banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Rabu, 23 November 2016

Sistem rusak hasilkan orang yang rusak

Yang jadi pertanyaan kenapa bisa muncul orang-orang semacam penista Quran ? Jawabannya karena Sistem yang rusak. Dengan sistem yang rusak hasilkan orang-orang yang rusak. 

Memunculkan peluang pemimpin yang bukan dilihat dari ketaatan dan ketakwaan, tapi dari seberapa banyak dukungan modal dibaliknya. 

Penguasa yang dibantu kemenangannya dengan modal yang sangat besar oleh pemodal pastinya akan membalas jasa pada pemodal tersebut. Dan sejak awal pastinya bantuan para pemodal tentu ada maksud tertentu. Akibatnya, penguasa didikte oleh pemodal. Walhasil, sistem demokrasi kemudian melahirkan Negara yang dikontrol oleh korporasi, yang ciri utamanya adalah: lebih melayani kepentingan pemodal daripada rakyat.

Negara korporasi tak ubahnya perusahaan yang hanya memikirkan keuntungan. Rakyat pun hanya diposisikan layaknya konsumen dan negara sebagai penjual. Dalam negara korporasi, subsidi terhadap rakyat, yang sebenarnya merupakan hak rakyat, dianggap pemborosan. Aset-aset negara yang sejatinya milik rakyat pun dijual. Itulah negara korporasi, yang tidak bisa dilepaskan dari sistem demokrasi.
Negara korporasi telah merubah demokrasi menjadi Dari Korporasi, Oleh Korporasi dan Untuk Korporasi.

Rakyat hanya memiliki otoritas langsung saat pemilu untuk memilih penguasa dan wakilnya di Dewan Legislatif. Itupun otoritas yang telah dibatasi dan diarahkan oleh partai dan pemodal/kapitalis melalui proses politik yang ada, sebab rakyat hanya miliki otoritas memilih orang yang sudah disaring oleh parpol dan atau proses politik. Setelah pemilu, kedaulatan riil tidak lagi di tangan rakyat, tetapi di tangan pemerintah/penguasa dan anggota legislatif, dan di belakang keduanya adalah para pemodal/kapitalis. Pasca pemilu, kepentingan elit lebih diutamakan daripada kepentingan rakyat. Wakil rakyat tidak mewakili rakyat akan tetapi mewakili diri sendiri dan golongannya (partai) dan para kapitalis.

Seharusnya kedaulatan di tangan syariat dalam menetapkan perundang-undangan yang berpijak pada benar dan salah hakiki dari Al Khaliq, tanpa berkompromi dengan kepentingan apapun. 

Bayangkan untuk pornografi dan miras yang jelas keharamannya saja masih bisa dilegalkan dinegeri ini. Inilah rusaknya demokrasi.

Maka, seharusnya sebagai muslim, kita tak memerlukan demokrasi karena aturan Allah telah ada sejak dahulu kala yang telah Allah turunkan untuk mengatur kehidupan umat manusia seluruhnya, bukan hanya muslim.

Islam adalah agama syâmil (menyeluruh) dan kamil (sempurna) yang mengatur berbagai aspek kehidupan. Syariah Islam bukan hanya mengatur masalah ibadah ritual, moralitas (akhlak), ataupun persoalan-persoalan individual. Syariah Islam juga mengatur mu’âmalah seperti politik, ekonomi, sosial-budaya, pendidikan, dsb. Islam pun mengatur masalah ‘uqûbah (sanksi) maupun bayyinah (pembuktian) dalam pengadilan Islam. Bukti dari semua ini bisa kita lihat dalam kitab-kitab fikih para ulama terkemuka yang membahas perbagai persoalan mulai dari thaharah (bersuci) hingga Imamah/Khilafah (kepemimpinan politik Islam).

Dalam al-Quran, Allah SWT, bukan hanya mewajibkan shaum Ramadhan, kutiba ‘alaykum ash-shiyâm (QS al-Baqarah [2]: 183), tetapi juga mewajibkan hukum qishâsh dalam perkara pembunuhan, kutiba ‘alaykum al-qishâsh (QS al-Baqarah [2]: 78). 

Di dalam QS al-Baqarah [2]: 216 Allah SWT pun mewajibkan perang (jihad) dengan firman-Nya: kutiba ‘alaykum al-qitâl. 

Al-Quran juga tak hanya membahas shalat, aqim ash-shalah (QS al-Baqarah [2]: 43), tetapi juga bicara ekonomi saat menghalalkan perdagangan dan mengharamkan riba (QS al-Baqarah [2]: 275], juga mewajibkan pendistribusian harta secara adil di tengah masyarakat (QS al-Hasyr [59]: 7).

Ibnu Taymiyah menegaskan, “Jika kekuasaan terpisah dari agama atau jika agama terpisah dari kekuasaan, niscaya keadaan manusia akan rusak.” (Ibnu Taimiyah, Majmû’ al-Fatawa, XXVIII/ 

Saat syariat ditegakkan saat itulah Islam Rahmatan lilalamin kan terwujud.

Pertanyaannya... 
"Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" (QS.al-Maidah [5]: 50)

Kamis, 17 November 2016

Bencana Mengerikan

“Di antara bencana paling mengerikan yang menimpa seluruh umat manusia, ialah ide kebebasan individu yang dibawa oleh demokrasi. Ide ini telah mengakibatkan berbagai malapetaka secara universal, serta memerosotkan harkat dan martabat masyarakat di negeri-negeri demokrasi sampai ke derajat yang lebih hina daripada derajat segerombolan binatang!” (Al-’Allamah as-Syaikh Abdul Qadim Zallum).

Asas demokrasi modern adalah sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan). Sehingga muncul istilah-istilah semacam  "jangan politisasi agama" dan sebagainya dianggap Islam itu hanya ngatur urusan ibadah semata.

Padahal Islam adalah agama yang syamil (menyeluruh) dan kamil (sempurna). Dimana setiap perilaku terikat dengan aturan syara. Bahkan, MUI juga telah haramkan sekularisme dalam fatwanya.

"Dan tidak patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetpkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”. (QS. Al-Ahzab [33] : 36)

Sejak awal kelahiran demokrasi, kedaulatan dalam demokrasi ada di tangan segelintir rakyat, yakni para pemilik modal. Hanya saja, mereka menipu rakyat dengan menggembar-gemborkan seolah-olah kedaulatan ada di tangan rakyat. Jadi, bila perubahan yang dikehendaki adalah daulat rakyat maka demokrasi tidak memberikan hal itu. Yang berdaulat dan berkuasa dalam demokrasi adalah para pemilik modal.

Negara yang katanya paling "demokratis" pun bergejolak.. karena jelas setiap yang menentang fitrah pasti akan rusak.

Allahummaghfir lana wal muslimin

Rabu, 16 November 2016

Teman Sejati


Kala dulu sering ikut seminar/baca buku motivasi sering dikatakan, bila mau sukses gaul-lah dengan orang-orang yang positif. 

Bahkan seorang motivator barat dengan lugas sampaikan "tunjukkan siapa teman dekatmu maka kan kuketahui seperti apa masa depanmu". 

Gambarkan betapa pentingnya milih teman dekat. Ibarat frekuensi radio, orang kan nyambung/ senang bergaul dengan yang sepemikiran. 

Penggosip suka ngobrol dengan penggosip, begitu juga sebaliknya orang yang positif dengan yang positif, mereka tidak betah lama-lama dengan yang isinya ghibah, pesimis, dengki.

Namun ada tingkatan teman yang lebih tinggi lagi derajatnya. Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasullulah Saw bersabda: ”Janganlah kamu bersahabat kecuali dengan orang mukmin yang bertaqwa”

Karena setiap mukmin yang bertakwa tentulah orang yang positif, namun tidak setiap orang yang positif adalah bertakwa. 

Orang yang bertakwa kan ikuti setiap syariat-Nya. Benci karena Allah dan cinta karena Allah. Bicaranya dengan dalil bukan dalih, tak jadikan hawa nafsu sebagai nahkoda.

Ada kalanya lembut namun ada kalanya tegas ketika Din-nya diusik. 

Pertemanan karena Allah kan bawa kepada kesuksesan sejati (akhirat), bukan hanya dunia fana semata. saling ingatkan kebenaran dan kesabaran, teman beramal saleh, saling bantu ketaatan pada Allah, dan kebaikan lainnya. 

Orang yang semacam inilah yang kelak pada Hari Kiamat kan dapatkan janji Allah.

“Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, ‘Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan-Ku.” (HR. Muslim).

Semoga kita dipertemukan dengan sahabat-sahabat sejati yang terjalin karena Allah sehingga muncul rasa saling kasih bahkan persaudaraan itu tetap akan berlanjut hingga di negeri Akhirat. 

Aamiin Yaa Mujibas Saailiin..

Sabtu, 05 November 2016

Tanda-tanda Kejayaan Telah Tiba



Tanda-Tanda Kejayaan

.

Diawali sholat jumat di tempat terbuka di jalanan simpang monas krn info istiqlal penuh.

.


 Allahuakbar!!

Pekik takbir menggema dari lisan sekitar jutaan orang aksi 4 Nov ini. Berbagai ormas, organisasi keagamaan, dll bersatu dalam kalimat tauhid. Mulai yg berpenampilan sunnah, hingga yang gondrong nan sangar semua kumpul dalam satu kalimat tauhid. MasyaAllah.. merinding..

.

.

Belum pernah saya lihat seperti ini kecuali ketika ibadah di Makkah. Peserta Santun, saling ingatkan sampah, saling beri jalan, tidak dorong2an.. ya Allah.. Logistik pun berlimpah, bayangin aja saya sampe nolak2 krn kekenyangan. Dikasih nasi bungkus,nasi kotak, mie ayam, snack, air mineral berlimpah..  Team medis pun tersebar disetiap lokasi.

.

Makin heran lagi dari pagi hingga sore cuaca mendung tapi tidak hujan.Jutaan orang terasa sejuk luar dalam(hati)..

.

.

Ya inilah tanda-tanda kejayaan telah datang. Sesungguhnya selalu ada hikmah dibalik sesuatu. 

.

Allahuakbar! Allahuakbar! 

Allahuakbar!

#aksibelaislam #aksi4november #belaquran #tangkapahok 

Selasa, 01 November 2016

Pengusaha Pejuang



Para Sahabat Rasulullah adalah orang-orang yang dijamin masuk surga. Mereka contoh terbaik dari kaum muslimin, selain teguh dalam berislam mereka juga teguh berjuang tegakkan Dinul Islam keseluruh penjuru Dunia. Diantara para Sahabat Rasul diantaranya adalah Pengusaha.

Namun bukan sekedar pengusaha biasa, mereka adalah Sosok pengusaha Pejuang! Tidak hanya sebagai konglomerat kaya raya nan dermawan, tapi juga sebagai alim ulama nan berilmu dan sosok panglima yang terjung langsung di medan perang.

Sebut saja Abdurrahman bin Auf ketika perang badar dapatkan hadiah sembilan luka parah menganga di tubuhnya dan dua puluh luka kecil.

Pada masa perang Tabuk, Abdurrahman bin Auf menginfakkan setengah hartanya, senilai 4000 dinar. Satu dinar emas sama nilainya dengan emas seberat 4,25 gram. Infak 4000 dinar berarti setara dengan 1,7 kilogram emas.

Abdurrahman bin Auf bersedekah pada masa hidup Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam sebanyak setengah hartanya yaitu 4000 dinar. Sepeninggal beliau, Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ‘anhu mensedekahkan 40.000 dinar [setara dengan 17 kilogram emas], membiayai perbekalan perang di jalan Allah sebanyak 500 ekor kuda dan kemudian membiayai perbekalan perang di jalan Allah sebanyak 500 ekor unta. 

Ja’far bin Burqan berkata: “Telah sampai berita kepadaku bahwa Abdurrahman bin Auf membebaskan 30 ribu rumah.”

Subhanallah, masya Allah…

Abdurrahman bin Auf  membiayai pembelian 30.000 rumah untuk beliau sedekahkan kepada kaum fakir dan miskin yang tidak memiliki rumah.

 Perjuangan harta benda dan jiwa "diwakafkan" untuk kemuliaan Islam. Abdurahman adalah sosok hebat inspirasi  pengusaha pejuang yang patut dijadikan teladan. Bukan hanya hebat berdagang namun seorang ahli agama yang jago perang.

Semoga dapat ikuti jejakmu wahai pengusaha pejuang!

Menuju 4 November 2016