banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Selasa, 17 Januari 2023

Pondasi bisnis sukses

Dalam merintis bisnis harus punya yang namanya strong WHY?

Saya menyebutnya sebagai tujuan yang hakiki.

Jadikan visi misi bisnis selaras dengan tujuan penciptaan manusia di muka bumi.

Yaitu jadikan tujuan bisnis untuk menggapai Ridha Allah SWT.

Bukan malah niat bisnis hanya untuk menjadi kaya, punya rumah dan mobil impian, atau ingin beli apa saja

Ketika Allah Ridho semua akan menjadi lebih mudah, inshaAllah sukses dunia akhirat didrpan mata.


“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Az Zariyat :56)

Selasa, 10 Januari 2023

Koperasi Syariah

Fiqih Bisnis Islam (Semester 2)
Bersama ustadz KH. Muhammad Shiddiq Al Jawi
By Pengusaha Rindu Syariah

Pendapat Yang Rajih tentang koperasi syariah :
Bahwa koperasi syariah harus mengubah akad koperasi konvensional agar sesuai dengan akad syirkah. 

Mazhab ini mempermasalahkan akad koperasi konvensional yang tidak sesuai dengan akad syirkah.

Menurut mazhab ini akad koperasi konvensional tidak sah, karena tak ada ijab kabul dalam pengertian syar'i (yang ada hanya kesepakatan mengumpulkan modal, tanpa ada syarik badan sejak awal akad)

Mazhab ini mengkonversi koperasi konvensional pada 2 aspek utama:
1. Dengan mengubah akad koperasi konvensional menjadi akad
syirkah (misal akad syirkah mudharabah).
2.Mengubah dasar bagi hasil, menjadi bagi hasil berdasarkan kerja (amal) atau modal (mal), bukan lagi berdasar pada hal-hal yang tak
syar'i dim hukum syirkah (spt kuantitas pembelian, kuantitas penjualan, kredit yg diambil)

Jumat, 06 Januari 2023

Harta titipan


Kalau ada teman menitipkan hartanya, tugas kita wajib menjaganya.

Jangan sampai rusak apalagi hilang.

Dan.. tentu kalau diminta kita wajib memberikannya. Kita semua sepakat, Namanya juga titipan.

Nah.. Harta juga begitu , merupakan titipan dari Allah SWT.

Tugas kita menjaga amanah harta sesuai perintah-Nya.

Jangan peruntukkan hal yang membawa dosa, seperti riba, akad bathil, pasar modal, trading forex, lain sebagainya.

Awas Jangan sampai salah gunakan harta titipan dari Allah SWT ya.


“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar” (QS. Al-Hadid (57) : 7).


Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan agar beriman kepadaNya dan rasul-Nya menafkahkan harta-harta yang mereka miliki, karena harta dan anak itu adalah titipan Allah pada seseorang, tentu saja pada suatu hari titipan tersebut akan diambil kembali.


Dari Ibnu Mas'ud, bahwa ia berkata, "Seorang lelaki telah datang membawa seekor unta yang bertali di hidungnya ) lalu orang tersebut berkata, "Unta ini saya nafkahkan di jalan Allah". Maka Rasulullah saw bersabda, "Dengan nafkah ini, Anda akan memperoleh di akhirat kelak tujuh ratus ekor unta yang juga bertali di hidungnya" (Riwayat Muslim).


Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Minggu, 01 Januari 2023

Mental Pengusaha atau Mental “Pedagang” ?

Beda mental pedagang dengan mental pengusaha.


Yg bermental Pengusaha sadar dalam Membangun bisnis tidak bisa instan, butuh proses dan perjuangan.


Karena orientasinya jangka panjang. Maka membangun TeAm, membangun sistem, dan produk berkualitas wajib dilakukan.


Beda kalau bermental “pedagang”. Modelnya hit and run. Prinsipnya untung sebesar mungkin dalam waktu sesingkat mungkin, mikirnya pendek, tidak peduli walau banyak yang kecewa. 


Ya baginya semua hanya sebatas transaksi. Alhasil yg bermental pedagang bakal gonta ganti bisnis bila sudah dianggap tak hasilkan lagi.


Rasulullah SAW bersabda: ''Demi jiwaku yang berada dalam genggaman-Nya. Tindakan kalian mengambil seutas tali lalu mencari kayu bakar kemudian memikulnya di atas punggung adalah lebih baik (mulia serta terhormat) ketimbang mendatangi seseorang lalu meminta-minta kepadanya baik ia kemudian diberi sedekah atau tidak. (HR Bukhari).


Makna hadits ini juga seputar mental, yang satu mau bersusah payah walau hasil tak seberapa. 


Sementara yang lain hanya mau mudahnya saja, daripada bersusah payah dan hasilnya kecil pula.


Cara menguatkan mental yaitu dengan kekuatan tawakal. 


Menurut guru saya tawakal yang benar itu setiap saat. Tawakal sejak mulai dari niat awal, lalu ketika ikhtiar, hingga setelah ikhtiar terus tawakal. 


Dampaknya Allah selalu ada mengiringi, sehingga keyakinan selalu terjaga.


Salam Sukses Berkah Berlimpah!