banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Minggu, 24 Desember 2017

Teguh dalam Taat



Di zaman sekuler seperti sekarang rasanya semakin penuh tantangan bagi yang ingin taat.

.

Dengan mudah seseorang berikan cap radikal, intoleran, fanatik, dsb hanya karena tak sejalan.

.

Biarlah lebih baik di cap manusia buruk daripada dicap Allah SWT buruk.

.

Mereka bisa membuat makar namun Allah sebaik-baik pembuat makar. Teruslah istiqomah dan teguh di jalan-Nya.


“Setiap hari semua orang melakukan perjalanan hidupnya, keluar mempertaruhkan dirinya! Ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang mencelakakannya!” (Hadits Riwayat Imam Muslim).

.

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun dalam beribadat kepada Tuhannya” (Al-Kahfi: 110).

.


#yukhijrah #yukhijrahbisnis #suksesmulia

Kamis, 21 Desember 2017

Syariat dulu baru Manfaat kemudian



Di era sosial media ini siapapun bisa ungkapkan apa yang ada dikepalanya ke sosmed.

.

Isi kepala yang “keluar” sesuai dengan maklumat shabiqah (informasi awal) yang ia terima sebelumnya.

.

Bila bacaan/orang2 disekitarnya ukuran baik buruknya adalah asas manfaat tanpa peduli syariat maka itulah yang keluar.

.

Begitu pula sebaliknya bagi yang disekitarnya dekat dengan alim ulama (secara bahasa artinya orang yang berilmu agama) maka ukuran baik buruk pertama berdasar syariat, bila sesudah sesuai baru kemudian boleh diukur dari sisi manfaatnya.

.

Namun sayang sekarang banyak yg kedepankan nafsu ketimbang akal, tumpahkan isi pikiran bukan atas kebenaran tapi pembenaran.

.

Padahal setiap ajakan / pemikiran yang dikeluarkan dapat pengaruhi mereka yang membacanya, celakanya pemikiran buruk yang diikuti menjadi dosa yang harus ditanggung si peng-ide awal tersebut.

.

“siapa saja yang mengajak kepada kepada kebenaran, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun. Dan siapa saja yang mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapat dosa seperti dosa orang yang mengerjakan tanpa dikurangi sedikitpun” (HR Muslim)

.

Maka bijaklah keluarkan isi hati pikiran! #yukhijrah #suksesmulia

Senin, 11 Desember 2017

Standar Benar dan Salah



Pernah saya bahas tentang perbedaan kapitalisme dan Islam.

.

Dalam Islam ide dasarnya adalah keimanan/keyakinan kepada Allah SWT sehingga qaidah dan qiyadah fikriyahnya (landasan & kepemimpinan berpikir) berdasar perintah dan larangan Allah SWT (Syariat).

.

Sedang kapitalisme ide dasarnya adalah Sekulerisme yang memisahkan antara agama dengan kehidupan. Seperti anggapan berpolitik dan berbisnis jangan bawa-bawa agama. Yang dipahami benar salah adalah dari asas MANFAAT saja. Selama bermanfaat bagi dirinya dianggap baik, sementara yang tidak bermanfaat dianggap buruk. Tidak peduli syariat melarang / membolehkan. Suka-suka hati dan ikuti anggapan umum masyarakat.

.


Inilah pemahaman keliru terutama para pebisnis yang masih kedepankan asas manfaat bukan syariat. Bila demikian artinya bisa disebut sebagai seorang kapitalis.

.

Untuk itu wajib bagi seorang muslim menguasai fikih muamalah ekonomi / bisnis. Minimal yang terkait bisnis yang digelutinya. Supaya tidak menghalalkan yang di haramkan atau mengharamkan yang di halalkan.

.

#sukses #suksesmulia #yukhijrahbisnis #yukhijrah

Senin, 04 Desember 2017

Latih Mental Tenang


Seseorang ber IQ tinggi pun jadi tak berguna ketika tidak tenang hadapi suatu kegentingan. Tiba-tiba IQ menurun drastis karena kurangnya kecerdasan emosional. Keputusan pun “grusa grusu” penuh kepanikan
.
Namun tahukah anda penopang kecerdasan emosional supaya selalu stabil? Ya kecerdasan spiritual-lah yang membuat manusia miliki sandaran. Tidak takut hadapi berbagai cobaan karena yakin setiap kejadian adalah atas kehendak Allah SWT. 
.
Selama dilakukan karena-Nya dan tidak melanggar syariat-Nya pastilah selalu ada hikmah kebaikan.
.

Imam Syafii berpesan “Tidak ada kesusahan yang abadi (di dunia) tidak pula kesenangan, tidak pula kesengsaraan yang saat ini sedang menimpamu, tidak pula kelapangan hidup” 
#suksesmulia #yukhijrahbisnis #sukses #suksesbisnis #suksesduniaakhirat