Mereka itulah orang-orang yang lurus. Sebuah keutamaan dan kenikmatan yang datang dari Allah, Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Qs. al-Hujurat: 7-8)

Rabu, 11 Maret 2020

Jangan Salah Fokus

Waktu masih sering isi seminar wirausaha dikampus lumrahnya ceritakan perjalanan bisnis.
.
Karena tujuan mengajak untuk jadi entrepreneur maka kebanyakan isi kisah keberhasilan.
.
Padahal kalau siap jadi pengusaha otomatis harus siap berhadapan dengan segudang masalah.
.
Bagi yang terbiasa hidup teratur jangan coba2 deh! Hehehe..
.
Kabar baiknya.. Sebenernya setiap masalah tergantung dari cara pandang saja.
.
Hidup ini sederhana bila kita memahami esensinya.
.
Yang bikin rumit itu ya diri sendiri yang lebih fokus di “pernik” ketimbang hakikat.
.
Jadikan masalah-masalah cabang/pernik (bukan terkait dosa) sebagai hal yang sederhana.
.
Setiap masalah cabang itu kecil, karena yang besar sesungguhnya hanyalah Allah SWT.
.
Ketika miliki pemahaman ini maka hidup menjadi lebih mudah. 
.
Baik itu urusan bisnis, kerjaan, pertemanan, rumah tangga, dll.
.

"Dan kehidupan dunia tak lain adalah permainan dan senda gurau." (QS. Al-An’am: 32)

Senin, 09 Maret 2020

Penyakit hati

Alkisah seekor ular merayap disekitar pekerja tukang kayu yang sedang istirahat. Kebetulan ular merayap di atas gergaji yang tajam. Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular terluka. 

.
Beranggapan gergaji menyerangnya, ular itu membalasnya dengan mematuk gergaji itu berulang kali.
Namun serangan bertubi-tubi ular tersebut malah membuat mulutnya jadi terluka parah. 
.
Marah dan putus asa, ular itu tetap berusaha mengalahkan gergaji itu dengan mencurahkan tenaga terakhirnya. Ia pun kemudian membelit gergaji dengan tubuh panjangnya.
.
Belitan tersebut justru malah membuat tubuhnya semakin terluka parah. Hingga akhirnya si ular mati karena seluruh tubuhnya dipenuhi luka.
.

Ketahuilah, rasa dendam, amarah, curiga dan pikiran negatif lainnya, itu bagaikan ular yang membelit gergaji. 
.
Semakin lama disimpan, hal itu akan menyakiti diri sendiri. Tidak ada ketenangan dan kedamaian dalam hati yang membuat hidup semakin menderita.
.

, “….Bahwa dalam diri setiap manusia terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu adalah hati.” (HR Imam Al-Bukhari)

Jumat, 06 Maret 2020

Prasangka Adalah Ilusi

Sejak kecil saya Paling takut tampil dihadapan orang banyak.
.
Masih ingat waktu SD ada ujian nyanyi didepan kelas, keringat dingin keluar dengan derasnya.
.
Berdasar tes karakter DISC Profile, saya bukan orang yang Influence / suka bicara. Atau biasanya disebut sebagai pribadi yang introvert.
.
Namun menginjak kuliah dan putuskan bisnis, alhasil mau tidak mau, suka tidak suka harus sering komunikasi ke pelanggan, karyawan, vendor dan juga pemasaran.
.
Berjalan waktu mulai sering diminta isi seminar.
.
Akhirnya Ketakutan tampil didepan umum berangsur hilang.
.
Ternyata ketakutan-ketakutan yang dialami hanyalah ilusi.
.
Gambaran yang diasumsikan dan diciptakan sendiri.
.
Yang ketika dijalani tidak mewujud nyata.
.
Hadapi ilusi dengan terus melangkah memaksa diri .
.
Yakinlah selama untuk kebaikan semua akan dimudahkan
.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku...” (HR Bukhori - Muslim)

Rabu, 04 Maret 2020

Hidup Serba Instan

HIDUP SERBA INSTAN
.
Hidup di zaman dengan kecanggihan teknologi sekarang bisa memunculkan karakter sifat serba instant.
.
Ingin sesuatu mau mudahnya tanpa mau usaha/pengorbanan.
.
Karakter instan ini juga juga berpengaruh kepada lemah mental / gampang menyerah.
.
Dzun Nun (Tsauban bin Ibrahim) rahimahullahu berkata, “Ada empat perkara buruk yang menghasilkan buah: tergesa-gesa yang buahnya adalah penyesalan, kagum pada dirinya sendiri yang buahnya adalah kebencian, keras kepala yang buahnya adalah kebingungan, dan rakus yang buahnya adalah kemiskinan”.
.
“Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sifat yang dicintai oleh Allah, yaitu sabar dan tidak tergesa-gesa.”(Diriwayatkan oleh Bukhari
.
Namun bukan berarti menjadi insan yang suka menunda-nunda, bersegera dalam ketaatan/kebaikan justru merupakan perintah Allah SWT.
.
Amru bin ‘Ash mengatakan tergesa-gesa yang dilarang adalah terburu-buru pada sesuatu selain keta’atan tanpa ada rasa khouf (takut) pada Allah.

Senin, 02 Maret 2020

Dasar Hubungan Membahagiakan

DASAR HUBUNGAN
.
Siapa yang hobi ke toko buku beli buku, padahal di rumah masih banyak buku bertumpuk yang utuh terplastik?
.
Selamat berarti kita sama! 😅
.
Bukan karena malas baca, tapi karena kecepatan baca dengan buku baru tidak seimbang. Alhasil buku menumpuk.
.
Kemaren saya baca buku ada quote : “Dasar hubungan antar manusia yang membahagiakan bukanlah menang-menang (win-win) melainkan KASIH”
.
Dipikir bener juga, kalau hubungan hanya sekedar win-win, atau win-lose maka yang terjadi “transaksional”  berdasar imbal balik.
.
Padahal setiap orang punya kekurangan & kelebihan masing-masing.
.
Tidak bisa standar diri dipakasakan kepada orang lain.
.
Selama bukan pelanggaran syara, diri harus paham kita dilahirkan dengan sifat yang berbeda.
.
Justru bukan sebagai perbedaan tapi sebagai pelengkap.
.
Jadi dasar hubungan itu adalah Kasih, dengan saling memberi, berbagi, memahami, mengasihi.
.
Itu juga yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya.
.
Yakinlah kita tak akan rugi, dengan banyak memberi akan banyak menerima, baik kini atau dikehidupan nanti.
.

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan berbangsa-bangsa,dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orng yg paling mulia di antaramu disisi Allah ialah orng yg paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal."(Q.S al hujuraat: 13)
- Agung Nugroho Susanto -