banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Sabtu, 09 Mei 2009

journey in Malaysia chapter 1


Tanggal 4 Mei 2009

Sore hari bersama rombongan TDA (Tangan Di Atas) Joglo kami berangkat dari Bandara Adi Sucipto, jam menunjukkan pukul 17.00 wib. dan sampai di Malaysia pukul 20.30 waktu setempat (waktu Malaysia lebih cepat 1 jam dari wib), dengan jarak tempuh 2,5 jam Jogja-Kuala Lumpur.
Karena naik Air Asia Kami mendarat di LCCT (Lower Cost Carier Terminal) , jika naik Garuda bisa mendarat di KLIA (Kuala Lumpur International Airport).
Saya bersama teman2 TDA Joglo yaitu Bapak Yumono Labdo bersama istri (butik adzani) dan Bapak Surya Agung bersama istri dan kedua anaknya (salak Pondoh).
Setelah selesai membereskan perijinan di imigrasi, lalu kami dijemput oleh panitia Matrade, sempat dioper dari kendaraan travel (seperti LX 300 tetapi lebih besar) lalu dipindah ke bus yang berisi para peserta IBM dan Mihas dari negara lain.
Setibanya di Hotel Legend (hotel bintang 5) kami lalu registrasi dan ditunjukkan ke kamar masing-masing yang merupakan fasilitas dari pemerintah Malaysia.
Karena waktu telah larut akhirnya kami hanya bisa memesan makan malam di hotel dan segera beristirahat.

5 Mei 2009
Hari pertama event Individual Business Meeting (IBM), IBM adalah suatu event dimana pemerintah Malaysia mengundang buyer-buyer dari seluruh negara didunia untuk dipertemukan dengan pengusaha-pengusaha lokal malaysia. Suatu event rutin tahunan, ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah Malaysia kepada pengusaha lokal dengan memfasilitasi supaya produknya bisa export ke Luar Negeri. dan memang oleh pemerintah Malaysia diatur supaya para pengusaha berorientasi ekport, tidak hanya menggarap pasar lokal mereka saja.
Di event ini peserta dari Luar Negeri hanya boleh sebagai buyer saja, dilarang untuk menawarkan produknya selama meeting berlangsung. Jika terbukti melanggar maka fasilitas hotel berbintang 5 dan transport akomodasi bisa dicabut.
Hari pertama kami dijemput menggunakan 6 bus besar dari hotel menuju lokasi IBM , yaitu di MATRADE (Malaysian Trade). Bersama delegasi negara lain kami bersama-sama dalam beberapa bus, semua bercampur tidak terpisah berdasarkan negara.menambah kedekatan dan bisa saling mengenal satu sama lain.

Awal mula saya pikir Matrade mengadakan event ini di gedung serba guna atau di gedung yang disewa. Ternyata Matrade sudah memiliki gedung sendiri yang mewah dan memang dikhususkan untuk event khusus perdagangan luar negeri saja. Sungguh luar biasa..
Kami bersama rombongan langsung menuju lokasi meeting, dengan peserta bisa menempati meja-meja sesuai nomor yang sudah ditentukan oleh panitia. Lokasi meja dibagi berdasarkan negara supaya mempermudahkan didalam para seller menemukan lokasi buyer.
Para buyer sudah ditentukan oleh panitia mengenai jadwal pertemuan dan meting dengan syarikat/perusahaan mana. Syarikat dipilih sesuai dengan jenis bisnis yang kita tekuni, supaya apa yang dibicarakan bisa sejalan.
Hari ini sebenarnya saya tidak ada jadwal meeting, hanya saya tetap ikut datang ke matrade.

Saat makan siang tiba kami dipersilahkan untuk lunch bersama di lantai 5, saat itu saya lunch bersama delegasi dari Afrika Selatan dan dari Jepang, kami berbincang-bincang sesaat di meja makan.

Selesai acara meeting dan makan siang, pukul 14.30 saya memutuskan kembali ke hotel bersama Pak Surya Agung (jadwal meeting juga sudah selesai).
Lalu sesampainya di hotel saya bersama keluarga Pak Agung memutuskan untuk jalan-jalan keliling kota Kuala Lumpur. Kami naik Kereta Listrik dari samping Hotel Legend menuju Masjid Jamek, Dengan biaya hanya 1,2 RM per orang tibalah kami di masjid jamek (PWTC-Masjid Jamek hanya 10 menit). Saya sangat kagum akan perkembangan kota Kuala Lumpur sangat bersih dan transportasi massal sangat aman,nyaman dan banyak.Bisa memakai mono rail, KRL semua jurusan, Busway, KRL sub-way. Sistem pembelian tiket kartu pun sudah moderen.Hmm bayangan saya terbang ke Indonesia , andaikan Jakarta bisa seperti ini, pasti kemacetan tidak akan separah sekarang..
Ya Kuala Lumpur menjadi suatu negara yang sangat moderen untuk ukuran Asia tenggara.
Disini ada 3 etnis utama : Melayu, India dan China. Orang Melayu rata-rata bekerja di pemerintahan, orang India banyak yang sebagai pekerja kasar dan wiraswasta restoran, dan etnis China di perdagangan.
Awal mula saya pikir di Kuala Lumpur seperti di Banda Aceh, yang diwajibkan berjilbab, ternyata layaknya kota moderen disini pun untuk pakaian cukup bebas seperti di Jakarta atau kota-kota besar lainnya. Jadi jangan heran jika melihat perempuan berjilbab disebelahnya ada perempuan lain dengan pakaian yang sangat minim, karena di Kuala Lumpur banyak orang asing yang datang berlibur, dan merupakan salah satu kota pusat perekonomian Malaysia.

Perjalanan hari ini dari Masjid jamek (awal mula kota Kuala Lumpur dari Masjid bersejarah ini) lalu dilanjutkan jalan sedikit ke pasar seni , karena kaki saya sudah capek muter-muter dan belanja di pasar seni, niat untuk berjalan ke china town tidak terlaksana, dan kamipun setelah selesai belanja dengan menaiki taxi pulang menuju hotel. Taxi sama seperti di Jakarta ada yang mau menggunakan argo dan ada juga yang hanya mau dengan harga pas, ya tentunya dengan tawar menawar terlebih dahulu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar