banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Sabtu, 23 November 2019

Hikmah Sa’i Siti Hajar


Pelajaran Sa’i Siti Hajar

.

Bersyukur bagi yang berkesempatan ketanah suci untuk ibadah haji / umroh. Selain besarnya pahala banyak sekali hikmah pelajaran, salah satunya Sa’i.

.

Sa'i salah satu rukunyang dilakukan dengan berjalan kaki (berlari-lari kecil) bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya.

.

Jarakantara Shofa dan Marwah sekitar 450 meter, sehingga perjalanan tujuh kali berjumlah kurang lebih 3,15 kilometer.

.

Teringat bagaimana dulu Siti Hajar dan bayi Ismail kehausan di tanah gersang, tandus diliputi bukit batu. Tidak ada satupun orang yang bisa ditemui. Tak ada sedikit pun sumber mata air. Tetapi Siti Hajar yakin bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya.

.

Walaupun keyakinan total kepada Allah, bukan berarti Siti Hajar diam seribu bahasa ketika bayinya menangis kehausan. 

.

Siti Hajar berlari ke sana kemari mencari sumber mata air. Berlari ke bukit Shafa berharap ada sumber mata air, ternyata setelah didatangi tidak ada. Kemudian lari menuju bukit Marwa, ternyata tidak ada sumber mata air juga.

.

Beliau berlari-lari dengan penuh berharap akan pertolongan Allah. Bolak balik antara bukit Shafa dan Marwa hingga 7 kali. Kemudian beliau beristirahat Sambil terus memohon pertolongan Allah. Hingga akhirnya Allah menurunkan sumber mata air di dekat bayi Ismail berada.

.

Subhanallah, pertolongan Allah begitu dekat. Rezki Allah tidak selalu didapat dari hasil usaha. Siti Hajar berlari-lari dari bukit Shafa ke Marwa hingga 7 kali

Tetapi saat sudah berjuang maksimal sambil terus berserah diri kepada Allah, maka Allah turunkan rezki (mata air) itu.

.

Mata air tersebut dikenal dengan nama air zam-zam. Sumber air tersebut hingga sekarang tidak pernah kering, bahkan jumlahnya melimpah ruah walau diminum oleh seluruh jamaah haji /umroh yang hadir ke tanah suci. MashaAllah..

.

“Dan Dia memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS At Talaq : 3)

Kamis, 21 November 2019

Napak Tilas Gua Hira




Perjalanan umroh ini cukup spesial karena bisa naik ke Jabal Nur untuk napak tilas  Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah SWT yang pertama kali melalui Malaikat Jibril.

.

Kami ber tujuh mendaki gunung batu setinggi 200 meter ini start sekitar pukul 17.00 , sampai puncak 17.45 pas waktu adzan maghrib.

.

Setiba di puncak, sholat berjamaah terlebih dahulu dengan menghadap kiblat yang ditandai Clock Tower Zam-Zam yang terlihat dari kejauhan.

.

Pemandangan kota Makkah sangat indah terlihat kerlip lampu berkilau menambah syahdu suasana.

.

Kami mengira letak Gua Hira berada tepat di puncak Jabal Nur. Ternyata harus turun lagi sekitar 40 meter untuk mencapainya. .


Jalan masuk ke Gua Hira juga tak terduga. Harus melalui celah di antara dua batu raksasa yang sangat sempit dengan ketinggian sekitar dua meter.

.

Gua hira sendiri tingginya sekitar 2 meter. Lebarnya berkisar 1 meter dengan panjang kira-kira 2 meter. .

Di tempat inilah Nabi sering menyendiri bermunajat kepada Allah SWT sebelum turunnya wahyu. .

Sampai akhirnya Rasulullah SAW menerima perintah iqra’ (membaca) sekaligus menandai dimulainya periode kenabian (nubuwwah). .

Allahumma shalli wa sallim ’ala Muhammad #quotesagungns #motivasiislami  




Syukur


Tak dapat mengerti keindahan bila tiada mata untuk melihat.
.

Tak dapat menikmati lezatnya makanan bila tiada lidah untuk mengecap.
.
Juga Tak dapat mendengar indahnya kicauan burung bila tiada telinga untuk mendengar.
.
Sekaya apapun materi tak sebanding bila salah satu saja dari nikmat itu hilang.
.
Apalah arti kekayaan bila tak dapat melihat semua keindahan.
.
Bersyukurlah, sejatinya diri ini begitu banyak diberi nikmat.
.
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18).

Bukti syukur selain dengan ucapan disertai dengan tindakan.
.
 Yaitu ke-TAAT-an.
.
“Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya” (QS. Ali Imran: 123).

Jumat, 15 November 2019

Kemudahan selalu menyertai


Allah SWT sendiri berfirman: Fa inna ma’al ‘usri yusr[an], inna ma’al usri yusra (Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan; sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan (TQS al-Insyirah [94]: 5).

Menarik sekali, dalam ayat di atas Allah SWT menggunakan kata ma’a (bersama), bukan ba’da (sesudah). Dengan demikian ayat di atas lebih tepat diterjemahkan dengan, “Sesungguh-nya bersama kesulitan ada kemudahan,” bukan, “Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemuda-han.” Mengapa demikian? Alasannya, sebagai-mana dinyatakan oleh Imam ar-Razi dalam Mafatih al-Ghaib, karena jarak waktu antara kesulitan dan kemudahan itu sangat pendek sehingga seolah keduanya susul-menyusul, berbarengan, beriringan atau berdampingan.

Selain itu, Imam ar-Razi menukil sebuah hadis qudsi sebagaimana dituturkan oleh Ibn Abbas ra. bahwa Rasul saw. pernah bersabda, “Allah SWT telah berfirman: Khalaqtu ‘usr[an] bayna yusrayn. Fala yaghlibu ‘usyr[un] yusrayn (Aku telah menciptakan satu kesulitan di antara dua kemudahan. Karena itu tidak akan pernah satu kesulitan bisa mengalahkan dua kemudahan).”

Ini sejalan dengan sabda Rasul saw. yang lain, sebagaimana dituturkan oleh Muqatil ra., “Tidak akan pernah satu kesulitan bisa mendominasi dua kemudahan.” (Lihat: Ar-Razi, Mafatih al-Ghayb, XVII/92).
.
Karena itulah, sejatinya kita bukan saja siap menghadapi kesulitan, tetapi bahkan kesiapan itu harus disertai dengan optimisme dan kegembiraan karena pasti dalam waktu yang singkat akan hadir dua kemudahan. Karena itu pula tidak aneh jika banyak ulama dulu yang seolah-olah berharap musibah datang kepada mereka. Pasalnya, mereka amat yakin, di balik kesulitan menghadapi musibah yang menimpa mereka, Allah SWT telah menyediakan karunia terindah untuk mereka.
.
Sumber : mustanir.net 

Selasa, 12 November 2019

Hijrah total


Kemarin sharing di acara Truly Muslimpreneur #1 Solo.

.

Alhamdulillah acara berjalan lancar, walau harus agak terburu karena mengejar pesawat di bandara Jogja.

.

Berkisah tentang bertemunya dengan komunitas Pengusaha Rindu Syariah jogja yang akhirnya membawa saya berhijrah.

.

Islam itu bukan agama "prasmanan" diambil yang disuka saja. Tapi suka dan tidak suka harus diambil seluruhnya.

.

Islam mengajarkan 3 dimensi kehidupan. HabluminAllah, Habluminafsi, Habluminnanas. 

.

Dimana urusan antar manusia seperti hal ekonomi (muamalah), politik, sosial, bahkan bernegara, Islam pun mengatur secara tuntas.

.

Bisnis!

.

Ngaji!

.

Dakwah!

.

#yukHijrahBisnis

Minggu, 03 November 2019

Masalah


Berharap hidup bebas masalah, penuh bahagia adalah fatamorgana.

.

Sejatinya tak ada seorang pun yang bebas dari ujian hidup.

.

Yang membedakan hanya kadarnya.

.

Ternyata semakin sholih semakin berat kadar ujiannya.

.

Dalam Surat Al Imran 113-114 yang dimaksud orang Sholih selain ahli ibadah juga yang menyuruh kepada kebaikan & mencegah dari yang mungkar.

.

Dengan berbagai ujian semakin meninggikan derajatnya agar kelak mendapatkan ganjaran yang besar di akhirat.

.

“..Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR.Tirmidzi)

.