Istighfar dan Taubat
"Maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu', sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai'.
(Nuh: 10-12).
"Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitan-nya kelapangan dan Allah akan memberinya rizki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka". (HR.Ahmad)
Taubat yang benar
Imam An-Nawawi menje-laskan:"Para ulama berkata,'Bertaubat dari setiap dosa hu-kumnya adalah wajib. Jika maksiat (dosa) itu antara hamba dengan Allah, yang tidak ada sangkut pautnya dengan hak manusia maka syaratnya ada tiga. Pertama, hendaknya ia menjauhi maksiat tersebut. Kedua, ia harus menyesali per-buatan (maksiat)nya. Ketiga, ia harus berkeinginan untuk tidak mengulanginya lagi. Jika salah satunya hilang, maka taubatnya tidak sah. Jika taubat itu berkaitan dengan manusia maka syaratnya ada empat. Ketiga syarat di atas dan keempat, hendak-nya ia membebas-kan diri (memenuhi) hak orang tersebut.
Jika berbentuk harta benda atau sejenis-nya maka ia harus mengembalikannya. Jika berupa had (hukuman) tuduhan/ sejenisnya maka ia harus mem-berinya kesempatan untuk membalasnya atau meminta maaf kepadanya. Jika berupa ghibah (meng-gunjing), maka ia harus meminta maaf.”
SALAM Sukses Berkah Berlimpah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar