Manusia punya “perangkat” canggih sebagai “radar” untuk membantu mengarungi samudra kehidupan.
Dengannya tahu kemana diri ini sedang condong.
Apakah condong kepada yang fana (dunia) atau condong kepada yang kekal (akhirat).
Perangkat itu adalah HATI.
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Dalam kondisi pandemi covid-19 semua manusia hadapi persoalan.
Ada yang persoalan kesehatan, bisnis, dirumahkan, PHK, nafkah, bahkan sampai urusan kebutuhan pokok.
Apapun, semua ada kadar ujiannya masing-masing.
Saat inilah gunakan radar HATI, bermuhasabah, merasakan kemana diri ini condong.
Ketika dunia jadi tujuan ujian covid adalah kiamat kehidupan. Stres, gelisah, sedih, bingung, marah pada keadaan.
Namun saat akhirat sebagai tujuan, wabah ini sebagai ujian kesabaran, hikmah, kenikmatan penghapus dosa-dosa, yakin semua adalah Qadha yang harus dilalui.
Satu kondisi, berbeda arti.
Tetap tenang, khusnudzon kepada Allah SWT, tugas kita untuk terus ikhtiar dan tawakal, yakin semua kan berlalu dengan baik.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah [2] : 155).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar