banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Jumat, 30 April 2021

Kekuatan Tersembunyi Diri


Semua orang pasti punya masalah.


Hanya kadar masalahnya beda satu sama lain.


Ada yang masalahnya keuangan.

Ada yang masalahnya keluarga.

Ada yang masalahnya pekerjaan.

Ada juga yang masalahnya kesehatan.


Masalah bagian dari kehidupan.

Selama masih hidup kita tidak bisa hindari masalah.


Namun banyak yang tidak sadar dibalik masalah ada hikmah yang besar.


Hikmah berupa mental yang semakin terlatih.


Semakin terdesak maka kekuatan tersembunyi seperti super hero “HULK” malah muncul.


Demikianlah sejatinya manusia.


Setiap insan punya kekuatan tersembunyi didalamnya.


Jadi kekuatan muncul justru ketika mendapatkan masalah.


Jangan takut masalah, hadapi dengan standar syariat untuk dapat solusi terbaik. 


“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”(QS 2:155-157)


Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Rabu, 28 April 2021

Sebab Turun Rezeki

Sebab Pasti datangnya rezeki adalah mutlak kehendak Allah SWT.

Allah yang berkehendak untuk menurunkan besar kecilnya, wujudnya, dan kapan waktunya.

Tugas hamba hanya melakukan hal-hal / kondisi datangnya rezeki.

Bisa jadi Allah menurunkan melalui hal-hal tersebut, tapi bisa juga dari arah yang tak disangka-sangka.

Salah satu hal-hal bagian perintah-Nya adalah berikhtiar maksimal.

Dijalankan dengan sungguh-sungguh mengharap ridho-Nya.

Bisa jadi diri belum dianggap sungguh-sungguh (itqon) sehingga Allah menahan rezeki.

Atau bisa jadi sebab dosa dimasa lalu, diuji dulu supaya terhapus dosa-dosa.

“Sesungguhnya Allah mencintai seseorang jika ia beramal dengan suatu amalan atau pekerjaan maka ia kerjakan dengan itqon (profesional).” (HR. Baihaqi)

Tetap Sabar,  Semangat dan Bergerak!

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Senin, 26 April 2021

Profit Haruslah Berkah


Profit Haruslah Berkah

Salah satu unit bisnis Simply Group bergerak dibidang penginapan/guest house.


Simply Homy Guest House berdiri sejak tahun 2010 silam. Jogja kala masuk liburan hotel semua penuh tidak mampu penuhi membludaknya wisatawan. 


Melihat peluang mulailah membuka bisnis Akomodasi sewa rumah/ villa dengan standar layanan bintang 3.


Tantangan bisnis penginapan adalah penyalahgunaan untuk menginap yang bukan mahram. Maka sejak awal @simplyhomy_guesthouse memposisikan sebagai guest house syariah.


Namun Praktik tidak semudah teori. Penerapan dilapangan butuh upaya berlapis.


Mulai dari team reservasi yang pilah pilih calon tamu, seleksi awal ditanyakan apakah rombongan family atau anak-anak muda. 


Bila sebut yang kedua akan diperdalam maksud dan tujuan menginap. 


Apalagi bila yang menginap pasangan, langsung dipertegas apakah mahram / suami-istri bukan ?


Bila pesan via Online Travel Agent pun dipertegas terkait aturan ini.


Selanjutnya sebelum cek in tamu wajib tanda tangan form kebijalan bila ada pelanggaran aturan mahram, maka butler  bisa tegas persilahkan cek out.


Sepanjang 10 tahun terakhir walau sudah ikhtiar maksimal, tetap juga ada kecolongan. Akhirnya manajemen tegas jalankan konsekuensi.


Ada yang Dipersilahkan cek out dan uang dikembalikan. Dan yang bila sudah terlanjur menginap maka uang disedekahkan untuk menjaga keberkahan.


Begitulah bisnis dengan landasan taat sebagai konsekuensi keimanan.


Sampai sekarang setiap monthly report, data tersaji ternyata cukup banyak menolak tamu karena kebijakan ini.


Buat apa profit bila tak ada keberkahan didalamnya.


Alhamdulillah @simplyhomy_guesthouse kini beroperasional di 25 titik lokasi di 4 kota.


Salam Sukses Berkah Berlimpah!



 

Minggu, 25 April 2021

Perang melawan hawa nafsu


Perang melawan hawa nafsu jadi perjuangan yang berat bagi jiwa.

Tak semua orang mampu atasi musuh dalam dirinya.

Dibutuhkan ketundukan dan kebesaran jiwa.

Tunduk atas perintah-Nya membuat hawa nafsu diredam dalam rangka ketaatan kepada Yang Kuasa.

Orang hebat mampu kendalikan dirinya.

Ibarat otot semakin dilatih semakin kuat jadinya.

Demikian juga ketaatan, terus paksa dan niatkan hanya mengharap ridho-Nya.

Kelak semua perjuangan kan terbayar bahagia.

Jumat, 23 April 2021

Amanah Butuh Ilmu


Kadang terjadi tidak amanah bukan karena niat yang buruk sedari awalnya


Tapi karena kurangnya kapabilitas terhadap tugas yang diembannya.


Maka penting sekali ilmu sebelum beramal  usaha.


Amal tanpa ilmu bisa menimbulkan kerusakan baginya.


Termasuk ilmu bukan hanya hal teknis atau sunatullah saja.


Namun juga ilmu agama dalam koridor syariat-Nya


Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Kamis, 22 April 2021

Sibukkan dengan ketaatan


Dunia itu melenakan, sehingga diri lupa hakikat hidup sesungguhnya.

Dalam sebuah firman-Nya dikatakan “Tidaklah kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”

Makna ibadah disini adalah menjalankan setiap syariat-Nya.

Bentuk perintah Allah itu banyak macamnya.

Pilihan setiap insan untuk menyibukkan dengannya.

Atau mengikuti memuaskan hasrat fatamorgana dunia.

Semua adalah pilihan bebas tiada paksaan baginya.

Sesungguhnya orang yang cerdas adalah yang ingat akan kemana.

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Senin, 19 April 2021

Soleh tapi sekuler kok bisa ?


CIRI- CIRI ORANG YANG KELIHATAN SHOLEH TAPI PEMIKIRAN MASIH SEKULER

Oleh : Prof. Dr.Ing. H. Fahmi Amhar 

Orang itu, subhanallah, begitu sholehnya.
Tak pernah ia ketinggalan sholat shubuh di masjidnya. Puasa Dawud juga selalu dikerjakannya. Istri dan putri-putrinya juga memakai jilbab dengan anggunnya. Taddarus Qur'an, ya setiap hari minimal satu juz dibacanya. Menghafal Qur'an bahkan salah satu obsesinya. Dia juga gemar bersedekah ke siapa saja. Atau silaturahmi ke para Ulama dan orang-orang tua.

Shalawat dan dzikir sering menghias bibirnya. Kalau pilih makanan, halal itu nomor satu baginya. Dan pergi umrah menjadi ritual tahunannya. Ya, orang itu begitu sholehnya.

Namun dia menganggap perbankan ribawi tak usah dilarang negara; toh bank syariah sudah dibolehkan, biarlah semuanya saling berlomba. 

Soal HPH, konsensi tambang atau sejenisnya itu bukan urusan ulama; biarlah semua diserahkan kepada para ahlinya.

Ulama juga tidak usah ribut soal hutang luar negeri yang terus berbunga,kalau perlu datangkan pakar dari IMF atau Bank Dunia.

Dia juga menganggap pelacuran di berbagai kota bukan urusannya; toh negara belum mampu memberikan solusi pada para PSK-nya; yang penting dia tidak terlibat, apalagi menikmatinya.

Kalau soal pornografi, ulama silakan menjaga umatnya saja; tidak usah ribut-ribut, apalagi mendemo televisi dan media.

Dia juga menganggap wajar miras ditawarkan di hotel bintang lima; kan ada turis asing atau non muslim yang menikmatinya; yang penting bukan di minimarket di dekat rumahnya.

Dia bahkan menganggap hukuman hudud dan qishash itu tidak perlu ada, karena hukuman yang sekarang ini sudah lebih adil begitu rupa.

Maka ternyata, orang sholeh itu bisa sekuler juga.

Seolah-olah Qur'an yang dia baca, itu hanya untuk individu saja, sama sekali tidak berlaku untuk masyarakat, apalagi negara.

Kita yang selama ini salah duga, seolah-olah, yang sekuler itu pasti fasik lah orangnya. Padahal antara kesalehan individu dan kesalehan sosial, ya inilah bedanya.

Orang sholeh yang sebenarnya tidak pernah membedakan ayat tentang puasa: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS. Al Baqarah: 183),

dengan ayat tentang qishaash atas pembunuhan berencana: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diyat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula).

Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Rabb kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampui batas sesudah itu maka siksa yang sangat pedih baginya." (QS. Al Baqarah: 178)

Dia tidak membeda-bedakan ayat, karena semua adalah perintah-Nya. Dan Dia Yang Maha Tinggi lebih tahu tentang segalanya.[]

Kamis, 15 April 2021

Hidup itu simple


Hidup itu sederhana, tapi kita yang sering buat jadi rumit.

Mengapa harus Stres, bingung, sedih, marah, dll ketika harapan tak tercapai?

Padahal mustahil berharap segala sesuatu terjadi sesuai kehendak.

Jadi cukup nikmati saja setiap kondisi yang ada.

Hadapi dengan kelapangan dan senyuman keikhlasan.

Yang terpenting l perilaku diri tidak ada pelanggaran syariat.

Maka hidup menjadi tenang dan bahagia.

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Selasa, 13 April 2021

Sementara Saja


Sedih dan senang itu akan selalu datang silih berganti, sebagai konsekuensi kehidupan.

Jadi biasa saja menghadapi keduanya.

Tidak berlebihan ketika mendapat kesenangan. Dan juga tidak berlebihan ketika mendapat kesulitan.

Hadapi semua dengan sabar dan syukur.

Jalani hidup hanya untuk mengharap ridho Allah semata.

Senin, 12 April 2021

Ramadhan Bulan Perjuangan

Marhaban Ya Ramadhan


ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا Ø§Ù„َّØ°ِينَ Ø¢Ù…َÙ†ُوا Ùƒُتِبَ Ø¹َÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ُ Ø§Ù„صِّÙŠَامُ ÙƒَÙ…َا Ùƒُتِبَ Ø¹َÙ„َÙ‰ Ø§Ù„َّØ°ِينَ Ù…ِÙ†ْ Ù‚َبْÙ„ِÙƒُÙ…ْ Ù„َعَÙ„َّÙƒُÙ…ْ ØªَتَّÙ‚ُونَ


Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana puasa itu pernah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa (TQS al-Baqarah [2]: 183).


Jika memang takwa adalah buah dari puasa Ramadhan yang dilakukan oleh setiap Mukmin, idealnya setiap Mukmin senantiasa takut terhadap murka Allah SWT. 


Lalu ia berupaya menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya sebagai bentuk ketakwaan.


Menjalankan semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya tentu dengan mengamalkan seluruh syariah-Nya.


Baik terkait aqidah dan ubudiah; makanan, minuman, pakaian dan akhlak; muamalah (ekonomi, politik, pendidikan, pemerintahan, sosial, budaya, dll); maupun ‘uqubat (sanksi hukum) seperti hudud, jinayat, ta’zir maupun mukhalafat. 


Bukan takwa namanya jika seseorang melakukan shalat, melaksanakan puasa Ramadhan atau bahkan menunaikan ibadah haji ke Baitullah; sementara ia biasa memakan riba, melakukan suap dan korupsi, mengabaikan urusan masyarakat, menzalimi rakyat dan menolak penerapan syariah secara kaffah.


Ramadhan bulan perjuangan.  Bulan bertabur pahala. Bulan penuh ampunan.

Marhaban Ya Ramadhan

Kamis, 08 April 2021

Ilmu Sebelum Amal



Sebelum mulai bisnis wajib baginya untuk mengetahui hukum-hukum fikih muamalah dibidang yang digelutinya.

Bila asal jalan tanpa tahu hukumnya maka mudah sekali masuk dalam keharaman.

Bisa terkena riba, akad yang bathil, akad fasad, gharar, maisir, dan kain sebagainya yang dilarang Islam.

Niat hati ingin sukses, malah yang ada semakin terperosok sebab kemalasan dan ketidaktahuan.

Terus semangat mengkaji dan mengaji Ilmu agama bila ingin sukses berkah di dunia dan di akhirat.

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Pesan Imam Syafii

Pesan Imam Syafii

Pandangan simpati menutup segala cela.
Sebagaimana pandangan benci menampakkan segala cacat.

Aku tidak takut kepada orang yang tidak takut kepadaku.
Aku tidak memandang kepada orang yang tidak memandangku.

Jika kau mendekatiku, maka kasih sayangku pun mendekatimu.
Dan jika kau menjauhiku, maka kau akan mendapatiku jauh darimu.

Setiap kita terlepas dari kehidupan saudaranya.
Lebih-lebih jika kita telah meninggal dunia.

Rabu, 07 April 2021

Zuhud



Zuhud yang dibenarkan syariat bukan berarti memutuskan diri sama sekali dari kesenangan dunia dan memisahkan diri dari keramaian untuk hanya beribadah kepada Allah.

Zuhud yang dibenarkan syariat adalah meninggalkan perkara mubah yang berlebihan. Yang tidak dapat membantu ketaatan kepada Allah, baik berupa makan, minum, pakaian, maupun harta.

“Utsman bij Mazh’un ingin hidup tabattil, tetapi Rasulullah melarangnya, kalaulah beliau membolehkannya, tentu kami sudah melakukan kebiri.” (HR Muslim No.2488)

Senin, 05 April 2021

Nilai Perbuatan


Nilai perbuatan

Tentu namanya bisnis targetnya adalah keuntungan. Memang harus begitu adanya. Karena Qimahnya adalah madiyah (materi).


Kalau bisnis malah terus-terusan kasih gratis, dilakukan sekedar ingin berbagi, Ini bukan bisnis, namun Qimahnya insaniyah (kemanusiaan). Bisa merugi kalau begini.


Justru ketika bisnis dituntut harus profesional, bahkan dengan teman atau keluarga sekalipun. Benar angka-angka dan perhitungannya. 


Perkara hasil keuntungan dari bisnis buat sedekah banyak-banyak ini beda lagi, ini sudah diluar perkara bisnis.


Sebaliknya ada perbuatan yang harusnya masuk kategori Qimah Insaniyah/kemanusiaan, malah digunakan untuk bisnis cari profit, ini juga tidak tepat.


Atau contoh lain saat sholat lima waktu qimahnya adalah ruhiyah, targetnya menjalankan perintah-Nya supaya semakin dekat dan mendapat ridho-Nya. Bila sholat karena ingin pujian (qimah khuluqiyah) maka amalnya rusak dan berdosa. 


Jadi harus bisa membedakan Qimah/ nilai dari suatu perbuatan. Nilai perbuatan ini tidak bisa bebarengan, akan tetapi dalam satu perbuatan semestinya cukup menegakkan satu qimah(nilai). 


Selain qimah madiyah dan insaniyah. Ada juga qimah khuluqiyah (akhlak) dan qimah ruhiyah (spiritual).


Yang terjadi banyak mencampur adukkan antara bisnis dengan nilai yang lain. Sehingga bisa jadi tidak amanah, terlebih kalau bisnis bersama partner pemodal.


Yang jadi dasar perbuatan adalah syariat. Syariat yang bisa menentukan untuk mengedepankan satu nilai atas nilai yang lain, juga melebihi atau menyamakannya adalah hak preogratif syara’.


Maka dibutuhkan ilmu supaya kita tidak salah jalan menentukan nilai.

Sabtu, 03 April 2021

Sendiri seperti Rajawali

Sedikit yang raih keberhasilan, karena memang tak banyak yang mau kerja kerasnya.

Dia seperti orang asing ditengah kerumunan banyak manusia.

Ketika yang lain sibuk berlibur, ia rela mengorbankan waktunya.

Ketika yang lain sibuk jalankan hobbi, ia rela membaca buku  meluaskan cakrawala.

Ketika yang lain sibuk membeli barang-barang, ia rela berinvestasi untuk masa depannya.

Demikian juga bagi yang ingin raih kesuksesan di akhirat nantinya.

Tentu uang, waktu, dan tenaga fokus untuk jalankan setiap perintah-Nya.

Ketika yang lain sibuk mengejar dunianya, ia sibuk mengejar dunia dan akhiratnya.

Demikianlah hakikat kesuksesan sejati manusia.

“Dan tidaklah posisi kalian di antara manusia melainkan seperti rambut putih di kulit sapi yang hitam, atau seperti rambut hitam di kulit sapi yang putih.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kamis, 01 April 2021

Keberanian Melangkah




Ketika mengawali sebuah bisnis tentu dibutuhkan analisa mendalam agar jangan salah langkah.


Namun semakin menganalisa bukannya makin berani, malah takut melangkah.


Memang demikian sifat bisnis, tidak ada kepastian hasil yang absah.


Kalau bisnis hasil pasti angka, bisa jadi  berbasis riba yang harus dicegah.


Maka butuh tawakal untuk munculkan keberanian dengan berserah.


Tugas kita fokus diarea yang dikuasai, hasil akhir biar Allah yang tentukan berbuah.


Setelah berani melangkah, selalu iringi dengan ilmu agar lebih dipermudah.


Baik ilmu agama dan ilmu sunatullah.


Begitu juga bila ingin hijrah.


Berani saja melangkah.


InshaAllah selama niat dan ilmu benar maka akan menjadi berkah.


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ÙˆَØ£َÙ†َّ Ù…َعَ Ø§Ù„ْعُسْرِ ÙŠُسْراً

Bersama kesulitan, ada kemudahan.” (HR.Ahmad)