Mental Kaya

Mental Kaya

Mental kaya/miskin sejatinya bukan dilihat dari seberapa materi yg dipunya.

Ada yang berlimpah materi tapi mentalnya miskin.  Yang ada di benaknya hanya uang, uang dan uang, tiada waktu untuk menuntut ilmu agama, apalagi berdakwah sesuai perintah-Nya. Astaghfiruloh ampuni hamba Ya Rabb..

Ada juga yang materi seadanya tapi mentalnya kaya. Hidupnya merasa cukup dengan segala pemberian-Nya. Menjalankan setiap perintah dan jauhkan setiap larangan-Nya. Bahkan jadikan dakwah poros kehidupan.

Karena ia tahu hidup didunia ini hanya sebentar, hanya sesaat.

“.. seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkan pohon tersebut.'' (HR. Tirmidzi).

Dibanding akhirat yang kekal selamanya. Maka berhati-hatilah dalam menentukan skala prioritas hidup.

“Wahai Abu Dzar, apakah engkau memandang bahwa banyaknya harta itulah yang disebut kaya (ghoni)?” “Betul,” jawab Abu Dzar. 

Beliau bertanya lagi, “Apakah engkau memandang bahwa sedikitnya harta itu berarti fakir?” “Betul,” Abu Dzar menjawab dengan jawaban serupa. 

Lantas beliau pun bersabda, “Sesungguhnya yang namanya kaya (ghoni) adalah kayanya

 hati (hati yang selalu merasa cukup). 

Sedangkan fakir adalah fakirnya hati (hati yang selalu merasa tidak puas).” (HR. Ibnu Hibban)

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

L