banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Minggu, 19 Januari 2014

Keberkahan dalam bisnis

@Agung_N_Susanto
Ada yg sampai ketujuan,ada yg berhenti tengah jalan,ada juga yg jalan ditempat ya karena kbnykan tdk tahan melewati

Terlalu fokus akan target/tujuan membuat mudah down jk tak tercapai & cpt stres krn sulitnya mencapai target

Namun jdikan fokus pada prosesnya,nikmati jalani setiap satu persatu,maka akan terasa enjoy

Pun dlm membangun perusahaan,mimpi/tujuan boleh setinggi2nya,namun utk meraihnya tdklah instan sekejap mata

Trs tingkatkan kapasitas yaitu dgn proses pembelajaran diri melalui pengalaman riil,bkn hny skedar teori

Dlm akan melewati keadaan naik-turun seiring tantangan bisnis,teruslah bergerak jgn berhenti berupaya

Lakukan upaya dgn cara yg berbeda,inovatif kreatiflah serta bnyk gali ilmu,nanti jlnnya kan ketemu jua

Konteks yg dbicarakan dsni adlah satu sisi terkait sunatullah (hukum alam) terkait teknis bisnis,jgn lupakan pillar lainnya yaitu syariat. Secanggih apapun teknis tnp syariat di jalankan mk tak kan ada keberkahan,spt nya sulit dan sll ada saja masalah.

Jadi keduanya hrs seiring sejalan, ditambah jdkan tujuan utk sst yg hakiki tdk dunia semata,maka insyaAllah bisnis kan dibacking Allah.

Tujuan hakiki + sesuai syariat + sesuai sunatullah = keberkahan dalam bisnis

Contoh salah satu ssuai syariat yaitu lihat produknya apakah bnr2 halal,apkah membawa pd manfaat/mngarahkan pd sst yg dilarang Allah. Ex: jualan baju muslim apakah sdh pasti baik? Bs jd tdk baik pabila baju muslimnya blm syar'i,serta aplg diperuntukkan dipake diluar rmh.

Contoh lain terkait syar'i nya produk yaitu jgn sampai berjualan produk2 yg membawa pada wanita pakaian syuhrah/ tabaruj.

Terkait prosesnya jg produk hrs halal spt pd laundry yg adanya tata cara proses toharoh/bersuci yg benar utk baju2 yg terkena najis. Pd bisnis kuliner,ke halalannya jg hrs dipastikan spt apakah ayam/kambing yg disembelih sdh menyebut nama Allah?

Bagi yg sdh dpt sertifikat halal MUI apkah bs dipastikan ke halalannya?blm tentu krn MUI tdk memastikan prosesnya setiap saat. Dan MUI saat pngjuan hny melihat dari bahan2 yg dikandung,bkn dilihat dari prosesny. Spt kami yg mengajukan laundry halal ke MUI ,mreka bingung sndiri krn hny mnilai dr bahannya bkn proses,pdhal proses jg mnentukan halal/tdk

Itu sdkit share ttg ke halalan produk/ produk yg syar'i,supaya bisnis benar2 berkah.. Pabila kita tak peduli akan halal/haram,bagaimana Allah mau peduli pada kita..Belajarlah,berilmulah yg membawa pd kesuksesan hidup didunia dan akhirat.. dsbut dlm hadits org yg berilmu akan mndekatkan diri kpd surga

"..Pdhal mknanny haram,mnmannya haram,pakaianny haram &diberi makan dgn mkanan yg haram,mk bgmanakah Allah kan perkenankan doanya?"HRMuslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar