banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Rabu, 30 Maret 2016

Rezeki tak akan tertukar

Aku melihat hidup orang lain  begitu nikmat. 
Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah... 

Aku melihat hidup teman2ku tak ada duka dan kepedihan. 
Ternyata ia pandai menutupinya dengan mensyukuri... 

Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian. 
Ternyata ia begitu menikmati badai hujan dlm kehidupannya... 

Aku melihat hidup sahabatku  begitu sempurna,. 
Ternyata ia senantiasa berbahagia  menjadi apa adanya..

Aku melihat hidup tetanggaku  beruntung. 
Ternyata ia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung..

Setiap hari aku belajar memahami dan mengamati setiap hidup orang yang aku temui.
Ternyata aku yang kurang mensyukuri nikmat2 dariNya... 

Bahwa di belahan dunia lain masih ada yang belum seberuntung yang aku miliki saat ini....

Dan satu hal yang kini aku ketahui, bahwa Allahu Rabbi tak pernah mengurangi ketetapanNya.
Hanya aku lah yang masih saja mengkufuri nikmat suratan takdir Ilahi...

Maka aku mestinya tidak perlu iri hati dengan rezeki orang lain..

Mungkin aku tak tahu dimana rezekiku.. Tapi rezekiku tahu dimana diriku..

Dari lautan biru, bumi, gunung, dan langit, Allah Ta'ala telah memerintahkannya berjalan menuju kepadaku...

Allah Ta'ala menjamin rezekiku, sejak 4 bulan aku dalam kandungan ibuku..

Amatlah keliru bila bertawakal akan rezeki dimaknai dari hasil bekerja.
Karena bekerja adalah ibadah, sedang rezeki itu urusan-Nya..

Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda.

Manusia membanting tulang, demi angka simpanan rupiah, yang mungkin esok akan ditinggal mati..

Rezeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, Allah menaruh sekehendak-Nya..

Berjalan, berlari,  bolak balik 7x shafa dan marwa, tapi zamzam justru muncul dari kaki sang  bayi, Ismail a.s.

Ikhtiar itu perbuatan.. Rezeki itu kejutan..
Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap hakekat rezeki akan ditanya kelak..
"Darimana..? dan digunakan untuk apa.?"
Karena rezeki hanyalah "hak pakai", bukan "hak milik"...

Halalnya saja dihisab..dan haramnya diadzab..!

Selasa, 29 Maret 2016

Perjalanan Hidup

Perjalanan kehidupan manusia tidaklah selalu sesuai diharapkan, terkadang seorang manusia harus melewati jalan terjal setelah beberapa waktu menikmati jalan yang landai. 

Hari-harinya pun penuh warna, terkadang gembira namun sewaktu-waktu ia dihampiri rasa sedih, duka dan nestapa, inilah tabiat kehidupan. Tak ada yang dapat mengelak dari kenyataan ini, Allah berfirman :

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.”(QS. Al-Balad: 4).

Segala sesuatu yang terjadi pada seorang muslim dan apabila hal tersebut tidak sesuai dari apa yang diharapkannya adalah salah satu bentuk kasih sayang-Nya. 

Ujian itu hadir dengan tujuan menuntut mereka menuju kesempurnaan diri dan kesempurnaan kenikmatan-Nya. Jangan buru-buru mencela musibah yang Allah berikan, yakinlah ketetapan Allah adalah yang terbaik. Allah juga berfirman:


“Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa’: 19).


Minggu, 27 Maret 2016

Manusia Cerdas

Mengingat Kematian

Beberapa hari lalu mendapat kabar, Budhe (istri dari sepupu ayah) meninggal dunia.   "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali). (Al-Baqarah 2:156)

Kematian adalah kepastian, kini atau nanti kan segera mendatangi, tak kan ada insan manapun yg dapat menolaknya.

Orang yang banyak mengingat kematian akan dimuliakan dengan tiga hal: segera bertaubat, ketenangan hati dan semangat ibadah (taat).

Ibnu Umar radhiyallahu anhuma pernah berkata, “Aku pernah menghadap Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebagai orang ke-sepuluh yang datang, lalu salah seorang dari kaum Anshor berdiri seraya berkata, “Wahai Nabi Allah, siapakah manusia yang paling cerdik dan paling tegas?” Beliau menjawab, “(adalah) Mereka yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya. Mereka itulah manusia-manusia cerdas; mereka pergi (mati) dengan harga diri dunia dan kemuliaan akhirat.” (HR. Ath-Thabrani, dishahihkan al-Mundziri)

Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:”Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian, karena sesungguhnya tidaklah seseorang mengingatnya ketika dalam keadaan kesempitan hidup, melainkan dia akan melapangkannya, dan tidaklah seseorang mengingatnya ketika dalam keadaan lapang, melainkan dia akan menyempitkannya.” (HR. Ibnu HIbban dan dishahihkan oleh Al Bani di dalam kitab Shahih Al Jami)

Urip mung mampir ngombe, ora bakal urip salawase (Hidup ibarat hanya mampir minum, tidak bakal hidup selamanya)

Jadikan akhirat sebagai tujuan.. 
Terus berjuang dalam ketaatan, istirahatnya nanti kelak dikehidupan abadi.

Sabtu, 26 Maret 2016

Goresan Jiwa


LIKA LIKU PERJALANAN HIDUP

Menapaki jalan hidup kadang seperti menggoreskan kuas pada sebuah bahan lukisan. Mulus tidaknya goresan sangat bergantung pada jiwa sang pelukis. Jangan biarkan jiwa kering dan gersang. Karena lukisan hanya akan berbentuk benang kusut

Ada beberapa hal kenapa kecenderungan salah mengungkung manusia. Pertama, salah paham soal makna hidup. Kalau hati tak lagi mampu melihat secara jernih arti hidup, orang akan punya penafsiran sendiri. Misalnya, hidup adalah upaya mencapai kepuasan. Lahir dan batin. Padahal kepuasan tidak akan cocok dengan ketidaknyamanan, gangguan, dan kesulitan

Kedua, kurang paham kalau keimanan selalu disegarkan dengan cobaan. Inilah yang sulit terpahami. Secara teori mungkin orang akan tahu dan mungkin hafal. Tapi ketika cobaan sebagai sebuah kenyataan, reaksi akan lain. Iman menjadi cuma sekadar tempelan

Saad bin Abi Waqqash pernah bertanya pada Rasulullah saw. “Ya Rasulullah, siapa yang paling berat ujian dan cobaannya?” Beliau saw. menjawab, “Para nabi kemudian yang menyerupai mereka dan yang menyerupai mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya lemah dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa.” (Al-Bukhari)

Kesiapan diri tentang jalan hidup yang tak mulus itu mesti ada. Harus terus segar dalam jiwa seorang hamba Allah. Perhatikanlah senyum-senyum para generasi terbaik yang pernah dilukis umat ini. Di antara mereka ada Bilal bin Rabah, Ada Amar bin Yasir,dll.. Masih banyak mereka yang terus tersenyum dalam menapaki pilihan hidup yang teramat sulit. Tanpa sedikit pun ada cemas, gelisah, dan penyesalan. Mereka telah melukis hiasan termahal dalam hidup dengan tinta darah dan air mata .

Baginya kebahagiaan hakiki adalah ketika Allah SWT Ridho. Segala kesulitan dan kesempitan kan terbayar kelak dikehidupan kini atau nanti.. 

Jumat, 25 Maret 2016

Orientasi Hidup yang Benar

MEMBANGUN ORIENTASI HIDUP YANG BENAR

Harus dipahami bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, sebab kehidupan yang kekal adalah di akhirat. Artinya, seorang muslim tidak perlu berputus asa jika di dunia ia tengah diuji.  Ujian tersebut tentu akan berakhir dan akan berbuah kebaikan jika mampu melaluinya dengan sabar dan tawakkal kepada Allah SWT.

Kehidupan dunia yang bersifat sementara itu juga harus diorientasikan untuk mengabdi kepada Allah SWT.  Artinya, ia tidak boleh menjalani kehidupan ini dengan seenaknya sendiri.  Namun, harus dilalui dengan mengikuti aturan Allah SWT. 
Dari Zaid bin Tsabit ra. beliau berkata, kami mendengar Rasulullah Saw. bersabda,
“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya & menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dlm hatinya, & (harta benda) duniawi datang kepadanya dlm keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“. HR Ibnu Majah (no. 4105), Ahmad (5/183), ad-Daarimi (no. 229), Ibnu Hibban (no. 680) & lain-lain dgn sanad yang shahih.

Itulah orientasi hidup yang benar.  Dunia bukanlah tujuan utama.  Karena akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya.  Maka meraih ridho Allah SWT adalah hal yang paling utama bagi muslim. 

Kamis, 24 Maret 2016

AMANAH

Imam al-Ghazali bertanya kepada muridnya, "Apa yang paling berat di dunia ini?". Murid-murid Ada yang menjawab "besi dan gajah". Semua jawaban adalah benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "MEMEGANG AMANAH"

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا 

"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, (QS. 33:72) (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.

Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia TIDAK DAPAT memegang amanahnya! ====
Amanah, sebuah kata sarat makna yang tak semua orang kan mampu mengembannya. Hanya mereka yang memiliki pemahaman tentang agama yg kan kuat memikulnya. 
Jika berani mengambil amanah maka selesaikanlah, itulah jalan utama yg dicontohkan nabi dan para sahabat. 
Teruntuk para pejuang, yg menjadikan dunia dalam genggaman, bukan digenggam olehnya. 

CINTA SEJATI

Ketika cinta telah bertahta, yang ada hanyalah keinginan untuk selalu berdua, bersama, bercengkrama, setiap saat dan di setiap tempat. Tidak sesaatpun waktu berlalu, kecuali keinginan untuk selalu berduaan dengan sang kekasih pun terus mengiringi.

 Ketika rasa cinta telah bersemayam dan menguasai hati, niscaya kecenderungan untuk selalu bersama dan berdua saja pun senantiasa memenuhi hati dan kepala. 

Ketika sebuah nama telah terukir manis pada segumpal darah yang dikenal dengan sebutan hati, maka tidak ada tempat untuk yang lain lagi. Hati tak henti bahkan meski di alam mimpi, ingin bertemu, ingin berdua, ingin berbagi, ingin bercerita, ingin mengadu, ingin bermanja dan dimanja, ingin memandang dan dipandang, ingin berbisik, ingin selalu bermesraan.

Itulah gambaraan seseorang kekasih yang tengah dimabuk asmara, gambaran seorang pecinta yang tengah tergila-gila kepada kekasih hatinya. Dan alangkah indah dan mulianya manakala rasa cinta tersebut tertuju kepada yang memang benar-benar berhak untuk menerimanya.

Allah swt, Dia-lah satu-satunya Zat yang paling berhak untuk mendapatkan rasa cinta yang tertinggi. Begitu banyak manusia yang mengaku cinta kepada Allah swt, namun tidak pernah terbentuk dalam realita kehidupannya.

Jika kita memang mencintai Allah swt, jangan biarkan realisasi rasa cinta itu lebih rendah dari rasa cinta terhadap sesama dan segala hal yang berbau duniawi. 

Jika kita memang mencintai Allah swt, jika memang Allah swt adalah Zat yang paling kita cinta, sekarang marilah kita renungkan sejenak mengenai pertanyaan sederhana berikut?

“Pernahkah atau seberapa seringkah kita ingat kepada Allah swt?”

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”.” (QS. Ali imran : 191)

Indah nian gambaran cinta yang terjadi antara seorang hamba kpd Rabb-nya, Allah swt. Ketika hati telah terisi oleh kalimat “tiada tuhan selain Allah”, maka diri kan tunduk patuh kepada setiap aturan-Nya. 

Jumat, 11 Maret 2016

Bangun Karakter Hebat

Hasan Al Banna merumuskan 10 karakteristik muslim, merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat islam maupun tertegaknya sistem islam dimuka bumi serta menjadi soko guru peradaban dunia. Kesepuluh karakter itu adalah :

1. Salimul Aqidah, Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik

2. Shahihul Ibadah, Benar Ibadahnya menurut AlQur’an dan Assunnah serta terjauh dari segala Bid’ah yang dapat menyesatkannya

3. Matinul Khuluq, Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin)

4. Qowiyul Jismi, Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Alloh SWT

5. Mutsaqoful Fikri, Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya

6. Qodirun ‘alal Kasbi, Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya

7. Mujahidun linafsihi, Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain

8. Haritsun ‘ala waqtihi, Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun

9. Munazhom Fii Su’unihi, Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya

10. Naafi’un Li Ghairihi, Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan

Rabu, 09 Maret 2016

Laundry menjadi lebih mudah

10 Tahun yg lalu saya memulai bisnis laundry kiloan dengan hanya bermodalkan 1 mesin cuci di sebuah gang kecil. Dari satu cabang ke dua cabang hingga simply fresh telah membuka 290 cabang di 100 kota. 

Saat itu konsep laundry kiloan merupakan hal yang baru, belum banyak diadopsi. Sosialisasi edukasi pun kami lakukan dari satu kota ke kota lain. Cukup lekat diingatan saat membuka cabang di Banda Aceh ada pelanggan berkomentar seperti "laundry di-kiloin?". 

Pelan tapi pasti laundry kiloan semakin dikenal dengan Simply Fresh sering diliput dan ditayangkan media nasional spt RCTI, TvOne ,MetroTV, Indosiar, TVRI, Harian Kompas,Majalah Tempo,Majalah Pengusaha, Kontan, Media Indonesia, Jawa Pos, dll.. 

Hingga simply fresh meraih tak kurang 36 penghargaan nasional dan internasional. 

Saya merasa ikut bertanggung jawab KARENA telah menginspirasi dan "memprovokasi" sehingga banyak orang membuka usaha laundry kiloan. 

Saya pun tergerak bagaimana supaya laundry-laundry ini dapat mencapai target pendapatan tanpa harus dipusingkan urusan promosi yang memakan banyak biaya.

Maka bersama beberapa founder & co founder kami membuat aps @beenatu sebagai solusi bagi para pengusaha laundry yang membantu menghubungkan dengan pelanggan. 
Bagi pengguna jasa laundry pun semakin dipermudah dengan adanya aplikasi mobile ini. 

More Info www.beenatu.com

Selasa, 01 Maret 2016

Produktifitaskan ASET PROPERTY



Apa bedanya kamar kos dengan harga Rp.400 rb sebulan dengan kamar hotel seharga Rp.400 rb sehari? Ya tentu di fasilitasnya! Hotel menjadi mahal karena didukung fasilitas komplit, mulai dari AC, Air Panas, Handuk, alat mandi, Tv Kabel, Kasur Pegas Empuk, Seprei bersih dan wangi, layanan kamar 24 jam, dan juga sarapan pagi. Jadi harga 400 rb itu menjadi wajar dan masuk akal.

jika kita bandingkan antara keuntungan dari hanya dijadikan kamar kos dengan menjadi konsep hotel/guest house. 400 rb sebulan : 12 juta sebulan (400rb x 30 hari). Omset meningkat menjadi sekitar 30x nya (atau 3000%)

Saya teringat kemarin saat wawancara calon staff, ia menanggapi ttg konsep bisnis syari yg kami jalankan bahwa ia membaca di brosur keuntungan dpt sampai 600% lebih banyak daripada disewakan biasa. dianggap ini tidak syari karena nabi sendiri menurut versinya keuntungan max dalam Islam hny 10 %.

Saya pun mengernyitkan dahi, sepanjang sy belajar fikih belum ada yg pernah bilang dalil seperti itu. Karena terbantahkan dengan kisah hadits berikut

Dari ’Urwah RA, bahwa Nabi SAW pernah memberikan kepadanya uang 1 dinar untuk membelikan seekor kambing untuk Nabi SAW. Kemudian Urwah membeli dua ekor kambing dengan uang itu, lalu Urwah menjual salah satu dari dua ekor kambing itu seharga 1 dinar. Urwah kemudian datang kepada Nabi SAW dengan membawa 1 ekor kambing dan uang 1 dinar, Nabi SAW pun mendoakan keberkahan bagi Urwah. (HR Bukhari, no 3642). Hadits ini membolehkan laba 100 persen, karena Urwah awalnya membeli 1 kambing dengan harga ½ (setengah) dinar, lalu menjualnya kembali dengan harga 1 dinar. (Yusuf Qaradhawi, Hal li Ar Ribhi Had A’la?, hlm. 76).

Untuk larangan ghaban fahisy (menjual dengan harga jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari harga pasar) pun tidak bisa disamakan krn yg dilakukan simply homy merubah dari aset biasa menjadi seperti standar hotel bintang 3. Sehingga keuntungan menjadi naik seperti sy jelaskan diatas.

Bahkan harga sewa guest house di @simplyhomy_gh jauh lebih murah dimana tipe 3 kamar berharga 800 rb / malam ( kurang dari 300 rb per kamar/ malam)

Inilah konsep produktifitaskan aset yg dijaalankan SIMPLY HOMY GUEST HOUSE.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan klik www.simplyhomy.com