banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Jumat, 02 Desember 2016

Kemenangan Tak Harus BerWujud Fisik



Dalam dunia bisnis sering saya jumpai  keadaan dikala harus mundur satu langkah untuk kemudian bisa maju tiga langkah. Ngalah bukan berarti kalah, Tapi ngalah untuk menang. Diperlukan kesabaran dan kebesaran hati yang luar biasa.

Seperti dicontohkan Rasulullah dalam perjanjian Hudaibiyah, yang isi perjanjian dengan kaum quraisy ini sangat merugikan kaum muslim.

Bahkan Umar bin Khattab sampai seakan tak percaya :

Bukankah Engkau benar seorang Nabi Allâh ? Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tentu.”

Aku (Umar Radhiyallahu anhu) bertanya, ” Bukankah kita di atas kebenaran sementara musuh berada di atas kebatilan?” Beliau menjawab, “Tentu”

Aku bertanya, “Kalau begitu, kenapa kita memberikan kerendahan pada agama kita ?”
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sesungguhnya Aku adalah utusan Allâh, dan Aku tidak akan mendurhakai-Nya dan Dialah penolongKu”.

Aku bertanya, “Bukankah engkau telah mengatakan bahwa kita akan mendatangi Ka’bah kemudian kita melakukan ibadah thawaf di sana ?”

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Benar, (akan tetapi) apakah aku mengatakan kepadamu bahwa kita akan mendatangingya pada tahun ini ?”

Dampak dari aksi super damai 212 ini menurut saya sangatlah luar biasa, diantaranya: 

Pertama, ukhuwah umat muslim di negeri ini semakin kuat dan semakin kompak. Jutaan orang dari berbagai penjuru nusantara berkumpul di ibu kota dengan korbankan waktu, tenaga dan biaya yang tak sedikit demi satu tujuan yaitu membela Agamanya.

Kedua, tunjukkan kepada dunia bahwa Islam bukan agama barbar, namun sangat damai bila tidak diganggu. Menempatkan sesuai porsinya. Lembut ketika saatnya lembut, keras ketika harus keras. Berwibawa dihadapan semua orang.

Ketiga, menggetarkan musuh-musuh Islam. Satu ayat dinistakan jutaan orang turun ke jalan. Jangan main-main karena kelak seluruh umat muslim di segala penjuru dunia bersatu, jangnkan satu ayat, satu orang saja dihinakan seluruh umat muslim siap membelanya seperti dizaman khalifah al-Mu’tasim, khalifah di masa Bani Abbasiyah, ketika didengarnya seorang muslimah dilecehkan oleh tentara Romawi. Khalifah pun langsung berseru kepada panglima perangnya agar bersiap menuju Ammuriah, tempat dimana muslimah tersebut berteriak meminta tolong.

Good Job para pejuang, jerih payah kita tak ada yang sia-sia, inilah cikal bakal persatuan umat disegala penjuru dunia.

Dari tangan-tangan kalian-lah umat semakin sadar pentingnya persatuan dalam satu panji perjuangan. Kebangkitan ini telah tiba. Terus berjuang hingga akhir hayat memisahkan..

Allahuakbar!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar