banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Senin, 26 Maret 2012

Kebiasaan memberi dan berbagi

Materi saya ambil dari akun twitter saya @Agung_N_Susanto dengan hastag #memberi.

Salah 1 kunci dimudahkan sgala urusan adalah dgn prinsip memberi.Prinsip kebiasaan  dan berbagi sesungguhnya adalah prinsip investasi kepercayaan.prinsip mendahulukan , bukan menunggu & meminta adlh prinsip melepaskan energi kebaikan dari dalam diri.


Ingatlah prinsip aksi min reaksi. Bahwa sebuah aksi akan menciptakan reaksi. Dgn  mka akan mnimbulkan jg suatu reaksi.# kebaikan akan menghasilkan pula sesuatu kebaikan,yakni berupa meningkatnya investasi energi kepercayaan dari orang lain.



dlm berbisnis,bkerja,berkarya & sgala hal,jk ingin mendapatkan ksuksesan &kbahagiaan awalilah dgn kebiasaan memberi & berbagi. kebiasaan  = melepaskan energi (+) dari dlm diri.Energi ini sesungguhny tdk pernah hilang dri muka bumi,hny akan berubah bentuk saja. Energi positif berupa kebaikan ini akan kembali kepada diri kita dalam jumlah yang berlipat ganda. kmbali brupa kbahagiaan,kesenangan batin, ketenangan,kemudahan hidup,rejeki, keselamatan/ditolong org lain.


Banyak hal yang dapat diberikan dan dibagikan kepada orang lain, tidak harus harta dan uang .ex :  perhatian yg tulus,penghargaan,pujian dr hati,Menolong yg mbtuhkan,pengalaman & ilmu pengetahuan, dsb



Intinya awalilah dengan kebiasaan  dan berbagi, bukan menunggu dan meminta. DLm bidang apapun,jk prinsip  &berbagi dijlnkan mka tunggu sja kmudahan2 akn dtg dgn sndrinya pd kita. Rejeki dtg spt diantar,prtolongan saat ksulitan,apa yg dsmpaikan cpt diterima,&sgla kmudahan hidup lainnya. Kbiasaan  jg mbuat mjd rendah hati,jk dptkan ssuatu yg diluar keinginannya ttp tenang &sabar. 



kbiasaan  sbnrnya adlh mengikuti sifat2 mulia Allah yg sudah “built in” dlm hat Yakni Ar-Rahman & Ar-Rahim /Maha Pengasih & Pnyayang. Bagaimana dapat menjaga keikhlasan hati dalam  ? Kuncinya adalah menjaga kejernihan hati nurani.



Jika kita  ssuatu dgn hrapan ingin mendptkan blasan dr org tsb.brti hati kita blm jernih &msh trbelenggu.Jk  dgn pamrih maka tdk akan mjd energi (+). Org pun akan mrsakan itu hny sbg kepura2an belaka.Biasakan mengucap Bismillahirohanirohim niat tulus dari hati bhw apa yg kita berikan benar utk berbagi kebaikan.


contoh dlm bisnis,seorg sales yg niatnya bjualan sja (utk ambil keuntungan dr org yg ditwrkan),tnp niat utk  kan solusi apa yg tjd? yg tjd adlh kita sbg org yg ditwari akan menolak walau mungkin kita mnyukai produk tsb.krn kita mrsakan energi tdk nyman yg hdir bgitu sja.



berbeda jk niat pnjual adlh utk mmbntu & berikan solusi,bs jd sblknya.dr produk yg tdk suka mjd tertarik & mlah membeli. inlah kekuatan  bagi yg benar dgn tulus iklas niat untuk berbagi mka energi itu pun akan kmbali dgn kita dlm bntuk serupa.



balasan  & berbagi kadang tdk muncul dr org tsb.bisa dr org lain yg akan membalas kebaikan kita tsb. Utk itu biasakan utk  & berbagi pd siapapun,mka keberkahan hidup kita dlm bntuk kelancaran dlm sgala hal akan datang mngikuti. 



demikian sdkit sharing dr saya ttg  dan berbagi.semoga bermanfaat.Saatnya lanjut berkarya kmbali. Success is our right! if u want 




1 komentar:

  1. Memang benar, yang saya rasakan ketika memberi atau berbagi masih berharap suatu saat orang dibagi atau diberi kebaikan oleh kita membalas kebaikan kita, padahal ketika berbagi mestinya jangan berharap balasan dari orang, kalaupun berharap balasan harus dari yang punya orang,yang menciptakan orang (Yang Maha Kuasa, Yang Maha Kaya, Yang Maha Besar, Yang Maha Agung, Yang Maha Rizeki), maka, dengan sendirinya balasanya akan maha kaya, maha besar, yang tadi sepakat disebutkan di atas, sesungguhnya kebaikan yang kita keluarkan sesungguhnya tidak hilang, tetapi ada di alam semesta, suatu saat akan kembali ke kita dalam ukuran, bentuk, kejadian, peristiwa yang lebih besar, lebih dahsyat, lebih kuat, sebab yang mengembalikan adalah bukan manusia, tetapi kekuatan Yang Bersumber dari Yang Maha Transendental, Yang Maha Supra Natural (Allah SWT) termasuk kebaikan, maupun keburukan, artinya pepatah, siapa yang menabur angain, maka akan menuai badai, yang kita harapkan badai kebaikan, bukan badai keburukan, sangat tergantung yang kita tanam. wallahu a'lam

    BalasHapus