TUJUH PRINSIP PERSUASI CIALDINI
Profesor psikologi dan pemasaran asal Amerika, Robert Cialdini adalah orang yang ahli di bidangnya. Dia adalah ilmuwan yang paling banyak dikutip di bidang persuasi.
Hal ini tidak mengherankan: dia meneliti prinsip-prinsip persuasi selama bertahun-tahun dan menjadikannya transparan juga berhasil diterapkan.
Dia melakukan hal ini melalui penelitian literatur dan klinis, juga dengan menyamar sebagai dealer mobil, penjual door-to-door, dan pengiklan.
Berdasarkan semua penelitian tersebut, dia menyimpulkan ada tujuh prinsip persuasi yang dapat kita gunakan untuk memengaruhi orang lain. Dia menguraikan enam di antaranya dalam bukunya Influence-The Psychology of Persuation, yang telah terjual lebih dari empat juta eksemplar di seluruh dunia. Dia kemudian menambahkan prinsip ketujuh.
1.Timbal balik
Kita merasa wab mengembalikan apa yang kita terma sebelumnya. tu sebabnya memberkan sesat kepada pengunjung Anda sebelum Anda mengundang mereka ke perilaku yang dinginkan adalah hal yang cerdas.
2.Komitmen dan konsistensi
Kita ingin bertindak konsisten dengan tindakan dan posisi kita sebelumnya.Itu mengapa sebaiknya gunakan langkah-langkah kecil untuk menarikpengunjung Anda menuju perilaku yang dinginkan.
3.Bukti sosial
Jika ada keraguan dan pillhan yang berlebihan, kita membiarkan diri kita dibimbing oleh orang-orang di sekitar kita. Itu mengapa menunjukkan bahwa orang lain juga melakukan perilaku yang dinginkan adalah hal yang cerdas.
4.Kesukaan
Kita lebih cenderung mengatakan ya kepada orang yang kita sukai. Itu sebabnya memberikan alasan kepada pengunjung agar menyukai Anda adalah hal yang cerdas, seperti memberikan pujian dan menekankan
5.Otoritas
Kita memercayai orang-orang yang memiliki lebih banyak pengetahuan dan keahlian daripada kita. Oleh karena itu, menunjukkan Anda memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat dikembangkan oleh pengun-jung Anda adalah tindakan yang cerdas.
6.Kelangkaan (scarcity)
Kita memberi nilai lebih pada sesatu ketika hal itu terbatas atau hanya tersedia sementara waktu. Itu sebabnya membuat sesuatu menjadi lebih menarik dengan menekankan ketersediaannya yang terbatas, baik dari segi kuantitas maupun waktu adalah hal cerdas.
7.Kesatuan
Kita lebih cenderung memercayai orang-orang yang merupakan bagian dari kelompok yang sama dengan kita. Oleh karena itu, menciptakan rasa kebersamaan atau memanfaatkan kesatuan yang kita rasakan dengan orang lain adalah hal cerdas.
(Diambil dari buku Online Influence, Bas Wouters & JORIS Groen)

