banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Selasa, 17 April 2018

Sultan Muhammad Al Fatih

Menelusuri jejak Khilafah Utsmani #6
.
Kali ini saya dikota Istanbul,puncak dari peninggalan kegemilangan sejarah Utsmani ada disini.
.
“Konstantinopel pasti akan ditaklukkan. Pemimpinnya adalah sebaik-baik pemimpin dan tentaranya adalah sebaik-baik tentara”,sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di hadapan para Shahabatnya empat belas abad yang lalu. Delapan abad setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata demikian, apa yang beliau kabarkan benar-benar terjadi. Benteng Konstantinopel yang terkenal kuat dan tangguh itu, akhirnya takluk di tangan kaum muslimin. 
.
Konstantinopel termasuk kota yang sangat kuat dan tokoh perlindungannya. Dengan menara dan benteng-bentengnya yang tinggi sehingga tampak begitu menonjol dari segala penjuru. Konstantinopel juga di kelilingi perairan laut di ketiga arahnya yaitu Teluk Bosporus , Laut Marmara dan Teluk Tanduk Emas. Perlindungan konstantinopel itu terdiri dari hal-hal yaitu Kota tersebut adalah berbentuk segitiga, dua sisinya dikelilingi air laut, dan sisi yang ketiga dilapisi dua pagar benteng dan dua parit air. Di luar kedua pagar tersebut terdapat sebuah parit air yang lebarnya 60 kaki dan kedalaman 10 meter. Pagar pertama ketinggianya 25 kaki dan keebalannya 10 meter. Pagar kedua ketinggiannya 40 kaki, dan pagar ini memiliki beberapa menara penjagaan yang tingginnya masing-masing adalah 60 kaki, kemudian ketebalannya tembok pagar mencapai 15 meter. Kota ini dari arah laut dan di jaga oleh 400 kapal.

.

Strategi perang pun di racik dengan komposisi yang brilian, dimulai dari pembangunan benteng Rumeli Hisar yang memotong selat bosphorus bersamaan dengan benteng Anandolu Hisar.

.

Pertahanan yang tangguh dari kerajaan besar Romawi ini terlihat sejak mula. Sebelum musuh mencapai benteng mereka, Bizantium telah memagari laut mereka dengan rantai yang membentang di semenanjung Tanduk Emas. Tidak mungkin bisa menyentuh benteng Bizantium kecuali dengan melintasi rantai tersebut.
.

Sultan Muhammad dengan cara yang lebih cerdik lagi, ia menggandeng 70 kapalnya melintasi Galata ke muara setelah meminyaki batang-batang kayu. Hal itu dilakukan dalam waktu yang sangat singkat, tidak sampai satu malam.

Di pagi hari, Bizantium kaget bukan kepalang, mereka sama sekali tidak mengira Sultan Muhammad dan pasukannya menyeberangkan kapal-kapal mereka lewat jalur darat. 70 kapal laut diseberangkan lewat jalur darat yang masih ditumbuhi pohon-pohon besar, menebangi pohon-pohonnya dan menyeberangkan kapal-kapal dalam waktu satu malam adalah suatu kemustahilan menurut mereka, akan tetapi itulah yang terjadi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar