banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Jumat, 10 April 2020

Visi hidup yang haq


Apa Visi Hidupmu?


Waktu masih kecil pernah ada kejadian mengagetkan yang sampai sekarang masih lekat dalam ingatan.


Saat itu tinggal di Lampung, seperti biasa rutinitas menjelang tidur sikat gigi, cuci tangan, cuci kaki, ke kamar, doa “bismika Allahuma ahya wa bismika amuut” dan akhirnya tidur lelap.


Pagi hari bangun, langsung kaget dan bingung bukan lagi ada di kasur semalam, tapi sudah dikasur lain, di kamar hotel, dan di jakarta.


Padahal waktu dari lampung - jakarta jalur darat sekitar 8 jam. Harus nyebrang naik kapal very. Dan anehnya saya nggak terbangun sama sekali. Apalagi sebelumnya juga tak ada rencana dari Ayah saya.


Kejadian semacam ini saja sudah buat bingung. Coba bayangkan seandainya kejadian serupa terjadi pada anda. Anda tidur nyenyak dan tiba2 bangun pagi di sebuah istana yang mewah, lengkap dengan makanan, fasilitas bioskop pribadi, kolam renang besar, lengkap dengan mobil mewah, motor besar, dan pelayan bagai bidadari yang siap melayani apapun mau anda.


Sebagai orang yang diberikan akal sehat, tentu anda akan bertanya dimana saya ? bagaimana saya bisa disini? Untuk apa saya dibawa ke istana ini? Apakah semua fasilitas ini untuk saya ? Apakah saya akan terus berada disini? Akan kemana setelah ini ?


Anda akan terus merasa gelisah hingga menemukan jawaban yang memuaskan akal dan menentramkan jiwa.


Sebagai orang yang berakal sehat anda tidak akan melakukan apapun sebelum semua itu terjawab. 


Kecuali anda orang yang bebal atau bahasa tren sekarang GOBLOK, mendapat semua fasilitas itu tanpa pikir panjang langsung dinikmati semua tanpa perlu jelas jawabannya.


Begitulah gambaran dalam hidup, seharusnya sebagai manusia berakal sehat memiliki kesadaran tentang keberadaanya dimuka bumi. 


Visi kehidupan didapatkan ketika berhasil menemukan jawaban dari 3 pertanyaan mendasar : 

(1) Dari mana ia berasal?

(2) Untuk apa hidup didunia ?

(3) Akan kemana setelah meninggal dunia?

 

Konsekuensi atas Jawaban pertanyaan ini membuat diri selalu berhati-hati dalam menjalani kehidupan & selalu menyesuaikan perbuatan dengan apa yang diridhoi penciptanya, Allah SWT.



“Dan tidaklah patut bagi laki-laki mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata.” (al-Ahzab: 36)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar