banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Kamis, 14 Februari 2019

Syukur awal dari keberlimpahn


Manusia pada dasarnya miliki sifat yang tidak pernah merasa puas dan merasa cukup dengan apa yang ada. 
.
“Seandainya manusia diberi dua lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan lembah yang ketiga. Yang bisa memenuhi dalam perut manusia hanyalah tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat.” (HR. Bukhari no. 6436)

.
Bila diri jauh dari agama ditambah bila terlalu banyak bergaul dengan mereka yang miliki sifat hedonis (yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan) maka sifat tak pernah merasa puas/cukup tersebut akan semakin kuat.
.
Akibatnya diri menjadi “budak” dunia, terombang ambing dalam fatamorgana kebahagiaan yang fana.
.

Fitnah dunia yang begitu dahsyat terlebih dizaman penuh kerusakan mengharuskan kita untuk extra upaya supaya terhindar darinya.

.

Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu ber do’a:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina” (Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf dan ghina) (HR. Muslim no. 2721)

.

An Nawawi mengatakan, “ Afaf dan ‘iffah bermakna menjauhkan dan menahan diri dari hal yang tidak diperbolehkan. Sedangkan al ghina adalah hati yang selalu merasa cukup dan tidak butuh pada apa yang ada di sisi manusia.” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Al Hajjaj

.

Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba yang selalu memiliki sifat ghina yang selalu merasa cukup dengan segala nikmat  yang Allah berikan. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar