banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Senin, 28 Desember 2020

Masalah



Biasanya masalah muncul ketika hasil tidak sesuai ekspektasi yang diharapkannya.


Padahal bicara urusan hasil itu berada di wilayah yang “menguasai manusia”.


Tugas kita berusaha di area ikhtiar yaitu wilayah yang “dikuasai manusia”.


Namun juga tidak berarti “mendewakan” ikhtiar sebagai penyebab utama.


Ada yang ikhtiarnya biasa saja tapi hasil lebih terasa.


Sebaliknya ada yang sudah usaha habis-habisan tak juga ada secercah cahaya.


Karena hasil adalah hak mutlak Allah SWT  kepada hamba-Nya.


Bisa jadi diri banyak dosa di masa lalu, diberikan kesusahan sebagai penghapus dosa.


Tugas kita tetap berada dijalan yang lurus istiqomah dalam taat kepada-Nya


Jalani kehidupan dengan penuh sabar, syukur, dan ikhlas dari setiap yang menimpa.


Allah Maha Pengasih, semoga akan berbalas berkah dan surga.

 

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Jumat, 25 Desember 2020

Takut Kegelapan

Life is choice


Manusia bebas memilih makanan sesuai dengan selera dan hobinya, bisa memilih makan soto, siomay, sate, ikan bakar, tengkleng, atau bahkan steak wagyu impor yang lezat itu.. 


Manusia juga bisa dipersilahkan untuk memilih pekerjaan, hoby, teman, guru, jurusan, tempat kuliah, bahkan jodoh sesuai dengan selera dan keinginan masing-masing..


Akan tetapi yang harus diingat bahwa Manusia harus siap menanggung konsekuensi dari setiap pilihannya tersebut.


Berani makan yang pedas, maka berani kepedasan. Berani makan pete/jengkol, maka berani pula tanggung resiko kena baunya. Juga berani berdakwah, maka berani di cap radikal #eh 


Ingat baik-baik “konsekuensi yang menurut kita baik belum tentu baik di mata Allah SWT” 


Juga “konsekuensi yang menurut kita buruk belum tentu buruk di mata Allah SWT” 


Karena bisa jadi disanalah letak kebaikan yang besar berupa pahala tanpa batas, seperti ayat berikut :


“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. (QS. Az Zumar: 10)


“Tidaklah seorang muslim terkena penyakit, atau penyakit menahun, atau kecemasan, kesedihan, disakiti, kesusahan, sampai sebuah duri yang menancap pun kecuali Alloh akan mengampuni sebagian dosa-dosanya”. (HR. Bukhori: 5642 dan Muslim: 2573 dari hadits Abu Sa’id dan Abu Hurairah)


Hidup adalah pilihan.. 


Tidak ada kesuksesan hidup yang bisa diraih dengan kemudahan. 


Apalagi untuk sukses hidup dunia akhirat, tentu tantangannya double.


Hanya untuk para pemberani saja..


Salam Sukses Berkah Berlimpah!


Follow @agungnsofficial

Follow @agungnsofficial

Follow @agungnsofficial


#motivasipebisnis 

#motivasikaya #motivasihidupku #motivasijiwa #inspirasikebaikan #inspirasihijrah #inspirasikeluarga #hijrahmuslim #hijrahnyamuslim #hijrahtime #hijrahbersama #hijrahindonesia #katahijrah #islaminfo #suksesduniaakhirat #suksesbisnis #suksesmulia #suksesterus #suksestanpariba #suksesberkah #bebashutang #bebashutangdanriba 

Selasa, 22 Desember 2020

Akal


Sejatinya, Allah SWT telah menyimpan fitrah yang suci pada hati manusia. 


Fitrah ini akan mengatakan "tidak" terhadap perilaku maksiat sekecil apapun. 


Boleh jadi orang sudah terbiasa dengan kemaksiatan/kedurhakaan-hingga ia tidak risih lagi melakukannya, namun hati kecilnya tidak akan bisa dibohongi.


Ketika seseorang melakukan kemaksiatan, maka hatinya selalu mengatakan tidak dan menolak perilaku tersebut.


Pada suatu waktu, bisa jadi, orang akan menganggap buruk sebuah kebaikan. 


Ketika sedang benci kepada seseorang, biasanya sebaik apapun amal yang dilakukan orang tersebut, dia melihatnya sebagai kejelekan.


Karena itu, kalau ukuran kebaikan disandarkan pada pendapat manusia, maka akan relatif sifatnya. 


Sedangkan yang namanya kebaikan tidak bisa "direlatifkan". 


Salah satu cara memahami sebuah kejadian adalah dengan MUHASABAH, benar-benar merenungi penuh kejujuran melihat kejadian secara menyeluruh berlandaskan perintah dan larangan Allah.


Rasulullah SAW bersabda: "Kebaikan adalah akhlak terpuji, sedangkan dosa adalah apa yang meresahkan jiwamu dan engkau tidak suka jika diketahui manusia" (HR Muslim). 


Rasulullah SAW mengungkapkan tanda-tanda buruknya sebuah perbuatan. Yaitu, tanda yang bersifat internal datang dari dalam diri berupa gelisahnya hati dan rasa sesak dalam dada (gundah gulana). 


Walaupun semua orang mengatakan (memfatwakan) kebenaran perbuatan tersebut. 


Tanda kedua bersifat eksternal datang dari luar, yaitu berupa keengganan untuk diketahui orang lain atas FAKTA Kejadian SEBENARNYA. 


Itulah sebabnya setiap prilaku maksiat cenderung dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tidak mau diketahui dan menutup-nutupi.


Maka diperlukan Muhasabah diri kedepankan kejernihan hati, gunakan akal untuk memahami, dan memutus atas dasar yang hakiki.

Sabtu, 19 Desember 2020

Sombong

Banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dikategorikan kesombongan. Celakanya, kerap kali kita tidak menyadarinya.  Maafkan hamba ya Rabb.


Termaktub dalam kitab Al-'Ilmi,  ilmu akan menghindar dari orang yang sombong dan selalu merasa dirinya lebih tinggi dari yang lain. 


Ibarat air, ia selalu menghindari tempat yang tinggi. Sebab, tempat yang tinggi akan menyingkirkan aliran air ke kanan atau kiri dan tidak akan ada yang tergenang di atasnya. 


Begitu pula halnya dengan ilmu, tidak akan menetap bersama kesombongan dan keangkuhan, bahkan bisa jadi ilmu itu tercabut karena kesombongan tersebut.


Karena sifat sombongnya, seseorang selalu menganggap apa yang diucapkannya benar, sedangkan orang lain salah. Orang sombong, menurut al-Utsaimin, biasanya gila pujian. 


Jika mengetahui banyak orang memujinya, ia girang bukan main dan bertambahlah keangkuhannya. Selain karena merasa banyak ilmu, tak sedikit pula orang yang menjadi sombong lantaran banyak harta.


Seorang yang alim atau memiliki pengetahuan agama yang baik, menurut al-Utsaimin, tidak selayaknya bersikap seperti orang kaya, di mana setiap kali bertambah ilmunya bertambah pula kesombongannya. 


Mestinya, setiap kali bertambah ilmu bertambah pula tawadhunya (rendah hati). Contohlah akhlak Nabi Muhammad SAW. Beliau senantiasa tawadhu pada kebenaran dan tawadhu pula kepada sesama. 


Begitu juga dengan kita, terlebih kepada orang yang seharusnya dihormatinya (guru, ulama, ustadz, orang tua, suami).


"Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." (HR Muslim).

Jumat, 18 Desember 2020

Ada harga ada rupa

Ada Harga Ada Rupa begitulah ungkapan dari suatu barang berkualitas.


Juga jangan berekspektasi lebih terhadap sesuatu yang murah.


Kalau untuk benda aja begitu Apalagi untuk hal yang semua orang beriman inginkan.


Yaitu surga di akhirat kelak. Tentu tidaklah murah.


“Ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal. Ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu adalah surga." (HR. Al-Tirmidzi)


Surga itu mahal harganya. Kenikmatannya tak tertandingi.


Sedikit saja kenikmatannya melebihi seluruh kenikmatan dunia dan seisinya. 


Siapa yang mau masuk surga maka pada dasarnya harus membelinya dengan sesuatu yang paling berharga yang dimilikinya. 


Sesuatu yang berharga tentu berbeda jenis dan kadarnya masing-masing orang.


Butuh perjuangan, pengorbanan, ujian dan kesabaran yang tak mudah.


Hanya mereka yang menggenggam kuat teguh dijalan taat yang mampu.

Senin, 14 Desember 2020

Pecint dunia

“Pecinta dunia tidak akan terlepas dari tiga hal: 

(1) Kesedihan (kegelisahan) yang terus-menerus, 
(2) Kecapekan (keletihan) yang berkelanjutan, dan 
(3) Kerugian yang tidak pernah berhenti.”
[Ighâtsatul Lahafân (I/87-88) 

Keinginan manusia itu tak ada batasnya, bila diberi satu gunung emas pun akan minta gunung emas yang lain.

jangan turuti keinginan yang hanya membawa kepada nestapa.

Ingat hidup hanya sesaat, habiskan waktu untuk bekal akhirat.

Bicara dengan dalil bukan dalih

Bila standar baik-buruk adalah perasaan maka kacaulah kehidupan ini.

Seperti yang sering terjadi sekarang ini.

Yang satu berkata A itu benar, yg lain berkata B yang benar, terus begitu tiada henti.

Akal manusia itu terbatas, bagi orang yg mengaku beriman harusnya hanya standar Allah SWT yang dijadikan rujukan diri.

Kalau perasaan jadi acuan tentu hukum rajam, potong tangan dan qisos terlihat nampak kejam sekali.

Jadikan standar syariat dalam mengukur sebuah peristiwa yang tervalidasi.

Bukan dengan dalih, menggunakan dalil umum untuk menjudge, padahal ada dalil khusus dari suatu peristiwa hakiki.

Maka diperlukan ilmu, setidaknya paham ushul fiqih atau bertanya kepada ulama sejati.

Begitu kalau benar-benar kebenaran yang dicari

Mau kemana ?

Sebenarnya engkau hendak kemana ?

Apakah hanya untuk mengejar nikmat dunia fana ?

Kalau hanya itu maka puaskan dan bersenang-senanglah saja.

Namun bila tujuanmu menuju surga-Nya.

Maka berbekallah dengan ilmu agama.

Berperilakulah dengan panduan-Nya

Bersabar atas setiap ujian-Nya

Bersyukur atas setiap nikmat-Nya

Bertawakal hanya kepada-Nya

Berjuang menegakkan kalimat-Nya

Lelah, letih, sedih, kecewa, ujian, cobaan, kesulitan, dan semua derita adalah bagian dari penghapus dosa yang juga jalan menuju surga.

Bila tak mau itu semua silahkan bersenang-senang saja.

Berbahagialah dengan segala nikmat fana dunia.



Senin, 07 Desember 2020

Pecinta Dunia

“Pecinta dunia tidak akan terlepas dari tiga hal: 

(1) Kesedihan (kegelisahan) yang terus-menerus, 
(2) Kecapekan (keletihan) yang berkelanjutan, dan 
(3) Kerugian yang tidak pernah berhenti.”
[Ighâtsatul Lahafân (I/87-88) 

Keinginan manusia itu tak ada batasnya, bila diberi satu gunung emas pun akan minta gunung emas yang lain.

jangan turuti keinginan yang hanya membawa kepada nestapa.

Ingat hidup hanya sesaat, habiskan waktu untuk bekal akhirat.

Minggu, 06 Desember 2020

Dunia Semu

Sebuah pohon tampak tinggi kokoh menjulang kuat.


Membuat siapapun takjub melihat.


Namun ketika angin datang menerjang dahsyat.


Seketika pohon ambruk karena akar yang tak kuat.



Demikianlah kehidupan dunia tampaknya.


Tampak indah, nikmat, menyenangkan jiwa.


Namun banyak yang sejatinya kosong tak berisi dan hampa.


Efek tampak depannya saja. 


Menampilkan bukan wujud aslinya.


Kembalilah kepada hakikat kehidupan untuk apa.


Yaitu tempat ujian dan cobaan dunia.


Untuk buktikan siapa yang taat dan benar bertakwa.


Terus Kuatkan akar pohon kehidupan nyata.


Yaitu dengan sabar, syukur, tawakal, ikhlas yang dipandu ilmu agama.

Selasa, 01 Desember 2020

Kejar akhirat dapat dunia


“Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. 


Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.” (Hadits Shahih - Imam Ahmad)


Pertama membaca hadits ini sekitar 10 tahun lalu, seketika itu juga saya tertegun, betapa indah dan sarat akan makna.


Sebuah paradoks yang melampaui akal logika manusia yang terbatas.


Persis seperti konsep banyak berbagi banyak menerima.


Benar-benar bisa dipahami ketika perkara akidah sudah bulat 100%, tidak ada keraguan sedikitpun.


Hati menjadi tenang, tidak diperbudak oleh dunia yang fana.


Namun justru dunia tunduk hina, tidak menjadikan keinginan/perasaan menguasai diri. 


Hamba bertaubat kepada-Mu Ya Rabb bila selama ini tujuan hidup masih didominasi hal keduniawian.


Berilah petunjuk-Mu jalan yang lurus, jalan yang Engkau beri nikmat, bukan jalan yang dimurkai, dan bukan jalan yang sesat.


Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Ikhtiar, doa, tawakal


Ada tulisan lucu di sebuah truk 

“Kerja nggak mau..

Ibadah nggak pernah..

Hobi keluyuran..

Sering Update status ‘akan indah pada waktunya..’

Woy Bangun ! Tidurmu kelamaan!”


Hehe saya hanya bisa tersenyum simpul.


Demikianlah masih banyak yang belum bisa membedakan mana area yang dikuasai manusia, dan mana area yang menguasai manusia.


Area yang dikuasai manusia yaitu area yang berada dalam kendalinya, manusia bisa berkehendak disini. 


Dalam area ini juga sudah diperintahkan Allah SWT harus berbuat apa, yaitu perintah ikhtiar, berdoa, tawakal dan sedekah misal dalam konteks rezeki.


Sedangkan area yang menguasai manusia yaitu terkait hasil akhir nya merupakan hak mutlak dari Allah SWT. 


Besar kecilnya, dikabulkan tidaknya itu Allah yang menentukan. 


Tugas kita berusaha maksimal terhadap upaya-upaya pada area yang dikuasai. Karena itu perintah Allah juga.


Jadi guru saya katakan “belum dibilang bertawakal kalau proses ikhtiar tidak dilakukan”.


Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Minggu, 29 November 2020

Ujian

Saat di keramaian dan jadi sorotan, ujian sebenarnya adalah rasa ikhlas lillahi taala. 


Bila tidak hati-hati maka bisa niat tercampur dengan rasa riya.


Sebaliknya di saat kesendirian, menjadi mudah malas dan jauh dari 

Ketaatan kepada-Nya.


Seakan ilmu hilang sekejap masa.


Pemahaman akan kehidupan menjadi sirna.


Hidup yang sejatinya sederhana berubah menjadi rumit dan bergelora.


Kembalikan kepada visi penciptaan manusia.


Yaitu tidak lain adalah beribadah kepada-Nya.


Dengan taat syariat demi menggapai surga-Nya.


Hidup hanya sesaat, jangan kalah dengan setan yang menggoda.


Kesabaran kan berbalas kebahagiaan di kehidupan kini dan nantinya.

Jumat, 27 November 2020

Tuhannya Keinginan

Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah ditanya:

أفي أهل القبلة شرك ؟ قال : نعم ، المنافق مشرك ، إن المشرك يسجد للشمس والقمر من دون الله ، وإن المنافق عبد هواه ، ثم تلا هذه الآية : { أرأيت من اتخذ إلهه هواه أفأنت تكون عليه وكيلا}

“Apakah di tengah-tengah ahlul qiblat (kaum muslimin) bisa terjadi kesyirikan? Beliau menjawab, ‘Ya, seorang munafik itu hakikatnya musyrik. Sesungguhnya orang musyrik sujud kepada matahari dan bulan -sesembahan selain Allah- dan orang munafik menyembah hawanya. Kemudian ia membaca Ayat ini,’

{أرأيت من اتخذ إلهه هواه أفأنت تكون عليه وكيلا}

“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?” (Al-Furqaan: 43) (Adwaa’ul Bayaan, Syaikh Muhammad Al-Amiin As-Syinqithi rahimahullah, hal. 1322.).

Rabu, 25 November 2020

Perjanjian Agung

Tadabur Alquran demikian dalam maknanya, sesaat menemukan yang namanya Mitsaqan Ghalidza. Apa itu?

Yaitu sebuah perjanjian yang bukan sembarang perjanjian, tapi "Perjanjian Agung", perjanjian yang dalam bahasa Alquran disejajarkan dengan mitsaqan ghalidza (Perjanjian Agung) antara Allah dengan para Rasul berpredikat Ulul Azmi.
Nuh, Ibrahim' Musa, dan Isa (lihat QS. Al-Ahzab: 7) 

Ulul Azmi yaitu golongan rasul pilihan yang mempunyai ketabahan luar biasa. Terdapat lima rasul yang mendapatkan gelar ululazmi, yakni Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad. Gelar ululazmi dijelaskan dalam Surah Al-Ahqaf ayat ke-35 dan Asy-Syura ayat ke-13.

Juga ada mitsaqan ghalidza (perjanjian Agung) antara Allah dengan Bani Israil yang kalau dalam Alquran diceritakan bahwa dalam melakukan perjanjian ini sampai-sampai Allah angkat Gunung Thursina di atas kepala Bani Israel (lihat QS. An-Nisa: 154). MashaAllah..

Ternyata ada juga yang lain dan disejajarkan dengan mitsaqan ghalidza (perjanjian Agung) yaitu pernikahan (QS An-Nisa : 21).

Artinya pernikahan perjanjian yang nggak main-main. Namun sebuah Perjanjian Agung yang disejajarkan perjanjian antara Allah dan para Rasul pilihan.

Berdasar dua dalil naqli tersebut, maka Tak semestinya menjadikan pernikahan sebagai "barang mainan", yang seenaknya bisa dibuang ketika manisnya sudah hilang.

Susah, senang, ujian, derita, adalah satu paket dalam bahtera lautan yang harus dilalui bersama.

Mudah dikata, sukar di realita. Namanya juga ujian kehidupan yang hadiahnya istimewa, kalau mau gampang hadiahnya sepeda 😅.

Semoga kita diberi kelembutan hati, sehingga bisa menerima dengan mudah semua ayat-ayat Illahi. Aamiin

Minggu, 22 November 2020

Kekuatan mental

⁣ “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku,⁣

“Wahai Abu Dzar, apakah engkau memandang bahwa banyaknya harta itulah yang disebut kaya ?” “Betul,” jawab Abu Dzar.⁣

Beliau bertanya lagi, “Apakah engkau memandang bahwa sedikitnya harta itu berarti fakir?” “Betul,” Abu Dzar menjawab dengan jawaban serupa.⁣

Lantas beliau pun bersabda, “Sesungguhnya yang namanya kaya adalah kayanya hati (hati yang selalu merasa cukup).⁣

Sedangkan fakir adalah fakirnya hati (hati yang selalu merasa tidak puas).” (HR. Ibnu Hibban.)⁣

Kaya hati adalah persoalan mental, tidak semua mempunyai kemampuan ini. ⁣

Dibuktikan ketika mendapat ujian maka seseorang dihadapkan pada dua pilihan FIGHT atau FLIGHT.⁣

Contoh mudahnya dalam bisnis ada seorang karyawan yang suka mengeluh, mulai dari perkara atasan, aturan, sampai urusan gaji.⁣

Ditegur sedikit langsung ngambek/marah yang akhirnya menghilang tidak masuk kantor, resign ngga jelas meninggalkan banyak amanah. Ini mental Flight! Lari dari tanggung jawab, mau enaknya sendiri nggak peduli orang-orang disekitarnya.⁣

Sebaliknya ada yang kaya hatinya, menjaga amanah dengan kuat, tidak permasalahkan hal-hal kecil, pemikirannya jauh kedepan, menjadikan bekerja sebagai ibadah. ini mental Fight! Penuh pengorbanan dan perjuangan.⁣

Ingin tahu mental seseorang  ? Lihat saja saat ada masalah akan tampak jelas mana yang fight dan mana yang flight.⁣


Sabtu, 21 November 2020

Hanya Kepada-Nya

“Dalam hati ada kotoran yang tidak dapat dibersihkan melainkan dengan menghadap Allah, 
.
padanya ada kesunyian yang tidak dapat dihilangkan melainkan berdampingan dengan Allah, 
.
padanya ada dukacita yang tidak dapat ditanggalkan kecuali dengan kegembiraan mengenal Allah dan ketulusan berhubungan dengan-Nya.
.
Padanya ada kegusaran yang tidak ditenangkan melainkan bersama Allah dan kembali kepada-Nya, 
.
padanya ada api kedukaan yang tidak dapat dipadamkan melainkan ridha dengan perintah, larangan dan ketentuan Allah, menghayati kesabaran sehingga bertemu dengan-Nya.
.
Padanya ada kefakiran yang tidak dapat ditampung melainkan dengan Cinta dan Penyerahan Diri (yang Penuh) kepada Allah, senantiasa mengingat-Nya, keikhlasan yang Benar kepada-Nya.”

(Tarbiyah Jihadiyah, Ibn Qayyim Al-Jauziyyah)

.

#motivasipebisnis 
#motivasikaya #motivasihidupku #motivasijiwa #inspirasikebaikan #inspirasihijrah #inspirasikeluarga #hijrahmuslim #hijrahnyamuslim #hijrahtime #hijrahbersama #hijrahindonesia #katahijrah #islaminfo #suksesduniaakhirat #suksesbisnis #suksesmulia #suksesterus #suksestanpariba #suksesberkah #bebashutang #bebashutangdanriba

Jumat, 20 November 2020

Menghukumi yang dhahir

Dari Usamah bin Zaid ra. ia berkata: “Rasulullah saw. mengutus kami ke Huragah di suku Juhainah. Pada suatu pagi kami menyerbu mereka. Saya dan seorang sahabat Anshar, berpapasan dengan salah seorang di antar mereka. 
.
Ketika kami telah mengepungnya, ia mengucapkan “Laa ilaaHa illallaaH” (Tiada Tuhan selain Alla); sahabat Anshar tadi melepaskannya tetapi saya menikamnya dengan tombak sehingga terbunuh. Ketika kami sampai di Madinah, berita itu telah sampai pada Nabi saw. maka beliau memanggil saya:
.

Rasulullah saw. bertanya: “Apakah ia telah mengucapkan “Laa ilaaHa illallaaH” kemudian kamu membunuhnya?” Saya menjawab: “Wahai Rasulallah, sesungguhnya ia mengucapkan kalimat itu hanya karena takut pada pedang.” Beliau bertanya: “Apakah sudah kamu belah dadanya, sehingga kamu mengetahui isi hatinya, apakah ia mengucapkan kalimat itu dengan tulus atau tidak?” Beliau mengulang-ulangi pertanyaan itu, sehingga perasaan saya ingin untuk baru masuk Islam pada hari itu.” (HR Bukhori)
.
Begitu juga dalam kehidupan kantor misalkan.Ada seorang staff A berselisih dengan staff B hingga si B melakukan perbuatan buruk. 
.
Staff A minta keadilan kepada bosnya selaku pemimpin. Akhirnya staf B dihukum dan meminta maaf (walau terpaksa seperti hadits diatas), bahkan mengikuti apa-apa saja yang dimau si A.
.
Namun si A malah berbalik dengan alasan si B tidak tulus dari hati. Awalnya sang Bos berusaha pelan2 beri pemahaman kepada A, tapi tetap juga tidak terima.
.
Hingga akhirnya si A melawan bosnya yang notabene pemimpin yang memiliki wewenang keputusan,dengan alasan tidak adil dan tidak konsisten. Maka si A berbalik menjadi seorang yang dzolim.
.
“... Maka siapa saja yang nampak berbuat baik kepada kami niscaya kami mempercayai dan mendekatinya dan kami tidak perlu mempermasalahkan urusan batin. Allah lah yang memperhitungkan masalah batinnya. Dan siapa saja yang nampak berbuat jahat kepada kami niscaya kami tidak mempercayai dan membenarkannya walaupun ia mengatakan bahwa batinnya (niat)nya baik.” (HR Bukhari) 

Kaya Jiwa

⁣ “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku,⁣
“Wahai Abu Dzar, apakah engkau memandang bahwa banyaknya harta itulah yang disebut kaya ?” “Betul,” jawab Abu Dzar.⁣
Beliau bertanya lagi, “Apakah engkau memandang bahwa sedikitnya harta itu berarti fakir?” “Betul,” Abu Dzar menjawab dengan jawaban serupa.⁣
Lantas beliau pun bersabda, “Sesungguhnya yang namanya kaya adalah kayanya hati (hati yang selalu merasa cukup).⁣
Sedangkan fakir adalah fakirnya hati (hati yang selalu merasa tidak puas).” (HR. Ibnu Hibban.)⁣
Kaya hati adalah persoalan mental, tidak semua mempunyai kemampuan ini. ⁣
Dibuktikan ketika mendapat ujian maka seseorang dihadapkan pada dua pilihan FIGHT atau FLIGHT.⁣
Contoh mudahnya dalam bisnis ada seorang karyawan yang suka mengeluh, mulai dari perkara atasan, aturan, sampai urusan gaji.⁣
Ditegur sedikit langsung ngambek/marah yang akhirnya hilang nggak masuk kantor, resign ngga jelas meninggalkan banyak amanah. Ini mental Flight! Lari dari tanggung jawab, mau enaknya sendiri nggak peduli orang-orang disekitarnya.⁣
Sebaliknya ada yang kaya hatinya, menjaga amanah dengan kuat, tidak permasalahkan hal-hal kecil, pemikirannya jauh kedepan, menjadikan bekerja sebagai ibadah. ini mental Fight! Penuh pengorbanan dan perjuangan.⁣
Ingin tahu seseorang mental kelas apa ? Lihat saja saat ada masalah akan tampak jelas mana yang fight dan mana yang flight.⁣
#motivasipebisnis ⁣⁣
#motivasikaya #motivasihidupku #motivasijiwa #inspirasikebaikan #inspirasihijrah #inspirasikeluarga #hijrahmuslim #hijrahnyamuslim #hijrahtime #hijrahbersama #hijrahindonesia #katahijrah #islaminfo #suksesduniaakhirat #suksesbisnis #suksesmulia #suksesterus #suksestanpariba #suksesberkah #bebashutang #bebashutangdanriba 

Sabtu, 07 November 2020

Hidup berharap sempurna ?

Ketika memahami hakikat kehidupan maka tujuan hidup bukanlah kesempurnaan.

.

Bila yang dicari sempurna maka bisa dipastikan mengalami kekecewaan.

.

Dia akan sedih luar biasa saat mendapat ujian.

.

Terlebih bagi orang beriman.

.

Bila Allah sayang akan diberi cobaan sebagai penghapus kesalahan.

.

Namun bila Allah murka walau suka maksiat tetap diberi berbagai kenikmatan.

.

Sebagai bentuk balasan di akhirat dibalas dengan hukuman.

.

Jadi janganlah berharap kesempurnaan.

.

Justru orang shalih dan para nabi yang paling berat ujian.

.

Namun carilah keridhoan.

.

Supaya kelak disurga bersama dikumpulkan.

.

Salam sukses berkah berlimpah!

Kamis, 29 Oktober 2020

KEBANGKITAN

 Kebangkitan⁣

Kebangkitan diawali dari proses berpikir.⁣

Ketika pikirannya berubah maka akan merubah persepsi / pemahamannya.⁣

⁣Setelah Persepsi berubah akan diikuti perubahan sikap.⁣

Perubahan Sikap akan membawa kepada KEBANGKITAN.⁣⁣

Demikian gambaran bagaimana perubahan yang diawali dari proses berpikir. ⁣

⁣Maka Hati-hati dalam memberi asupan otak, pilah dan pilih mana yang baik dan mana yang merusak.⁣

⁣Supaya bisa pilah dan pilih standar kebaikan tak ada cara selain dengan belajar ilmu agama, agar paham batasan.⁣

Salam Sukses Berkah Berlimpah!⁣

Rabu, 28 Oktober 2020

By Feeling atau By Data ?

 By Feeling atau By Data ?⁣

Dalam bisnis keduanya dibutuhkan.⁣

Tidak bisa hanya bersadar pada salah satu karena keduanya saling menguatkan.⁣

Data dibutuhkan untuk memberikan pemaparan fakta di lapangan.⁣

Feeling juga dibutuhkan ketika menghadapi data yang kurang namun di tuntut kecepatan memutuskan.⁣

Terlebih dizaman ini yang penuh dengan ketidakpastian.⁣

Akhirnya benar/salah keputusan menjadi relatif tergantung keadaan.⁣

Jadi Data di kuatkan.⁣

dan Feeling terus ditajamkan.⁣

⁣⁣⁣

Salam Sukses Berkah Berlimpah !⁣⁣⁣

Cakupan Syariat

 Kewajiban Menuntut Ilmu⁣

Menuntut ilmu agama adalah kewajiban setiap orang beriman.⁣

Cakupan Syarat Islam itu luas, bukan hanya ibadah, zakat, haji, puasa saja.⁣

Namun setidaknya terbagi menjadi 3 dimensi, yaitu :⁣

1.Hubungan Manusia dengan Allah (Habluminallah) : Akidah, ibadah.⁣

2.Hubungan Manusia dengan Dirinya (Habluminafsi) : Makanan, Pakaian, Minuman, Akhlak.⁣

3.Hubungan Manusia dengan Manusia Lain (Habluminannas : Sistem Pemerintahan, Sistem Ekonomi, Sistem Sosial, Sistem Pidana, Politik Pendidikan, Politik Luar Negeri.⁣

Yuk mengkaji ilmu agama, jangan sampai ilmu 'dunianya' Sarjana, tapi ilmu 'akhiratnya' hanya level SD.⁣

⁣⁣

Salam Sukses Berkah Berlimpah !⁣⁣

Sabtu, 24 Oktober 2020

Mau sukses tak mau upaya

Semua orang mau hidup sukses, tapi tak setiap orang mau usahanya.
.
Semua orang mau hidup bahagia, tapi tak setiap orang mau pengorbanannya.
.
Setiap orang beriman mau masuk surga, tapi tak setiap orang beriman mau mengupayakannya.
.
Hidup hanya ada dua pilihan kalau bukan ketaatan ya kemaksiatan kepada-Nya.
.
Setiap manusia diberikan potensi akal pikiran untuk bisa berlogika.
.
Namun malah akal dikalahkan nafsu dunia yang fana.
.
Kuatkan mental, mantapkan jiwa, yakinlah setiap ketaatan tiada yang sia-sia

Surga Mahal

Ada Rupa Ada Harga begitulah ungkapan dari barang berkualitas.
.
Apalagi untuk sesuatu yang semua orang beriman inginkan, yaitu surga di akhirat kelak. Tentu ngga murah.
.
“Ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal. Ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu adalah surga." (HR. Al-Tirmidzi)
.

Surga itu mahal harganya. Kenikmatannya tak tertandingi. Sedikit saja kenikmatannya melebihi seluruh kenikmatan dunia dan seisinya. 
.
Siapa yang mau masuk surga maka –pada dasarnya- harus membelinya dengan sesuatu yang paling berharga yang dimilikinya. 
.
Siap berikan sesuatu yg paling berharga? Hmmm..
.

Kamis, 22 Oktober 2020

Serial Sahabat Rasulullah (Abdurrahman bin Auf)

 

Motivasi Dari Sahabat Rasulullah (Abdurrahman bin Auf)  


Ia seorang saudagar kaya raya, yang harta kekayaannya ada di genggamanNYA bukan dihatinya..

Simak Kisah Hebat dari Abdurrahman bin Auf yang merupakan salah satu dari 10 Sahabat yang dijamin masuk surga.

 Beliau adalah contoh seorang pebisnis yang begitu mumpuni. Harta waris yang beliau tinggalkan untuk isteri-isteri beliau saja berjumlah Rp. 3,2T.

 Begitu mudah kesuksesan bisnis yang beliau capai sampai-sampai beliau berkata: ‚Sungguh kulihat diriku, seandainya aku mengangkat batu niscaya kutemukan di bawahnya emas dan perak !‛

Biasanya orang yang di manjakan dunia menjadi lalai. Namun tidak dengan Abdurrahman bin Auf.


Disebutkan di dalam kitab Sirah Nabawiyah, ketika perintah hijrah turun, maka Rasulullah memerintahkan

seluruh sahabat untuk berhijrah ke Madinah..

Demi untuk dapat melakukan hijrah ini Abdurrahman bin Auf merelakan seluruh harta kekayaan hasil bisnisnya disita

dan dirampas oleh orang-orang kafir Qurays. Beliau serahkan seluruh hartanya agar dapat pergi hijrah 

Setelah beliau sukses hijrah ke Madinah, kembali merintis bisnis dari 0 dan kembali sukses.


Dikisahkan Saat beliau sampai di Madinah sepulang dari perjalanan bisnisnya yang jauh, beliau membawa kafilah dagang berupa 700 ekor unta penuh beserta muatannya.


Melihat hal itu Ummul Mukminin Aisyah r.ah mengingatkannya dengan hadits Nabi SAW: "Kulihat Abdurrahman bin ‘Auf masuk surga dengan merangkak". bersama sahabat-sahabatnya yang lain ke Madinah. 

Beliau bukanlah pengusaha yang pengecut, yang hanya duduk dan berani berjuang dengan harta saja. Beliau terlibat langsung dalam berbagai peperangan bersama Rasulullah. Beliau hadir pada perang Badar dan Perang Uhud.

Dari peperangan uhud ini ada sembilan luka parah ditubuhnya dan dua puluh luka kecil yang diantaranya ada yang sedalam anak jari. Perang ini juga menyebabkan luka parah di kakinya, sehingga Abdurahman bin Auf harus berjalan dengan pincang, dan juga merontokkan sebagian giginya sehingga beliau cadel bicaranya.

 Abdurrahman bin Auf adalah seorang pebisnis kaya raya yang meletakkan harta kekayaan dunia di dalam genggaman tangannya, bukan di hatinya. Ia mampu mengendalikan hartanya, bukan harta yang mengendalikan dirinya.

⁣⁣⁣⁣Beliau juga seorang yang hatinya sangat halus dan mudah bersedih. Beliau sangat takut akan pertanggung jawaban kehidupan beliau kelak di akhirat. Tak jarang beliau merasa khawatir terhadap kemudahan memperoleh rizkinya adalah kebaikan yang telah didahulukan oleh Allah di dunia bagi dirinya sedang nanti ia tidak lagi memperolehnya di akhirat.

Tak jarang beliau menangis ketika menghadapi hidangan makanan. Pada suatu ketika, saat hidangan jamuan makan telah disajikan di hadapannya, bersama para sahabat yang lain, beliaupun menangis. Karena itu para sahabatnya bertanya: ‛Apa sebabnya anda menangis wahai Abu Muhammad...?‛ sambil berlinangan air mata beliaupun berkata: ‛Mush’ab bin Umair telah gugur sebagai syahid, sedang ia seorang yang jauh lebih baik daripadaku, ia hanya mendapat kafan sehelai burdah, jika di tutupkan ke kepalanya maka kelihatanlah kakinya, dan jika ditutupkan ke kedua kakinya terbukalah kepalanya! 

Demikian pula Hamzah bin Abdul Muthalib yang jauh lebih baik daripadaku, ia pun gugur sebagai syahid, dan di saat akan dikuburkan hanya terdapat baginya sehelai selendang. Telah dihamparkan bagi ku dunia seluas-luasnya, dan telah diberikan pula kepadaku hasil sebanyak-banyaknya. Sungguh aku khawatir kalau-kalau telah didahulukan pahala kebaikan ku...!‛

  


 

TRIK PEMASARAN YANG DIHARAMKAN

 

TRIK PEMASARAN YANG DIHARAMKAN 


dalam dunia bisnis kapitalis saat ini banyak trik-trik yang dilakukan untuk memperoleh pelanggan atau suatu proyek

 1.Risywah (Suap)


Secara istilah disebut memberi uang dan sebagainya kepada petugas (pegawai), dengan harapan mendapatkan kemudahan dalam suatu urusan.


“Rasulullah SAW melaknat yang memberi suap dan yang menerima suap”.(HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Hakim, dan Ahmad)

2.Hibah atau Hadiah

 Hukum asal dari hadiah adalah boleh (mubah).


Namun demikian terdapat jenis hadiah yang dilarang oleh syariat Islam. Hadiah yang dilarang dalam syariat Islam adalah hadiah yang serupa dengan suap (risywah).

Suap diberikan pada saat suatu kepentingan yang akan terjadi dalam waktu dekat atau sedang terjadi. Maka hadiah biasanya diberikan pada waktu yang lebih lama sebelum suatu kepentingan si pemberi hadiah ada.

 DALIL KEHARAMAN

hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dari sahabat Abu Hamid As- Sa’idy r.a., bahwa Rasulullah Saw. telah mengutus Ibnul Atabiyah sebagai pengumpul zakat dari orang-orang Bani Sulaim.


Seusai melaksanakan tugasnya, Ibnul Atabiyah datang kepada Rasulullah Saw. dan berkata,

”Ini [harta zakat] kuserahkan kepada Anda, sedangkan ini adalah hadiah yang diberikan kepadaku.” Rasulullah SAW menjawab, ”Jika yang kau katakan benar, apakah tidak lebih baik kalau kamu duduk saja di rumah ayahmu atau ibumu sampai hadiah itu datang kepadamu?”...(HR. Bukhari).


Pemahaman sebaliknya (mafhum mukhalafah) hadits itu, jika hadiah itu datang kepada seseorang sedang dia duduk saja di rumah ayahnya atau ibunya, yaitu diberikan bukan karena menjalankan tugas menentukan keputusan/kebijakan, maka hukumnya jaiz (boleh)


3.Komisi

Komisi diantaranya terkait pemberian komisi kepada pejabat negara / karyawan maka hal ini telah jelas keharamannya berdasarkan hadits-hadits

Rasulullah SAW juga sabda beliau berikut: “Siapa saja yang kami (negara) beri tugas untuk melakukan suatu pekerjaan dan kepadanya telah kami berikan rezeki (upah/gaji), maka apa yang diambil olehnya selain dari (upah/gaji) itu adalah ghulûl (kecurangan).”


(HR Abu Dawud).


 4.Kick Back


Kick back merupakan penyerahan kembali sebagian biaya pekerjaan kepada pihak pemberi pekerjaan.


Dalam prakteknya kick back tidak dilakukan di depan akan tetapi dilakukan setelah pekerjaan selesai, pihak yang menerima pekerjaan kemudian memberikan sebagian dari biaya pekerjaan kepada pihak yang memberi pekerjaan.

Dalil pengharamannya adalah serupa dengan dalil tentang risywah, hibah, dan komisi di atas.


5.Entertaint


Entertaint adalah memberikan pelayanan yang diberikan untuk menyenangkan dan menghibur hati pihak yang menjadi rekanan atau calon rekanan bisnis atau kepada pegawai atau pejabat instansi seperti pelaksana tender/lelang. Entertaint boleh dilakukan dalam batas kewajaran sebagai hubungan baik yang memang perlu diberikan kepada rekanan bisnis. Namun entertaint dilarang jika telah menjurus kepada perbuatan haram seperti

 Entertaint juga dilarang dalam rangka mempengaruhi keputusan bagi para pegawai atau pejabat Negara demi kepentingan pengusaha yang memberikan entertaint. Hal ini termasuk kepada keharaman suap dan atau hadiah (risywah) sebagaimana telah dijelaskan dalilnya di atas.

 

 

 

 

 

 

Rabu, 21 Oktober 2020

BERCITA-CITA bukan BERANGAN-ANGAN

 

BERCITA-CITA ITU DIPERINTAHKAN DALAM ISLAM,

NAMUN BERANGAN -ANGAN JUSTRU DILARANG.

Aktivitas yang benar adalah hasil pemikiran yang benar. Jika berpikir tidak benarmaka aktivitas juga menjadi tidak benar. Salah satu contoh berpikir tidak benar adalah berpikir sesuatu yang tidak bisa direalisasikan.Sekedar angan- angan belaka.

 Dapat direalisasikan bukan berarti harus mudah direalisasikan. Berpikir besar dan rencana besar sering tidak mudah direalisasikan namun bukan tidak mungkin direalisasikan. Inilah perbedaannya, bukan harus mudah tapi dia mungkin atau mampu untuk direalisasikan (realizable).

 Islam melarang umatnya untuk berpanjang angan-angan, suka berkhayal (thulul ‘amal), tanpa ada upaya untuk merealisasikan apa yang dipahami. Islam adalah agama praktis yang menilai manusia dari amal perbuatannya.

 Oleh karena itu, sesungguhnya merealisasikan sebuah konsep atau ide yang baik merupakan tabi’at dari ajaran Islam. Allah sangat membenci orang-orang yang sudah memiliki pemahaman namun tidak mau merealisasikan pemahamannya tersebut.

 Imam Ali karamallahuwajhahu pernah berkata, “Sesungguhnya ada hal yang paling aku khawatirkan atas kalian, yakni mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan. Mengikuti hawa nafsu bisa mengakibatkan orang menyimpang dari kebenaran, sementara panjang angan-angan bisa menjadikan orang lupa akan akhirat.” (HR. al-Baihaqi dalam Sya'b al-Iman, VII/369).

 


Angan-angan itu muncul karena dorongan hawa nafsu, seperti yang disebutkan oleh Imam as-Suyuuthi dalam Jami’ al-Hadits bahwa thuulul amal huwa raja’un ma tuhibbuhu an-nafsu (harapan yang timbul karena keinginan nafsu).


Sedangkan cita-cita, ia muncul dari pemikiran yang benar, juga renungan yang mendalam tentang keadaan masa depan apa yang bisa mendatangkan maslahat untuk dirinya dan juga umat.


  “Orang yang cerdas adalah orang yang sudi mengoreksi diri dan beramal untuk kehidupan setelah mati, sedangkan orang yang lemah (bodoh) adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya, lalu berangan-angan kepada Allah.” (HR. Tirmidzi, beliau mengatakan haditsnya hasan)


Mengenai Hadits ini Al-Manawi dalam at-Taisir bi Syarhil Jaami’ ash-Shaghiir berkata, “Antara cita-cita dan angan-angan itu berbeda. Barangsiapa yang tidak mengolah tanah, tidak menaburinya dengan benih, namun dia menunggu datangnya panen, maka dia hanyalah pengandai yang terpedaya dan bukan orang yang bercita-cita. Karena orang yang bercita-cita itu adalah orang yang mengelola tanah, menaburinya dengan benih, mengairinya dengan air dan melakukan sebab-sebab yang logis untuk ikhtiar, lalu selebihnya dia berharap kepada Allah agar menghindarkan dari segala hama dan memberikan karunia panen raya.”


 “Bersungguh-sungguhlah mengupayakan apa-apa yang bermanfaat untukmu, memohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu merasa lemah (pesimis).”

(HR. Muslim).

  

  

 


  

Sabtu, 17 Oktober 2020

Mempersulit Diri

Mempersulit Diri
.
Sejatinya hidup itu sederhana, namun kita saja yang suka mempersulit.
.
Masa Sih ? Kayanya nggak ada manusia yang mau mempersulit diri.
.
Faktanya begitu.
.
Contoh gampang ngerti riba itu haram, toh masih ada juga tuh yang cuek gunain riba.
.
Begitu juga banyak perintah dan larangan Allah SWT juga sama cuek aja pura2 nggak tahu.
.
Akibatnya ? Persoalan hidup menerpa datang silih berganti. 
.
Ada yang sadar segera perbaiki diri.
.
Namun juga ada yang pura2 nggak ada masalah, lalu “pelarian” cari hiburan2, hobby dan semacamnya yg jadi “doping” saja.
.
Sebentar lupa lalu kembali sadar banyak masalah, resah, gelisah, stress, dll.
.
Yuk ah masa mau gitu2 terus.. apalagi hukuman dunia belum seberapanya pertanggungjawaban di akhirat kelak.
.
Taat Tanpa Tapi Dan Nanti!
.
Salam Sukses Berkah Berlimpah

Jumat, 16 Oktober 2020

Kunci kebahagiaan hidup

Dalam sebuah firman-Nya manusia tak kan khawatir dan tak kan bersedih hati ketika beriman dan bertakwa.
.
Merupakan Bagian dari takwa adalah Sabar, Syukur dan Ikhlas.
.
Ketika ketiganya ada kebahagiaan kan mengiringi perjalanan hidup (namun harus diiringi juga seluruh bentuk takwa yg lain).
.
Ketika mendapat kesulitan hidup, cobaan, ujian silih berganti. Bersabarlah.. yakin semua adalah sebagai penghapus dosa.
.
Sekecil apapun nikmat yang ada bersyukurlah, maka hati terhindar dari penyakit hati, yakin semua adalah karunia Allah SWT. Ketika syukur justru akan ditambah nikmat.
.
Terhadap setiap aktivitas jalankan dengan ikhlas niatkan semua untuk keridhoan Allah SWT, maka semua menjadi terasa ringan.
.
Itulah ke-3 kunci kehidupan yang membawa kepada ketenangan hidup.
.
Silahkan dibuktikan.
.
Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Minggu, 11 Oktober 2020

Serial Sahabat Rasulullah (Mushab bin Umair)

 

MOTIVASI DARI SAHABAT RASULULLAH SAW (Mushab bin Umair)

MUSHAB dulunya adalah pemuda tampan, kaya dan bunga majelis yang selalu dirindu kedatangannya oleh kaum wanita. Kemudian berubah menjadi perlambang pengorbanan dan pengabdian tanpa batas. 


Keluarga Kaya

Mushab datang dari keluarga yang kaya raya di Mekah. Ia adalah putera kesayangan ibunya. Ia adalah seorang pemuda tampan yang menjadi idaman para wanita. Ia adalah pemuda yang selalu tampil dengan pakaian-pakaian bagus dan mahal.


Bunga Majelis

Ia jugalah yang selalu menghamburkan bau wangi semerbak dan selalu menjadi bunga majelis. Ia adalah perlambang anak muda yang ideal. Tampan, kaya dan cerdas. Segala fasilitas kehidupan bagai telah ada di dalam genggaman tangannya. Para ahli riwayat melukiskan semangat mudanya dengan kalimat: ‚Seorang warga kota Mekah yang paling harum namanya.‛


Berubah 180 Derajat

Namun, kemudian semua kehormatan, kemegahan dan kemewahan fasilitas tersebut ditinggalkannya. Ia berubah menjadi sosok lain yang berbeda. Jauh dari segala kemewahan, kenyamanan serta pemujaan kaum wanita.


Sosok Baru

Ia telah berubah menjadi sosok pemuda yang sangat sederhana. Dengan pakaian ala kadarnya yang penuh tambalan di sana-sini. Ia rela diputuskan hubungan darah oleh keluarganya dan kehilangan seluruh fasilitas mewah serta hak warisnya.


Para Sahabat Bersedih 

Dalam sebuah Majelis. Demi memandang kondisi Mush’ab, mereka semua menundukkan kepala dan memejamkan mata, sementara beberapa orang matanya telah basah karena duka.

Mereka melihat Mush’ab memakai jubah usang dengan jumlah tambalannya yang sudah tak terhitung lagi, padahal belum lagi hilang dari ingatan mereka pakaiannya sebelum Islam tak ubahnya bagaikan kembang di taman, berwarna warni dan menghamburkan bau wangi.


Berkorban Dalam Dakwah

Tak hanya mampu berkorban untuk dirinya sendiri. Beliau juga memiliki pengorbanan yang tiada duanya dalam kasih sayang kepada orang lain. Wujud kasih sayang tertinggi yang beliau jalankan adalah dengan dakwahnya yang tak kenal lelah. Beliau adalah duta pertama Rasulullah yang mampu menjadikan Madinah (kota Yatsrib) yang dulunya penuh dengan peperangan antar suku menjadi kota yang siap menerima kedatangan Rasulullah SAW.


Perang Uhud 

Mushab bin Umair berteriak-teriak demi mengalihkan perhatian kaum kafir agar menjauh dari Rasulullah SAW. Pasukan kafirpun mendekat dan menyerangnya secara bergelombang.


Datanglah seorang musuh berkuda, Ibnu Qumaiah namanya, lalu menebas tangan kanannya hingga putus,Maka dipegangnya bendera dengan tangan kirinya sambil membungkuk melindunginya. Musuh pun menebas tangan kirinya hingga putus pula.

Wahai Mushab sahabat yang mulia. Gerangan dorongan kekuatan mulia apa yang engkau miliki? Hingga berkorban jiwa dan raga.

 

 

 

Kamis, 08 Oktober 2020

Cara Rasulullah Menjalankan Bisnis

Rasulullah merupakan pedagang yang pandai mengelola bisnis.

Bagaimana Cara Rasulullah Menjalankan Bisnis ?


1. Bekerja Sama (bersinergi), Beliau bersabda “Keberkahan sesungguhnya berada dalam Jamaah. Dan, tangan Allah sesungguhnya bersama Jamaah”

2. Kerja Pintar, Kreatif dan Visioner

3. Menerapkan kesepakatan Win-Win-Solution (Saling menguntungkan, dan tidak ada yang dirugikan)

4. Bekerja dengan Prioritas

5. Tidak melakukan Monopoli

6. Selalu berusaha dan Tawakal

7. Tepat Waktu

8. Berani ambil Resiko

9. Tidak menimbun barang dagangan (ihtikar), Rasul melarang Keras pelaku Bisnis dan menyimpan barang pada massa tertentu, hanya untuk keuntungan semata. Rasul bersabda bahwa pedagang yang mau menjual barang dagangannya dengan spontan akan di beri kemudahan. Tapi penjual yang sering menimbun dagangannya akan mendapat kesusahan (Dalam HR Ibnu Majah dan Thusiy).

10. Profesional di Bisnis yang Di kelolannya

11. Selalu Bersyukur di Segala Kondisi

12. Berusaha dengan Mandiri, Tekun dan Tawakal

13. Menjaga nilai-nilai harga diri, kehormatan, dan kemuliaan dalam proses interaksi bisnis

14. Melakukan bisnis berdasarkan Cinta (Passion).

15. Tidak MenZhalimi (Merugikan Orang lain)

16. Rajin Bersedekah 


sumber : http://rahasiabisnisrasulullah-sofyan.blogspot.com/

Senin, 05 Oktober 2020

Cara Bisnis Rasulullah (Merintis Bisnis)

 



RASULULLAH SAW MUDA MERUPAKAN PENGUSAHA YANG SUKSES.


Bagaimana MERINTIS bisnis cara Rasulullah ? Baca Sampai Selesai ! 

Fokus dan Konsentrasi, RasulAllah selalu Fokus terhadap bisnis yang beliau tekuni, Tidak mengerjakan bisnis yang satu ke satunya lagi sebelum beliau menyelesaikannya

kesuksesan beliau tidak datang dalam satu malam walaupun orang pilihan, tetap dimulai dari langkah-langkah kecil.


Beliau juga mempunyai Goal dan rencana yang jelas.

Beliau Tidak Mudah Putus Asa,

"Janganlah kamu berdua putus asa dari rizky selama kepalamu masih bergerak. Karena manusia dilahirkan ibunya dalam keadaan merahtidak mempunyai baju, Kemudian Allah SWT memberikan rizky kepadanya" (HR.Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya)


Beliau seorang yang Inovatif 

Barang yang di Jual Rasul selalu berbeda dari kompetitornya, dengan harga murah tetapi High Quality.


Selalu Berusaha Menjadi Trend Center

Beliau Memahami Kondisi Pasar

Dikisahkan Ketika beliau di Mekkah para pedagang dari kaum Quraisy yang ingin menjatuhkan Bisnisnya, dengan menjatuhkan Harga dengan tidak Wajar. Tetapi beliau menerapkan Hukum Supply & Demand, beliau menyiasati dan bersabar. Hingga semua dagangan para Kompetitornya habis semua.

Rasul baru Menjual Dagangannya karena Rasul Percaya kalau jumlah Permintaan (Demand) jauh lebih tinggi dari jumlah Penawaran (Supply) di Kota itu.

Tak lama kemudian Rakyat Kota tersebut membeli Barang Dagangan Rasul dengan Harga Normal, ketika rombongan

Pedagang itu pulang Mekkah gempar. Semua pedagang Rugi akibat banting harga kecuali Nabi Muhammad SAW yang untung besar. Itulah kejelian melihat, menganalisis, dan memahami Pasar. Hingga menguasai Pasar yang ada

Mampu Memanagement Organisasi secara Efektif
Bisa menghilangkan Mental Blocking, Atau juga yang di sebut dengan Ketakutan yang Berlebihan dalam menghadapi kegagalan usaha. Rasul selalu bisa mengalahkan diri sendiri dari hal-hal Negatif (mujahadah).

Kepercayaan Pemodal

Beliau Mampu menarik dan meyakinkan pemilik Modal untuk ikut serta dalam bisnis yang dilaksanakannya

Kamis, 01 Oktober 2020

Cara Bisnis Rasulullah (Bisnis Dengan Cinta)

 

Bisnis Dengan Cinta

(Intisari Tulisan Prof La Ode Kamaludin, Ph.d


Konsep bisnis dengan cinta sangat jarang terjadi di era ketika halal haram ditinggalkan seperti saat ini.


Cinta seorang muslimpreneur kepada relasi bisnisnya merupakan hal yang peting.


Baik kepada pelanggan, mitra, suplier, karyawan, dll.

Semakin besar rasa cinta (kebaikan) kepada pelanggan, semakin baik pula perilaku mereka kepada muslimpreneur, sehingga pelanggan merasa nyaman dan muncul loyalitas. 

Semakin nyaman pelanggan, semakin suka ia berbisnis dengan anda.


Juga berdampak direferensikan bisnis anda kepada teman dan relasi-relasinya.

Semakin bertambahnya pelanggan, artinya seiring sejalan semakin meningkat keuntungan .

Karyawan juga mesti diajak/dilatih untuk berikan pelayanan yang baik kepada pelanggan, dengan tersenyum , perhatian dan penuh keramahan.

Cara Bisnis Rasulullah (Rasa Syukur)

 

Rasa Syukur merupakan tanda dari rasa terima kasih kepada Allah SWT.


Setiap detik dan menit mestinya selalu ada sesuatu yang patut di syukuri dalam kehidupan ini. 

Jangan lewatkan hari-hari dengan murung dan bermuram durja. Perasaan bersyukur dan menerima apa yang ada dengan rasa syukur, akan mengundang bertambahnya kenikmatan.


“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mengumumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’” (QS. Ibrahim: 7)



Kebanyakan orang, selalu merasa tidak berkecukupan . Ada orang yang hidup kaya, tetapi tidak memiliki keturunan.


Ada yang keluarganya banyak, namun hidupnya miskin. Ada orang yang memiliki banyak uang, namun musuhnya banyak.


Begitu seterusnya, sehingga mereka merasa serba kurang, mereka pun lupa bersyukur kepada Allah.


Belum bisa dianggap bersyukur, bila ia menyadari segala yang ia miliki semata-mata atas keluasan rahmat Allah, namun di sisi lain melalaikan perintah Allah dan melanggar larangan-Nya, ia enggan ibadah, enggan belajar agama, enggan berdakwah, memakan riba, dll. ⁣

Yang Jauh antara pengakuan dan kenyataan.⁣


“Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya” (QS. Ali Imran: 123).