banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Selasa, 03 Juli 2018

Mindfulness sejati




Mengenai kebahagiaan yang selalu dicari setiap orang kerap dibahas tidak ada habisnya.
.
Sampai ada riset oleh Matthew Killingsworth,Ph.D menurutnya disimpulkan bahwa kunci kebahagiaan adalah presence, menjalani momen demi momen  secara sadar apapun aktivitasnya yang dilakukan. 
.
Menurutnya orang cenderung kurang bahagia saat pikiran mengembara ketika memikirkan hal lain diluar yang sedang dilakukan. Tidak peduli apakah yang dipikirkan hal yang netral, menyenangkan atau tidak menyenangkan.
.
Banyak yang juga mengatakan mindfulness (sebuah keadaan saat kita sadar penuh,hadir utuh disini, saat ini) yang diperlukan dizaman penuh distraksi seperti ini.
.
Bagaimana dengan Islam? Seperti pernah saya bahas, bahwa kebahagiaan hakiki  adalah ketika Allah Ridho. Yaitu ketika diri tunduk taat menjalankan setiap syariatnya.
.
Relevansi terhadap penelitian matthew killingsworth diatas terkait presence / kesadaran penuh dari setiap yang dilakukan. Sebenarnya telah dicontohkan ketika sholat khusyuk. 
.
(1) “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman”

(2) “(yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya” 

(Al-Mu`minuun: 1-2).

.

“Khusyuk dalam shalat adalah hadirnya hati (seorang hamba) di hadapan Allah Ta’ala, menghayati kedekatan dengan-Nya, hingga tentram hatinya karenanya, tenang jiwa dan gerakannya, tidak banyak mengingat sesuatu di luar urusan shalat, beradab di hadapan Rabb-nya, menghayati seluruh apa yang ia ucapkan dan lakukan dalam shalatnya, dari awal hingga selesai shalatnya, sehingga hilang was-was (bisikan syaitan) dan berbagai pikiran yang jelek. Inilah ruh dan maksud shalat. Shalat yang seperti inilah yang ditulis pahalanya bagi seorang hamba. Jadi shalat yang tidak ada kekhusyukan dan tidak ada pula kehadiran hati -walaupun shalat seperti itu sah dan diberi pahala (pelakunya)- namun sesungguhnya pahala shalat itu sesuai dengan kehadiran hati di dalam mengerjakannya” (Tafsir As-Sa’di, hal. 637).

.

Jadi, Melengkapi peneliti barat tersebut yaitu tentang kebahagiaan, tidak cukup hanya dengan kesadaran penuh saja, namun kebahagiaan dapat tercipta yaitu ketika secara sadar setiap perilaku yang dilakukan diniatkan untuk meraih ridho-Nya semata. Sehingga muncul perasaan dalam diri kedekatan dengan-Nya hingga tentram hati dan tenang jiwanya. Inilah kebahagiaan hakiki, konsep mindfulness yang sejati pengejawantahan dari prinisp khusyuk dalam sholat.

.

Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya, semua pertanyaan kehidupan telah diberikan jawabannya.

.

Salam Sukses Berkah Berlimpah!

Agung Nugroho Susanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar