banyak memberi banyak menerima

banyak memberi banyak menerima

Rabu, 15 Maret 2017

DIMENSI Islam Kaffah

Pentingya pemahaman Syariat Islam yang terdiri dari 3 Dimensi, apa saja itu ?
Dimensi Pertama, Hablumminallah yaitu yang mengatur Hubungan manusia dengan Allah SWT, mencakup aqidah dan ibadah (amalan).
Dimensi Kedua, Hablumminnafsi yaitu yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, melingkupi makanan, minuman, akhlak, pakaian, dan seterusnya.
Dimensi Ketiga, Hablumminannas yaitu yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya, dimensi ini merupakan dimensi yang paling luas, paling banyak cakupannya. Meliputi sistem pemerintahan, sistem ekonomi, sistem sosial, sistem pidana, sistem pendidikan, dan sistem politik. 
Pada dimensi pertama dan kedua banyak orang yang telah memahaminya, namun pada dimensi ketiga masih banyak kurang memahami, padahal jelas dalam sebuah firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah : 208
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”

Inilah makna takwa yang sebenarnya yaitu menjalankan SELURUH perintah yang Allah SWT tetapkan, serta menjauhkan SELURUH larangan Allah SWT. Sehingga jangan sampai kita sibuk bersedekah banyak-banyak namun lupa bisnis yang dijalankan masih banyak yang tidak sesuai syariat.
Akibatnya sayang sekali amal pahala kita tergerus oleh amalan dosa yang tanpa disadari sebab keengganan untuk mau belajar dan mengamalkannya. Inilah yang di sabdakan Rasulullah SAW sebagai kebangkrutan.
“Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut? “ Mereka menjawab : “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang” Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si fulan, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepadanya. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzalimnya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu di timpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.”(HR Muslim No.6522)
#yukngaji #hijrahbisnis #yukhijrah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar