banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Sabtu, 29 Maret 2014

Kita masih terjajah!

@AgungNSusanto



seorg teman yg bekerja di pajak kasih saran kalau mau harta simpanan ga kena pajak ya emas batangan..

kendaraan,rumah,tanah,dll smua ada pajaknya .cuma emas yg ngga,dan lagi nilai dari masa ke masa terbukti stabil

hadits ttg emas » "...bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan uang 1 Dinar kepadanya agar dibelikan seekor kambing untuk beliau (H.R Bukhari).”

Dari hadits tersebut kita bisa tahu bahwa harga pasaran kambing yang wajar di zaman Rasulullah SAW adalah 1 Dinar.

1 dinar= 4,4 gram emas,saat ini berkisar 1 dinar = 1,9 juta +- .luar biasanya dgn satu dinar nilai skrg pun bisa utk beli 1 ekor kambing

Kesimpulannya perbedaan waktu antara pada zaman Rasulullah SAW sampai hari ini nilai daya belinya masih tetap 1 Dinar

hal ini merupakan bukti nyata jika kita menyimpan Dinar/Emas stabilitas nilai daya belinya mampu menangkal kenaikan barang & jasa

nilai uang rupiah (IDR),pada tahun 1975 harga seekor kambing dgn kualitas yg bagus di kisaran Rp 8.000 (delapan ribu rupiah) per ekornya

dgn uang IDR/ uang rupiah dijamin nilai 8000 tsb jk ditabung di bank dgn 10% per thn skrg hny bernilai bbrp pluh ribu saja,alias nilai jatuh

sejak dulu blm pernah krisis moneter/keuangan selama emas dan perak masih dijadikan mata uang

termasuk ketika uang kertas masih distandarisasi dgn emas/perak yakni ketika Bretton Wood Agreement masih diikuti

Dimana setiap mata uang harus dirujuk kepada emas, belum pernah terjadi krisis seperti yg tjd skrg ini.

Adalah Amerika dibawah Nixon yg kemudian membatalkan perjanjian Bretton Wood tsb pada tahun 1971

Sejak saat itu dollar Amerika tdk didasarkan kpd emas.Dgn demikian ekonomi dunia secara praktis dikuasai Amerika,

mengingat mata uang rujukan dunia adlh dollar Amerika,dmn Amerika adlh sbg negara pemenang perang dunia 2,ekonomi eropa sedang hancur

akbatnya pemerintah suatu ngara bs mncetak uang dari kertas yg sangat murah mjd ‘kertas yg bernilai” ssuai dgn angka yg ditulis dikertas tsb

Dlm hitungan sederhana, seign or age yg diperoleh dari pencetakan uang 1 dolar AS tsb adalah 96 sen dolar AS per lembarnya.

Padahal dgn biaya yg sama mereka dpt mencetak uang 100 dolar AS (Hamidi, 2007). Berapa keuntungan yg bakal mereka peroleh? Sangat fantastik!

Kita harus pahami bhw seluruh uang kertas yg sekarang ini beredar tdk memiliki jaminan apa2,

kecuali dgn mata uang kertas yg dianggap “kuat”,spt Dolar AS,Euro Yen.pdhal uang kuat inilah mrupakan mata uang yg laku bagi prdgangan dunia

silahkan dbayangkan,dmn letak keadilannya jk utk beli berbagai kkayaan SDA yg sangat bernilai ditukar dgn lembaran2 kertas yg tinggal cetak

Fenomena inilah yg kemudian mjd sumber utama dr tjdnya pemiskinan & tjdnya berbagai tragedy kelaparan di negara2 yg berkembang di dunia ini

Pnyebabnya tdk lain diakibatkan dr pengerukan kkayaan dunia oleh mata uang kertas dari negara2 maju,spt Amerika Serikat,Jepang &negara Eropa

Kedua dampak dr uang kertas, dmn dibuat sistem kurs nilai tukar mata uang yg harus mengambang bebas.

Ketentuan ini ssuai dgn ajaran ekonomi kapitalisme.Sistem kurs yg mngambang bebas akan mnybabkan nilai mata uang di dunia tidk ada yg stabil

Nilai mata uang yg mudah berubah tersebut akan sangat berpengaruh terhadap segala proses transaksi perdagangan, khususnya ekspor dan impor.

Jk volume ekspor suatu Negara sedang bagus,scr cepat akan mudah anjlok bersamaan dgn merosotnya nilai mata uang Dolar AS,demikian sbaliknya

Jk industri dlm negeri sngat trgantung pd komponen impor,scr mndadak industri tsb bs lngsung gulung tikar,bila tiba2 nilai mata uang merosot

Dgn tdk stabilnya nilai mata uang,mk dlm era kompetisi global yg sngat liberal,bkn tdk mungkin “permainan” nilai kurs mata uang dpt dgunakan

dgunakan sbg senjata yg tdk kasad mata utk menghancurkan industri2 lawan yg dianggap akan mjd pesaing yg membahayakan

Terlebih bagi nilai mata uang yg sangat lemah spt rupiah,tentu akan sangat rentan thdp goncangan dibanding mata uang lainnya di dunia ini

Hebatnya diIndonesia ketika mmbuat kebijakan sll memihak kpd asing,mknya knp para "cukong" sibuk danai parpol2 di musim kampanye ini

sistem yg ada di Indonesia memberikan kemudahan bagi penguasa utk membuat aturan yg sesuai dgn kehendaknya

Penjajahan tdk akan mungkin mudah masuk secara leluasa ke dalam suatu negara jika negara tersebut tidak lunak.

Emas di Timika (Freeport),Gas,MinyakBumi dsb,di Indonesia semua rata2 dikuasai asing

Dlm sistem syariah,bunga dan perdagangan uang yg tdk menghasilkan barang & jasa melainkan hanya kertas2 berharga tdk diperbolehkan,

Dimana emas dan perak sbg mata uangnya yg bernilai stabil,menerapkan pasar faktor produksi dgn demikian tdk ada penumpukan modal

Jd kesimpulannya saat ini kita masih dijajah.pemenangnya adlh para pemilik modal & kepentingan asing yg mmegang perekonomian dunia

Solusinya kembali ke cara yg diajarkan Islam,baik sistem ekonomi juga terutama sistem di negara yg membuat kebijakan2

1 komentar:

  1. Super Sekali... Jika semua orang sudah paham tentang asal usul uang kertas, mungkin Indonesia akan tetap jaya. Karena pada zaman kerajaan Majapahit dahulu uang yang digunakan adalah uang emas. Begitu juga dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah Allah SWT telah menyebutkan bahwa mata uang yang berulangkali disebut hanyalah dinar dan dirham (emas/perak) tidak ada yang lain.

    Perubahan mata uang internasional menjadi kertas, tentu ada skenario besar dibalik semua itu. Apa rencana bangsa barat? view video syekh imran hosen.

    Syekh Imran Hosein : Rahasia dibalik sistem keuangan internasional

    http://www.youtube.com/watch?v=5-fN7bJzwhs

    Channel Youtube :

    http://www.youtube.com/channel/UC3Xlgbc8gq3NOMmdEUAlfGg

    BalasHapus