banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Selasa, 20 Agustus 2019

Derajat ujian


Urutan tingkat ujian ini seperti mengurutkan tingkat pendidikan dari profesor, doktor, pascasarjana, sarjana, SMA, SMP, SD, dan TK.
.
Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” [HR. Tirmidzi]
.

Bila ingin menjadi orang sholeh tidak bisa didapat dengan bersenang-senang, tetapi melalui perjuangan yang berat. 
.
Bagaimana tidak, syariat mengatur setiap perilaku manusia, baik berupa perintah dan larangan yang demikian banyak. Sampai-sampai disebutkan dalam hadits bahwa dunia penjaranya orang beriman.
.
Juga, menjadi orang sholeh berarti harus siap dengan ujian Allah yang lebih berat dari yang lainnya. 
.

Tak ada pilihan untuk mengelak dari ujian Allah. Seperti halnya anak sekolah yang tak bisa mengelak dari ujian di sekolahnya. 

.
Semua proses yang berjalan harus dilewati. Siapa yang lulus, masuk ke tahap yang lebih tinggi. Siapa yang gagal, akan mengulang di kelas yang sama atau mungkin diturunkan ke kelas yang di bawahnya.
.
Harusnya ketika ujian datang, seorang mukmin bisa bergembira dan mensyukuri hal itu. Dengan adanya ujian berarti ia memasuki fase kenaikan kelas. 
.
Jika ia berhasil melewati dengan penuh kesabaran dan mendapat Ridho-Nya (dijalankan sesuai syariat),  maka ia naik ke kelas berikutnya. 

.

“Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya ujian bala’ dan sesungguhnya siapa yang ridha mendapat ujian, tentu baginya keridhaan Allah, dan siapa yang murka mendapat ujian, tentu baginya murka Allah.” (HR Tirmidzi dan Abu Dawud).
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar