banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Jumat, 03 Mei 2019

Lupa Daratan

LUPA DARATAN


Istilah lupa daratan sering digunakan kepada siapa yang melampaui batas sehingga melupakan batasan-batasan.

.

Batasan yang dimaksud ditulisan ini adalah batasan yang diberikan Allah SWT (syariat).

.

Sebagai manusia dengan segala keterbatasannya perilaku lupa daratan ini pernah saya alami. Dari hasil muhasabah setidaknya ada beberapa penyebab.

.

Pertama,Faktor Lingkungan. Saat itu saya senang bergaul dengan yang hanya jadikan dunia sebagai tolak ukur, tak peduli halal-haram dalam muamalah, apalagi ngomongin dakwah. Akibatnya bisa ditebak fokus hidup sebagian besar hanya untuk harta semata. Hidup mikirnya hanya bisnis,bisnis dan bisnis.

.

Kedua,Sanjungan & Pujian. Bagaimana tidak lebih dari 30 penghargaan didapat, alhasil media cetak dan TV nasional kerap meliput. Nggak salah memang, namun bila tidak miliki pondasi ilmu membuat diri lupa daratan , jadi besar kepala, munculkan perasaan paling hebat, sehingga tidak mau dengarkan orang lain, terutama ajakan untuk belajar ilmu agama.

.

Ketiga, Kufur Nikmat. Ketika itu Usia 20-an tahun duit banyak, punya mobil mewah, motor gede, rumah megah, aset berlimpah tanpa sadar membuat hati mengeras menjadi sombong. Tidak mensyukuri nikmat yang didapat dengan taat SYARIAT secara utuh. Ngomongin agama baru sebatas sedekah dan ibadah. Padahal perintah dan larangan Allah SWT itu banyak, termasuk untuk ber amar maruf nahi munkar berjuang dijalan dakwah.

.

 Semoga bisa diambil hibrohnya, muhasabah diri untuk kita semua supaya tidak lupa daratan kedepankan HAWA NAFSU ketimbang KETAATAN . Paham hakikat hidup dari mana kita berasal, untuk apa diciptakan, dan akan kemana setelah kematian. Banyak sekali fardhu khifayah yang belum berjalan, berakibat “transferan” dosa terus mengalir apabila tidak berjuang.

.

Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulu (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus”. [al-Mâ`idah/5:77]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar