banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Minggu, 17 Mei 2009

Journey to Malaysia chapter 2

6 Mei 2009

Hari kedua IBM merupakan hari yang cukup penting, dimana saya akan bertemu dengan salah satu franchisor satu-astunya untuk bisnis laundry di Malaysia. Saya bertemu dengan salah satu divisi marketing, beliau memberitahukan bahwa Manager yang harusnya datang tidak bisa hadir dikarenakan sedang di luar kota.

Kami berbincang-bincang cukup lama sekitar 1 jam, padahal waktu yang diberikan panitia untuk meeting hanya 1/2 jam saja. Mr.Hafidz menjelaskan mengenai sejarah perkembangan Smart wash yang telah berdiri dari tahun 1998. Mulai dari perkembangan bisnisnya, mesin yang digunakan dan sistem franchise yang dijalankan. Karena saat itu saya berkedudukan sebagai Buyer saya mendengarkan presentasi beliau, setelah cukup lama giliran saya memperkenalkan bisnis yang saya geluti, ternyata perusahaan kami merupakan perusahaan yang memiliki konsep yang sama. dan Beliau baru mengetahui bahwa Simply Fresh Laundry memiliki jaringan waralaba yang juga sangat berkembang di Indonesia. Di moment inilah saya ajukan penawaran kerjasama saling menguntungkan, dimana Smart Wash membantu Simply Fresh yang ingin masuk ke pasar malaysia, demikian sebaliknya Simply Fresh membantu Smart Wash yang sangat ingin masuk ke Indonesia.

Pembicaraan kami lalu berkembang kearah pendanaan modal. Ternyata hebatnya dari pemerintah Malaysia, untuk pendanaan pengembangan usaha sekelas UKM diberikan dengan tanpa agunan dari 50rb RM - 1jt RM. Sedang untuk Franchisor bisa sampai 3jt RM (kurs 1 RM = Rp.3000) jadi setara dengan 9 Milyar Rupiah. dan dengan skema RM 1.000.000 diberikan secara cuma-cuma, sisanya dibayar dengan bunga yang sangat rendah... Sungguh luar biasa.

Pemerintah Malaysia sendiri memberikan fasilitas yang sangat komplit bagi para UKM yang ingin mengembangkan bisnisnya.
1. Mulai dari pendampingan usaha, banyak sekali konsultan-konsultan dari pemerintahan yang secara rutin memberikan pendampingan. Makanya tidak heran jika packaging produk yang dihasilkan sangat bagus, seperti sekelas produk yang telah memiliki perusahaan besar jika di Indonesia.
2. Seluruh jenis perusahaan diarahkan untuk bisa Go International, tidak hanya untuk merambah pasar dalam negerinya.
3. Sering diadakan event-event Internasional untuk menarik buyer-buyer dari luar negeri (seperti IBM dan MIHAS ini salah satunya)
4. Sewa tempat untuk bisnis yang baru berkembang disediakan gratis ditempat-tempat strategis oleh pemerintah, dengan dikasih batas waktu tertentu setelah akhirnya membayar sewa tempat.
5. Pajak rendah.

Itu sedikit yang saya tahu mengenai fasilitas dari pemerintah Malaysia kepada para pengusaha-pengusaha UKM. Sepertinya sudah diatur sedemikian rupa supaya seluruh pengusahanya bisa berkembang dengan baik, dan banyak yang mau menjadi seorang wiraswasta.Karena Setahu saya sebelum ada fasilitas ini tidak banyak orang-orang asli pribumi Malaysia yang mau berbisnis, namun kalo sudah begini siapa sih yang tidak mau..?

Setelah meeting IBM bersama Mr Hafid kami sepakat akan mengadakan dialog lanjutan mengenai kerjasama yang akan dilakukan.
Pada intinya bahwa walaupun kita hanya menjadi Buyer di meeting ini, namun tetap saja saya bisa menawarkan kerjasama dengan pihak Seller (malaysia) tergantung pintar-pintarnya kita, dan itupun sejauh kita tidak secara terang-terangan memberikan penawaran. Seperti dimulai dengan memberikan penjelasan mengenai bidang usaha yang saya geluti, dan produk-produk yang sayamiliki. Jika produk kita lebih bagus, atau bisa disinergikan untuk kerjasama saling menguntungkan kenapa tidak? toh mereka juga menerima dengan tangan terbuka..
Seperti juga teman saya dari Palembang Pak Hadi, yang berbisnis kain Songket. Beliau memberi tahukan kepada perusahaan yang meeting bersamanya, bahwa songket yang ia miliki lebih murah dan lebih berkualitas, ujung-ujungnya sang Seller jadi ingin tahu lebih dan dilanjutkan ke meeting diluar IBM sebagai follow-up.

Jadwal meeting selanjutnya dengan salah satu perusahaan dibidang chemical, namun karena tidak hadir saya pun memutuskan bersama Pak Yumono Labdo dan Istri, serta Pak Hadi dari Palembang untuk jalan-jalan. Kebetulan jadwal meeting kami bertiga telah selesai.

Setelah makan siang di gedung MATRADE yang telah disediakan oleh panitia, kami pun menuju KLCC (Kuala Lumpur City Center) atau biasa disebut Twin Tower Petronas. Merupakan salah satu gedung tertinggi di dunia saat berdirinya gedung itu..didalam nya ada Mall, dan dilantai atas sebgai tempat perkantoran. bagi pengunjung yang ingin menuju ke atas jembatan sky bridge (jembatan penghubung ke dua gedung) bisa mengikuti gratis dengan dibatasi 1000 orang perhari.



7 Mei 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar